Penyakit alergi pada anak-anak Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini jumlahnya semakin meningkat. Melonjaknya kasus alergi pada anak di Indonesia, selain disebabkan oleh faktor genetik, juga dipengaruhi faktor lingkungan dan gaya hidup orang tuanya.
"Penyakit alergi hanya menurun pada anak dengan bakat alergi yang disebut atopik. Sekarang banyak ibu bekerja, sehingga tidak bisa menyusui secara penuh selama 2 tahun. Sehingga, bayi diberi susu formula. Pada anak yang berbakat alergi, susu formula berbahan dasar susu sapi bisa jadi pencetus terjadinya alergi," kata Ketua Kelompok Kerja Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI), dr Zakiudin Munasir SpA (K) dalam diskusi media tentang alergi pada anak, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, alergi merupakan reaksi kekebalan yang menyimpang dan menimbulkan gejala yang merugikan tubuh. Dalam tubuh terdapat lima jenis antibodi atau imunoglobulin, yaitu imunoglobulin G, A, M, E, dan D. Imunoglobulin E adalah antibodi yang banyak berperan pada reaksi alergi.
"Dalam tubuh penderita alergi, ada imunoglobulin E berkadar tinggi, terutama imunoglobulin E yang spesifik terhadap zat-zat tertentu pemicu reaksi alergi, seperti debu, bulu binatang, serbuk bunga atau makanan tertentu, seperti telur, susu, dan ikan laut," ujarnya.