Kelahiran prematur kerap kali tidak bisa dihindari. Agar bisa berkembang normal, bayi prematur perlu perawatan intensif.
”Organ-organ bayi prematur masih belum sempurna,” ujar dokter ahli perinatalogi terkemuka dari University of Pennsylvania, School of Medicine, Prof (emeritus) Giberto R Pereira, pada sebuah diskusi peduli bayi prematur yang diselenggarakan Wyeth Indonesia di Jakarta pekan lalu.
Bayi digolongkan prematur jika kelahirannya terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Bayi prematur biasanya lahir dengan berat badan rendah, dibawah normal (2,5 kg). Menurut Pereira, bayi yang lahir dengan berat badan rendah berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan bahkan kematian. Semakin rendah berat badan bayi semakin besar risiko gangguannya.
Masalah utama bayi prematur adalah belum sempurnanya organ-organ tubuh sehingga perlu peralatan menunjang. Untuk mempertahankan suhu tubuh, misalnya, bayi prematur harus ditempatkan dalam inkubator yang suhunya bisa disesuaikan. Ini karena bayi lahir dini belum memiliki lapisan lemak cukup untuk menahan suhu dingin.
Untuk pernapasannya, bayi prematur butuh ventilator. Alat bantu pernapasan itu diperluka karena organ parunya belum terbentuk sempurna. Pemberian makanan dilakukan melalui slang karena refleks mengisapnya juga belum sempurna.