Mengompol tidak hanya dialami oleh anak-anak saja, orang dewasa pun bisa mengalaminya. Mengompol bisa saja dialami oleh seorang wanita di usia paruh baya yang belum berusia lanjut. Risiko mengompol akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Wanita mengalami kejadian mengompol dua kali lebih banyak dari pria. Penderita mengompol terutama wanita umumnya akan merasa malu dan terganggu aktivitasnya. Mereka akan segan beraktivitas dengan teman dan keluarga karena khawatir menimbulkan bau yang tak sedap bagi orang lain di sekitarnya. Mengompol juga dapat terjadi pada saat mereka melakukan aktivitas seksual, sehingga akan menimbulkan stres emosional.
Apa yang dimaksud dengan mengompol ?
Mengompol merupakan keluarnya urin tanpa dapat dikendalikan. Anda tidak dapat selalu mengontrol keluarnya urin, dan anda akan mendapati pakaian menjadi basah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah higiene dan rasa malu sehingga menjadi masalah sosial. Ada dua jenis utama mengompol, yaitu mengompol tipe stres dan tipe urgensi.
- Mengompol tipe stres dapat terjadi ketika anda batuk, tertawa, bersin, atau berolah raga. Tipe ini merupakan tipe yang paling sering dialami oleh wanita.
- Mengompol tipe urgensi atau biasa juga disebut dengan kandung kemih hiperaktif dapat terjadi ketika anda memiliki keinginan yang sangat kuat untuk berkemih namun anda tidak sempat mencapai toilet tepat pada waktunya. Hal ini juga bisa terjadi walau di kandung kemih anda hanya terdapat sedikit urine. Beberapa wanita mungkin tidak memiliki sinyal untuk segera mengeluarkan urin, sehingga urin keluar begitu saja. Ada juga wanita yang mengeluarkan urin setelah mereka minum atau mendengar/menyentuh air mengalir.
Mengompol tipe campuran yaitu campuran tipe stres dan urgensi umumnya terjadi pada wanita usia lanjut.
Apa penyebab mengompol ?
Masalah mengompol dapat terjadi karena melemahnya otot-otot pada saluran kemih bawah dan karena terjadi kerusakan pada saluran kemih atau syaraf yang mengontrol kegiatan berkemih. Selama masa kehamilan dan penambahan berat badan dapat menyebabkan melemahnya otot-otot panggul sehingga menyebabkan mengompol. Mengompol selama kehamilan dapat sembuh dengan sendirinya. Proses persalinan dapat membuat otot-otot dasar panggul rusak akibat regangan otot-otot dan jaringan penunjang serta robekan jalan lahir, sehingga menimbulkan risiko mengompol. Apabila setelah 6 minggu persalinan mengompol masih terjadi, dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diobati. Penurunan hormon estrogen pada wanita menopause akan menyebabkan penurunan tekanan otot vagina dan uretra (pintu saluran kemih), sehingga juga menyebabkan terjadinya mengompol.
Penggunaan obat pelancar kencing atau obat penenang juga bisa menyebabkan mengompol. Adanya infeksi saluran kemih, kegemukan, riwayat operasi kandungan, kadar gula darah tinggi, kesadaran menurun, adanya gangguan sistem syaraf seperti stroke dan Parkinson, serta banyak mengkonsumsi minuman seperti kopi, teh manis, dan soft drink juga memudahkan terjadinya mengompol.
Bagaimana mengatasi mengompol ?
Masalah mengompol bisa diatasi dengan terapi perilaku maupun dengan pemberian obat-obatan. Terapi perilaku yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan latihan otot dasar panggul dan latihan berkemih. Latihan otot dasar panggul atau biasa juga dikenal dengan Kiegel exercise bertujuan untuk memperkuat otot dasar panggul sehingga saluran kemih dapat menutup dengan sempurna. Cara ini merupakan salah satu cara terbaik untuk terapi mengompol tipe stres. Latihan dapat dilakukan sambil duduk atau tidur dengan melakukan kontraksi seperti menahan keluarnya angin dari dubur (kentut) selama beberapa saat (tahan samapi hitungan ke-10), kemudian rileks kembali. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara rutin dan teratur, untuk awal dapat dilakukan 3-4 kali dalam sehari, kemudian ditingkatkan menjadi 20 kali dalam sehari. Untuk melihat hasil dari lathan otot dasar panggul ini diperlukan waktu kurang lebih 3-6 bulan.
Latihan berkemih dilakukan dengan membuat jadwal berkemih untuk penderita, mula-mula setiap 30 menit samapi 2 jam kemudian diperpanjang bertahap hingga keinginan berkemih timbul setiap 3-4 jam. Latihan ini bertujuan untuk memperpanjang interval keinginan berkemih.
Pemberian obat-obatan pada terapi mengompol baru dapat dilakukan apabila dengan terapi perilaku penderita tidak mengalami perbaikan.
Bagaimana mencegah mengompol ?
Memperkuat otot dasar panggul dengan melakukan Kegel exercise dapat mengurangi risiko mengompol. Bagi anda yang perokok, sebaiknya mulai untuk berhenti merokok. Karena dengan berhenti merokok, tentunya akan mengurangi batuk, sehingga akan menurunkan risiko mengompo
5 komentar:
Another Title...
I saw this really great post today....
thank you for visiting and please support
indeed bedwetting problem must be addressed urgently
thank you for visiting and please support
indeed bedwetting problem must be addressed urgently
When I am out , take me as the wind.
thank you ….. we are sharing, please support me
Post a Comment