Mendengkur alias ngorok dialami hampir semua orang terutama jika tidur dalam kondisi yang terlalu letih. Mendengkur jadi tidak normal jika dialami setiap tidur dan pertanda bahaya yang harus diwaspadai.
National Sleep Foundation mencatat lebih dari 18 juta orang dewasa Amerika mempunyai masalah pernafasan pada saat tidur, dan banyak diantara mereka yang tidak tahu punya kebiasan seperti itu.
Kebanyakan orang mengira bahwa mendengkur adalah efek samping dari gaya hidup yang sibuk dan melelahkan. Untuk beberapa kasus, hal itu memang benar. Namun yang harus diketahui dan disadari orang-orang yaitu, ada perbedaan antara mendengkur biasa dengan masalah pernafasan.
Penelitian menunjukkan bahwa masalah pernafasan pada saat tidur menandakan ada masalah yang serius di tubuh seseorang.
Apnea atau gangguan pernafasan yang terjadi berulang kali dan mengganggu tidur seseorang, terjadi ketika otot bagian belakang tenggorokan gagal membuka jalur udara untuk pernafasan.
Hal ini dapat menyebabkan pola tidur yang salah dan rendahnya asupan oksigen dalam darah, dan ujung-ujungnya mengarah pada berbagai penyakit seperti hipertensi, jantung, masalah mood dan ingatan.
Sebuah studi baru-baru ini di University of Maryland Medical Center, yang dikutip dari CNN, Selasa (14/7/2009), menemukan bahwa masalah pernafasaan saat tidur atau apnea dapat meningkatkan depresi dan memperparah mimpi buruk serta stres pasca trauma.
Biasanya penderita apnea sering merasa ngantuk di siang hari, sehingga dapat meningkatkan resiko kecelakaan mobil pula. Lalu bagaimana seseorang mengetahui bahwa dengkurannya adalah tanda ketidaknormalan dalam tubuhnya?
“Ketika masalah mendengkur sudah mempengaruhi kehidupan sehari-hari, segera temui dokter,” ujar Dr. Thomas Lorusso, direktur Northern Virginia Sleep Diagnostic Centers.
“Pasangan seranjang sebaiknya memperhatikan pasangannya ketika ia sering berhenti bernafas atau mendengkur dengan sangat keras,” ucap Lorusso. Seseorang yang tidur dengan Anda tahu lebih baik kebiasaan mendengkur Anda daripada diri Anda sendiri.
Gejala yang terjadi menjelang siang hari pun dapat dijadikan diagnosa apakah seseorang terkena apnea atau tidak. Umumnya orang apnea sering mengantuk, sulit berkonsentrasi dan susah bangun di pagi hari.
Lorusso mengatakan bahwa cara yang terbaik untuk mengetahui kebiasaan tidur Anda adalah dengan mengingat kembali aktivitas yang dilakukan sepanjang hari. Apakah melelahkan atau tidak serta apakah gejala apnea terjadi pada Anda di siang hari atau tidak.
Lalu bagaimana cara menghilangkan kebiasaan buruk yang membahayakan itu? Ubahlah gaya hidup Anda yang tidak sehat sekarang juga.
“Jauhi alkohol. Hal itu dapat membuat otot-otot yang mengalirkan udara di bagian atas tenggorokan mengendur sehingga aliran udara pun penjadi lancar,” jelas Lorusso.
Mengurangi berat badan dan rokok juga dapat mencegah masalah tersebut. Merokok dapat menyebabkan saluran udara bagian atas pernafasan membengkak, yang dapat memperparah penyakit apnea.
Sumber : health.detik.com
0 komentar:
Post a Comment