Yang dimaksud ‘sterilisasi’ adalah operasi pada tubuh perempuan atau laki-laki agar ‘steril’ atau tak mampua lagi ‘membuat’ anak. Kemungkinan terjadi kehamilan sesudah steriliasi hamper nol. Karena itu, pikirkan matang-matang sebelum memilih metoda ini. Anda harus yakin betul bahwa Anda sudah tak ingin punya anak lagi di masa mendatang.
Meski harus menjalani operasi, ini bukan operasi besar seperti yang lain-lain. Operasi ini tergolong ringan, cepat, dan tak menimbulkan efek samping apa pun. Bila Anda berminat, hubungi rumah sakit yang lengkap.
Vasektomi: sterilisasi untuk laki-laki
Vasektomi adalah operasi sederhana untuk memotong saluran pembawa sperma dari kantongnya (zakar) ke penis. Yang dipotong BUKAN buah zakar dan BUKAN batang penis. Operasi ini cukup gampang dilakukan sehinggapekerja kesehatan terlatih di mana saja bisa melakukannya (tak harus dokter bedah). Dan hanya memakan waktu beberapa menit saja.
Vasektomi tidak menyebabkan lelaki impotent. Juga tidak mengurangi kenikmatan seksual sewaktu berhubungan seks. Bahkan sesudah operasi itu ia masih akan berejakulasi atau mengeluarkan air mani. Hanya saja, kini air maninya tidak lagi mengandung sperma.
Sesudah operasi, sperma masih ada dalam air mani, jadi ia harus ejakulasi 20 kali sebelum semua sperma habis. Selama itu digunakan alat KB yang biasa (kondom atau lainnya).
Sterilisasi untuk perempuan
Operasi ini agak lebih sulit ketimbang vasektomi, tetapi masih sangat aman untuk siapa saja. Kira-kira butuh waktu setengah jam (30 menit) untuk melakukannya.
Caranya, dibuat dua irisan kecil saja di bagian bawah perut perempuan, lalu saluran telurnya diikat atau dipotong supaya sel telur tak bisa menuju ke rahim.
Sama seperti vasektomi, operasi inipun tidak akan mempengaruhi kemampuan seksual perempuan, dan tidak mengurangi kenikmatan seksual.
PENTING!
terilisasi TIDAK melindungi Anda dari penularan penyakit lewat hubungan seks, termasuk HIV/AIDS. Jadi Anda masih harus memikirkan cara perlindungan itu; misalnya dengan memakai metoda perintang (kondom, dsb.)
Metoda-metoda darurat adalah cara-cara menghindari kehamilan setelah terlanjur berhubungan seks tanpa pelindung. Metoda-metoda ini mengupayakan agar sel telur yang telah dibuahi oleh sperma jangan menempel ke dinding rahim dan berkembang menjadi janin.
Jadi, metoda-metoda darurat tidak dianjurkan untuk Anda pilih, dalam keadaan apapun. Metoda-metoda ini hanya untuk keperluan mendesak dan jangan dijadikan acuan kebiasaan. Lagipula, metoda-metoda ini hanya berhasil bila dilakukan seketika atau secepat mungkin setelah selesai berhunungan seks.
Pil KB darurat
Pil darurat sama dengan pil KB terpadu (kombinasi estrogen+progestin) yang biasa di minum sehari-hari. Hanya saja dalam kondisi mendesak, Anda harus meminum dosis yang lebih tinggi ketimbang biasanya selama beberapa waktu.
Untuk mencegah kehamilan akibat hubungan seks yang tanpa pelindung, minumlah pil KB terpadu selama 3 hari (72 jam) setelah berhubungan seks. Pil ini TIDAK akan manjur kalau Anda sudah terlanjur hamil akibat hubungan seks LEBIH DARI 3 hari yang lalu.
Setelah minum pil darurat, sebaiknya Anda selalu memakai alat pencegah kehamilan bila berhubungan seks, atau jangan dulu melakukannya, sampai haid Anda datang lagi. Sesudah haid usai, gunakan metoda lain.
Seharusnya haid Anda akan datang sekitar 2 minggu setelah minum pil-pil darurat itu. Kalau tidak, mungkin sekali Anda sudah terlanjur hamil. Bila belum yakin, terus gunakan metoda perintang sampai Anda sudah memeriksakan diri kepekerja kesehatan.
Metoda-metoda KB darurat lainnya
Pil progestin (pil ‘mini’)
Karena tidak mengandung estrogen, pil ini tidak terlalu menggelitik Anda untuk mual dan muntah. Tapi hanya manjur bila diminum paling lambat 48 jam (2 hari) sesudah berhubungan seks.
Kurang lebih dosis : 20 butir, lalu 12 jam kemudian minum lagi 20 butir.
Mifepristone
Pil ini disebut juga RU 486 atau ‘pil Prancis’. Dibanding pil-pil lain, paling ringan efek sampingnya (mual/muntah).
Kurang lebih dosis : 600 miligram diminum selambat-lambatnya 3 hari sesudah berhubungan seks. Minum 1 kali saja.
Spiral
Spiral atau IUD juga bisa mencegah penempelan sel telur yang sudah terlanjur dibuahi ke dinding rahim.
Kurang lebih spiral harus dipasangkan oleh pekerja kesehatan terlatih selambat-lambatnya 5 hari sesudah hubungan seks. Spiral ini bisa dibiarkan saja di tempatnya, dan akan melindungi Anda dari kehamilan sampai (paling lama) sepuluh tahun.
Kurang lebih jangan pasang spiral kalau Anda berisiko mengidap apa saja yang menular lewat hubungan seks.
Pilihlah metoda KB yang paling tepat buat Anda
Kini Anda telah hampir tamat membaca bab tentang KB. Bila masih ada keraguan atau pertanyaan yang belum terjawab barangkali table di bawah ini akan membantu Anda mengambil keputusan – kami akan menjabarkan kembali satu demi satu metoda dengan keterangan-keterangan yang berguna.
0 komentar:
Post a Comment