Subscribe:

Tentang Template :

Berat Badan Ideal Selama Kehamilan

Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi ideal dan tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relatif sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang karena muntah-muntah. Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan pemantauan ekstra terhadap berat badan.


Kenaikan total berat badan selama kehamilan, normalnya berkisar antara 12-15 kg, sedangkan Memasuki trimester 2 janin tumbuh pesat dengan pertumbuhan kurang lebih 10 gr per hari ( minggu ke 16 sekitar 90 gr, minggu ke 20 sekitar 256 gr, minggu ke 24 sekitar 680 gr, minggu ke 27 sekitar 900 gr).


Berat badan ideal calon ibu saat mulai kehamilan berkisar antara 45-65 kg. Berat badan calon ibu yang kurang (underweight) atau berlebih (overweight), akan berisiko baik kepada ibu maupun bayi yang dikandungnya. Overweight memang berdampak negatif pada ibu dan janin yang dikandungnya baik saat hamil, persalinan, maupun seusai persalinan. Ibu berisiko mengalami hipertensi dan terkena diabetes. Mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil makan untuk dua orang menjadikan para ibu hamil makan dengan porsi berlebih, sehingga terjadilah penumpukan kalori dan sisa asupan energi. Sedangkan sebenarnya kebutuhan makan ibu hamil hanya naik rata-rata 10-15 persen. Seusai persalinan, ragam komplikasi masih menanti. Infeksi seusai bersalin akibat banyaknya pembuluh darah si ibu hamil yang tersumbat seringkali terjadi. Selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga infeksi pun sangat mungkin terjadi.


Pengertian TORCH Berikut Pencegahannya


TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.


Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.


Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman. Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)



TOXOPLASMA


Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi.


Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesipik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi


Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.


Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).


Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis.


Pilihan Posisi Bersalin

Tak ada posisi melahirkan yang paling baik. Posisi yang dirasakan paling nyaman oleh si ibu adalah hal yang terbaik. Namun umumnya, ketika melahirkan dokter akan meminta ibu untuk berbaring atau setengah duduk. Namun pada saat proses melahirkan berlangsung, tidak menutup kemungkinan dokter akan meminta ibu mengubah posisi agar persalinan berjalan lancar. Misalnya, pada awal persalinan ibu diminta berbaring, namun karena proses kelahiran berjalan lamban maka dokter menganjurkan agar ibu mengubah posisinya menjadi miring.


Ada berapa posisi melahirkan?


Ada 4 posisi melahirkan. Masing-masing memiliki kelebihan maupun kekurangan sendiri.


POSISI BERBARING atau LITOTOMI


Ibu terlentang di tempat tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin.


Kelebihan:


Dokter bisa lebih leluasa membantu proses persalinan. Jalan lahir pun menghadap ke depan, sehingga dokter dapat lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan dan waktu persalinan pun bisa diprediksi secara lebih akurat. Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan. Sehingga apabila terjadi perubahan posisi kepala bayi, maka dokter langsung bisa mengarahkan pada posisi yang seharusnya.


Kelemahan:


Posisi berbaring membuat ibu sulit untuk mengejan. Hal ini karena gaya berat tubuh ibu yang berada di bawah dan sejajar dengan posisi bayi. Posisi ini pun diduga bisa mengakibatkan perineum (daerah di antara anus dan vagina) meregang sedemikian rupa sehingga menyulitkan persalinan. Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari si ibu ke janin melalui plasenta pun jadi relatif berkurang. Hal ini karena letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dan tertekan oleh massa/berat badan bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di bawah si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu.


Perubahan Tubuh Selama Kehamilan

Sementara kehamilan berkembang, tubuh mulai melakukan banyak perubahan dan penyesuaian diri untuk membantu pertumbuhan bayi. Beberapa perubahan tubuh tidak terasa atau tampak oleh ibu hamil. Beberapa perubahan tubuh cukup mengganggu ibu hamil dan beberapa perubahan tidak mengganggu. Perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan tersebut merupakan hal yang normal dan sebetulnya hal tersebut jika mengganggu dapat diatasi. Untuk lebih jelasnya dapat di baca dalam artikel berikut "Mengatasi Keluhan-Keluhan Yang Terjadi Selama Kehamilan".


Dalam artikel ini akan dibahas mengenai beberapa perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan yang umum biasanya di alami oleh para ibu hamil.


Rasa Nyeri Pada Perut


Nyeri perut bagian bawah sudah biasa dalam kehamilan, terutama dalam trimester kedua. Rasa nyeri ini punya banyak penyebab, tetapi yang paling umum adalah rasa sakit pada ligamenta lingkar, yang merupakan otot yang menahan rahim supaya tetap tegak. Ketika rahim tumbuh semakin besar, ligamenta lingkar semakin teregang, semakin rawan terhadap tegangan. Akibatnya kerap kali terjadi rasa sakit bahkan semakin terasa ketika ibu hamil bergerak.


Perubahan Pada Payudara


Pada awal kehamilan, kelunakan payudara, kepekaan puting susu dan peningkatan ukuran payudara terjadi sebagai bagian penyesuaian tubuh yang normal. Pada saat awal kehamilan, payudara tidak mengalami perubahan yang berarti sampai pada awal tirmester ketiga, ketika kelenjar susu mulai aktif. Sampai pada bulan ketujuh, payudara memproduksi sedikit kolostrum, cairan kekuning-kuningan yang merupakan makanan berarti bagi bayi di awal kehidupannya. Perubahan warna puting susu yang makin menghitam juga terjadi selama kehamilan.


Mitos-Mitos Seputar Bayi

Begitu banyak beredarnya mitos dan anggapan di masayarakat kita adalah dikarenakan begitu kuat dan percayanya masayarakat terhadap mitos tersebut. Saat ini banyak mitos mencakup berbagai macam sendi kehidupan, termasuk mitos-mitos di seputar bayi. Memang, adakalanya mitos atau anggapan yang beredar betul adanya, namun banyak pula yang salah dan menyesatkan. Berikut beberapa mitos yang salah yang beredar di masayarkat di seputar bayi yang sering banyak dilakukan oleh para orang tua.



Air Dingin Membuat Bayi Kuat

Anggapan memandikan bayi dengan air dingin dapat membuat bayi kuat sangat tidak benar. Bayi justru rentan terhadap suhu dingin. Itu sebabnya setelah lahir orangtua membedong bayinya. Air dingin dapat membuat pembakaran dan metabolisme tubuh bayi meningkat, sehingga makanan dalam tubuh bisa habis untuk mengatur suhu tubuh. Bayi bisa kehabisan tenaga dan akhirnya mudah sakit. Bayi harus dimandikan dengan air hangat. Angkat sebelum bayi kedinginan dan usahakan anak dalam keadaan hangat.



Gurita Mencegah Perut Buncit & Pusar Bodong

Pendapat ini, kurang tepat, karena semua bayi perutnya memang lebih besar daripada dada. Semakin bertambah usianya, perut akan kelihatan mengecil.


Begitu juga dengan pusar bodong. Tanpa gurita, pusar bayi pun lama-kelamaan akan masuk ke tempatnya. Sebaliknya, kalau memang bakatnya bodong, sekalipun memakai gurita, tetap saja akan bodong.


Video Senam Hamil: Persiapan Persalinan

Video Persalinan di Air

Childbirth Stations Of Presentation

Tips Melakukan Perjalanan Saat Hamil

Melakukan perjalanan selama hamil tentulah diperlukan kiat-kiat tertentu agar perjalanan tersebut menjadi aman namun menyenangkan. Sejauh tidak ada komplikasi atau perhatian lebih terhadap kondisi kandungan anda, secara umum bepergian bagi ibu hamil di fase awal kehamilan adalah aman. Tidak ada alasan khusus anda harus membatalkan rencana perjalanan anda, kecuali dokter menyarankan anda tidak bepergian. Berikut beberapa tips yang dapat anda lakukan guna melakukan perjalanan selama hamil:



Lakukan Pemeriksaan Terlebih Dulu


Pastikan untuk melakukan check-up  ke dokter kandungan sebelum melakukan perjalanan. Jangan berangkat sebelum Anda mendapatkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter. Jika mungkin, miliki asuransi perjalanan untuk melindungi kehamilan Anda dari berbagai kemungkinan yang dapat terjadi, misalnya perawatan medis ketika melahirkan, melahirkan bayi secara prematur, dan biaya perubahan jadwal perjalanan pulang jika Anda tiba-tiba melahirkan di tempat tujuan.



Pemilihan Waktu


Jika tidak ada komplikasi pada kandungan, momen terbaik untuk melakukan perjalanan adalah pada periode 14 dan 28 minggu masa kehamilan. Cari tahu fasilitas perawatan kesehatan apa saja yang terdapat di tempat tujuan, untuk berjaga-jaga apabila Anda membutuhkan pertolongan medis yang mendesak. Selain itu, sangat dianjurkan untuk membawa cacatan medis agar Anda dapat memberikan informasi relevan mengenai riwayat kehamilan kepada dokter jika diperlukan.


Merawat Bayi Baru Lahir

Berapa kali sehari, sih, bayi harus dimandikan? Kenapa pula bokongnya kerap berwarna merah? Perlukah kita membersihkan lidah si kecil? Nah, simak jawaban ahli mengenai pertanyaan yang kerap Anda lontarkan.


Merawat bayi memang bukan pekerjaan mudah. Padahal jika tak dirawat dengan benar dan kebersihannya tak dijaga, tubuhnya bakal rentan terhadap banyak penyakit. Bagian tubuh mana saja yang penting dirawat dan dijaga kebersihannya?




TALI PUSAT


Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus diperhatikan betul, sebab daerah ini mudah sekali terkena infeksi. Libatkan pangkal tali pusat dengan kasa steril yang dibasahi alkohol 70 persen. Ingat, pangkal tali pusat harus tertutup rapat. Lakukan dua kali sehari. Jaga agar kasa steril senantiasa lembab.


Jika tali pusat yang belum putus tak sengaja terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton buds atau kasa steril, lalu beri alkohol 70 persen.


Jangan bubuhi ramuan apa pun pada pangkal tali pusat. Cukup alkohol 70 persen, karena tak mengandung zat-zat racun yang bisa diserap tubuh bayi. Selain itu, alkohol dapat membunuh kuman dan mengeringkan pangkal tali pusat, sehingga pangkal tali pusat menciut dan akhirnya puput atau putus. Umumnya, tali pusat akan putus antara 1-2 minggu setelah kelahiran, tapi bisa juga terjadi lebih dini atau lebih lambat.


Tips Bekerja Saat Hamil

Mendapatkan kehamilan yang sehat adalah dambaan bagi setiap ibu hamil. Kehamilan yang sehat merupakan langkah awal guna mendapatkan seorang anak yang  memiliki kualitas dan kesehatan yang didambakan. Mendapatkan kehamilan yang sehat tidaklah mudah, banyak hal yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil untuk tetap menjaganya, salah satunya yaitu pola hidup. Pola hidup memiliki peranan cukup penting dalam menjaga kesehatan kehamilan. Pola hidup ini mencakup kehidupan di rumah dan di tempat kerja. Yang paling penting dan berat adalah penyesuaian pola hidup di tempat kerja, karena di tempat kerja seorang ibu hamil dituntut untuk dapat bekerja sesuai aturan perusahaan namun di sisi lain harus tetap menjaga kondisi tubuh.


Jika kehamilan Anda berjalan dengan baik dan Anda bekerja di lingkungan yang aman, Anda pasti dapat melanjutkan pekerjaan Anda. Peraturan kesehatan dan keselamatan kerja melindungi ibu hamil dan bayi mereka di tempat kerja, dan atasan atau majikan diharapkan menyadari, dan jika perlu menghapus, setiap risiko atau bahaya yang mungkin mempengaruhi ibu hamil.


Jika Anda merasa bahwa Anda akan terkena resiko sebagai akibat dari kerja Anda, Anda harus berbicara dengan departemen sumber daya manusia agar anda bisa pindah posisi ke tempat kerja yang lebih aman. Potensial risiko dapat berasal dari bahan-bahan/material tempat anda bekerja, sistem bekerja yang banyak melakukan perjalanan berlebihan, naik turun tangga atau kerja berat berlebihan.


Lotus Birth

A. Definisi Lotus Birth
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan  lahir  secara utuh, daripada ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton's jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan. Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir.
Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997) "Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut."
Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin, sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir .


Waspadai Risiko Kanker pada Tahi Lalat

Perlu diketahui, tahi lalat bisa berkembang menjadi kanker. Keganasan tahi lalat itu disebut Melanoma Maligna. Pada wanita, melanoma (tahi lalat) cenderung muncul pada lengan dan kaki, sedangkan pada pria lebih banyak terdapat pada tubuh bagian belakang. Penyakit ini bisa terjadi jika ada iritasi yang berulang pada tahi lalat.


Badan Penelitian Kanker International telah memfokuskan penelitian terhadap tahi lalat yang tumbuh pada kulit. Sebuah klinik yang ada di London telah menggunakan sebuah alat molecatching untuk mempermudah pendeteksian tahi lalat.


Baru-baru ini, King’s College London melaporkan bahwa sedikitnya ada 100 orang yang memiliki melanoma beresiko terserang kanker. Sedangkan di Inggris, sedikitnya 1.500 orang meninggal dunia akibat terkena penyakit kulit dan sekitar 132.000 orang terkena kasus melanoma setiap tahunnya.


Untuk itu, perlu diwaspadai jika tahi lalat Anda menampakkan gejala perubahan yang mengarah pada keganasan. Gejala yang dimaksud yaitu:
1. Ukurannya bertambah besar
2. Warnanya bertambah gelap
3. Mengalami peradangan
4. Terjadi perubahan warna seperti bintik-bintik
5. Mengalami perdarahan
6. Mengalami luka terbuka
7. Gatal
8. Nyeri


Awas, Bahaya Kanker Kolon!

Amatlah wajar bila orang takut terkena penyakit kanker termasuk kanker kolon (kanker usus besar).


Maka segeralah melakukan pencegahan sedini mungkin dengan detoksifikasi.

Penyakit kanker kolon memang merupakan penyakit kanker yang sering dijumpai. Bahkan di Amerika Serikat penyakit kanker kolon merupakan penyakit kanker peringkat ketiga yang sering dijumpai. Di Indonesia penyakit kanker kolon juga termasuk sepuluh penyakit kanker yang sering dijumpai. Sekitar 90 persen penderita yang didiagnosis kanker kolon di Amerika Serikat berusia di atas 50 tahun meski terdapat juga penderita kanker kolon yang berusia jauh lebih muda. Penyakit kanker kolon seperti juga penyakit kanker lainnya merupakan penyakit akibat perubahan gen. Riwayat kanker kolon pada keluarga meningkatkan risiko kanker kolon. Selain itu, polip pada usus, radang kolon (kolitis) juga dianggap meningkatkan risiko penyakit kanker ini. Risiko pada perempuan dan laki-laki lebih kurang sama.

Mari Kita Bicara Seks, Nak.....

KITA semua tahu betapa hebatnya anak-anak sekarang yang semakin kritis bertanya. Bisa jadi bahaya jika Anda tak bisa memberikan jawaban yang bijak kepada mereka. Rasa penasaran mereka yang tinggi lantas akan membawa mereka untuk mencari tahu sendiri jawabannya.


Terlebih lagi, seks bebas menjadi ancaman bagi putra-putri Anda di lingkungan luar. Apalagi maraknya video intim 'mirip artis' yang sekarang ini bertebaran di dunia maya, tentu saja warning bagi orang tua untuk lebih menjaga putra-putrinya bermain di depan gerbang dunia tanpa batas.


Mengabaikan rasa ingin tahu alami anak-anak Anda memang bukanlah hal yang bijak. Bahkan, studi Planned Parenthood mengungkapkan bahwa orang tua yang berbicara terbuka dengan anak-anak tentang seksualitas yang dibahas secara akurat dan jujur, justru tidak akan meninggalkan rasa penasaran di dalam diri mereka.


Anda bisa memulainya, untuk berbicara jujur tentang seks kepada putra-putri Anda sebelum terlambat. Saat kumpul keluarga, bahaslah topik seks ini dengan putra-putri Anda. Pakailah bahasa yang santai dan tak terkesan menggurui.

Keterlibatan Bidan Desa Minimalkan Risiko Kematian Bayi

Angka kematian bayi di negara-negara berkembang hingga saat ini masih cukup tinggi, khususnya pada fase neonatal, yakni pada bayi berusia kurang dari 1 bulan. Setiap tahun, terdapat sekitar 10 juta anak berusia di bawah lima tahun meninggal dan kurang lebih 37%-nya meninggal pada tahap neonatal.


Pada tahun 2000 hingga 2003, WHO memperkirakan kematian pada anak lebih banyak disebabkan oleh pneumonia (19%), diare (17%), dan malaria (8%). Sementara 4 juta anak yang meninggal pada tahap neonatal disebabkan oleh gangguan pernafasan (23%), kelainan bawaan (7%), dan infeksi (36%). Di samping penyebab tersebut, kematian pada bayi, khususnya pada tahap post-neonatal, adalah akibat kurangnya asupan nutrisi.


Meningkatkan kesehatan ibu hamil, proses kelahiran, dan perawatan bayi baru lahir merupakan beberapa cara yang dapat menekan risiko kematian para bayi tersebut. Pada daerah yang sulit untuk mengakses fasilitas kesehatan, proses persalinan masih banyak dilakukan di rumah yang kebanyakan kurang diperhatikan perawatannya. Dalam hal ini, keberadaan bidan desa menjadi sangat penting untuk membantu persalinan tersebut.


Melepas Jerat Nikotin

Candu nikotin dalam rokok sepuluh kali lebih kuat daripada kokain dan morfin.


Berhenti merokok bukan hal mudah. Namun bukan berarti itu tidak bisa dilakukan. Ardi misalnya, laki-laki 40 tahun yang merokok sejak duduk di bangku SMP itu sudah setahun ini terbebas dari kebiasaan merokok. Padahal sebelumnya ia biasa mengisap 1-2 bungkus rokok per hari.


Diakui Ardi, perlu perjuangan berat untuk bisa lepas dari batang-batang tembakau yang sebelumnya selalu menemani hari-harinya. Dalam usahanya, pernah beberapa kali ia putus nyambung dengan rokok.


“Sempat berhenti seminggu dua minggu, tapi sesudahnya merokok lagi. Begitu terjadi berulang-ulang,” ujar wiraswasta asal Jakarta Barat itu.


Menurut Ardi, satu hal yang dirasakannya sangat mengganggu di awal-awal berhenti merokok adalah rasa tidak nyaman. Ia jadi mudah gelisah, suntuk, mudah marah, dan pening kepala. Saat-saat itulah godaan untuk merokok datang begitu kuat.


“Terlebih saat berkumpul bersama teman perokok atau melihat rokok yang dipajang penjual,” kata Ardi. Lantas, apa rahasia sukses Ardi?


Menurutnya, ada dua hal yang membuatnya sanggup melepaskan diri dari candu nikotin. Yakni, tekad dalam diri serta dukungan kuat dari keluarga.


“Awalnya ada dorongan dari istri. Hampir tiap hari ia selalu bicara bahaya rokok buat kesehatan. Setiap kali ada artikel di Koran, majalah, internet, atau brosur yang membahas soal itu, ia tunjukkan ke saya. Ia juga mengait-ngaitkan kebiasaan merokok dengan pemborosan,” terang Ardi.


Perempuan dan Tembakau

Industri tembakau telah menjadikan perempuan dan anak perempuan sebagai target pemasaran dan periklanannya dalam beberapa dekade terakhir ini dengan konsekuensi yang membawa malapetaka bagi kesehatan perempuan. Hasilnya, sebanyak 178.000 perempuan meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang disebabkan oleh tembakau. Sejak tahun 1987, kanker paru-paru telah menjadi pembunuh kanker utama pada perempuan. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian yang utama pada perempuan, dan satu dari lima kematian dari penyakit jantung adalah karena merokok. Penelitian menunjukkan bahwa dari banyaknya penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok, perempuan lebih berisiko dari pada pria. Dan perempuan juga menderita risiko spesifik-gender dari tembakau, termasuk membahayakan kesehatan reproduksinya dan mengalami komplikasi selama kehamilan.


Di Indonesia, prevalensi perempuan dewasa perokok mengalami kenaikan tiga kali lipat di tahun 2001. Prevalensi meningkat dari 1,3% di tahun 2001 menjadi 4,5% di tahun 2004 (Gambar 1.1). Perempuan dan orang muda merupakan target pasar yang menjanjikan bagi industri tembakau.


Antara tahun 2001 dan 2004, prevalensi merokok meningkat di kelompok umur sampai pertengahan tahun hidup. Peningkatan tertinggi secara terus menerus terjadi di kelompok umur 15-19 tahun dari 7,1% di tahun 1995 naik menjadi 12,7% di tahun 2001 dan 17,3% di 2004, dengan persentase peningkatan pada perokok pria sebanyak 35 poin dan pada perokok perempuan sebanyak 850 poin atau sembilan kali dibandingkan tahun 2001.  Prevalensi merokok pada perempuan mengalami kenaikan yang sangat tinggi di semua kelompok umur.


Viagra VS Kondom: Sebuah Catatan Perjuangan HIV

Membicarakan topik kondom di masyarakat, sepertinya sebuah perbincangan yang akan menuai kontrovesi karena dianggap masalah yang sensitif juga hal tabu, terlebih di kalangan agamawan. Memang kondom seringkali dikaitkan dengan masalah moralitas, atau bahkan dianggap sebagai bentuk kampanye seks bebas. Padahal, data membuktikan bahwa kondom selain sebagai salah satu alat kontrasepsi, pun mempunyai implikasi yang sangat besar terhadap kesehatan masyarakat dalam menahan laju prevalensi HIV/AIDS yang kini telah mencapai 33 juta kasus di dunia. Seperti kisah sukses program kondom 100%  di Thailand yang mampu menahan prevalensi HIV dan mengurangi kasus baru.


Meski kondom dan viagra,  keduanya hasil produk teknologi untuk intervensi aktivitas seksual dan juga untuk keperluan kesehatan reproduksi dan seksual. Lalu timbul pertanyaan,”Mengapa Viagra begitu sangat dikenal dan dianggap bernilai di masyarakat jika dibandingkan dengan kondom?”.  Bahkan saking popular, iklan Viagra bisa muncul  sebagai e-mail spam/sampah di inbox e-mail kita.


Topic “Viagra versus Kondom” diangkat menjadi sesi yang menarik pada satellite session ICAAP pada Rabu, 12 Agustus 2009. Acara yang di selenggarakan oleh the Consortium, Institute for Population and Social Research of Mahidol University, ICAAP LOC and Sexuality Policy Watch., dipadati oleh para peserta yang antusias dengan isu yang ditawarkan.


Ibu Positif HIV Bisa Berikan ASI Eksklusif Pada Bayinya

Ibu yang telah didiagnosa positif HIV biasanya tidak mau memberikan ASI pada anaknya karena takut si bayi tertular virus tersebut. Tapi ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya justru bisa mencegah penularan tersebut.


Ibu yang mengidap HIV cenderung tidak ingin memiliki anak dan kalaupun punya anak tidak mau menyusuinya karena tidak ingin si anak tertular penyakitnya. Namun Badan kesehatan dunia (WHO) pada 1 Desember 2009 menyatakan bahwa ibu yang positif HIV bisa menyusui anaknya secara eksklusif.


"Ibu yang positif HIV bisa menyusui anaknya secara eksklusif asalkan si ibu mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) sejak awal kehamilannya," ujar dr Henny Hendiyani Zainal seorang konselor AIMI dalam acara coffee morning Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) di Restoran Sambara, Jakarta, Senin (21/12/2009).


Jika ibu yang positif HIV, maka sejak awal kehamilannya harus sudah mengonsumsi obat ARV agar virus yang ada dalam tubuh ibu tidak ditularkan pada anaknya. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap ibu yang positif HIV di Afrika Selatan.


Hanya Tiga Persen Kesertaan Pria Ber-KB di Indonesia

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Pusat, Drs Imam Haryadi mengatakan, kesertaan pria indonesia untuk ber-KB sangat rendah hanya sekitar tiga persen.


"Yang tiga persen tersebut menggunakan kondom 0,7 persen, vasektomi 0,4 persen, senggama terputus 0,8 persen dan pantang berkala 1,1 persen," katanya dihadapan peserta Lokakarya KIE bagi anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Senin.


Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka kesertaan KB pria di negara Islam, seperti di Pakistan mencapai 5,2 persen, Bangladesh 13,9 persen dan Malaysia sebesar 16,8 persen.


Rendahnya penggunaan kontrasepsi oleh pria tersebut disebabkan oleh terbatasnya macam dan jenis alat kontrasepsi lali-laki. Faktor lain adalah rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang hak-hak dan kesehatan produksi.