Subscribe:

Tentang Template :

Vitamin D pada Usia Lanjut

Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Dalam metabolisme kalsium dan tulang, fungsi utama vitamin D adalah mengontrol penyerapan kalsium dan fosfat usus agar dapat memertahankan kadar kalsium darah sehingga mineralisasi tulang tetap terpelihara.  Kekurangan vitamin D akan meningkatkan hormon paratiroid yang selanjutnya akan meningkatkan risiko terjadinya patah tulang. Kekurangan vitamin D yang berat akan menyebabkan gangguan mineralisasi tulang sehingga terjadi penyakit Rickets pada anak-anak dan osteomalasia pada orang usia lanjut. Selain itu, kekurangan vitamin D juga akan menurunkan massa otot dan kelemahan otot yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan dan memudahkan terjadinya jatuh.


Belakangan ini diketahui pula bahwa vitamin D berhubungan dengan berbagai penyakit seperti penyakit asma, diabetes melitus, hipertensi, artritis reumatoid, keganasan kolon, payudara, prostat, dsb.


Angka kejadian kekurangan vitamin D pada usia lanjut di berbagai negara Eropa, Amerika, dan Asia (Singapura, Jepang dan Hongkong) bervariasi, dari 5-25% pada usia lanjut yang mandiri, sampai 60-80% pada usia lanjut yang tinggal di panti dan rumah sakit. Data penelitian dr. Siti Setiati di Indonesia menunjukkan angka kekurangan vitamin D pada perempuan usia lanjut yang tinggal di panti jompo sebesar 35,1%.


Beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya kekurangan vitamin D pada orang perempuan berusia lanjut meliputi perubahan fungsi organ yang terlibat dalam proses sintesis / pembentukan vitamin D seperti kulit, hati, ginjal, dan usus, gaya hidup yang cenderung menghindari sinar matahari dan rendahnya asupan makanan yang mengandung vitamin D.


Kekurangan vitamin D pada populasi usia lanjut dapat diatasi dengan meningkatkan sintesis / pembentukan vitamin D atau memberikan suplementasi atau fortifikasi (tambahan zat vitamin D) makanan. Upaya meningkatkan sintesis vitamin D dapat dilakukan dengan memberikan pajanan sinar matahari atau dengan pajanan sinar ultraviolet B (UVB) buatan (artifisial).


Dr. Siti Setiati (2006)  dalam penelitiannya pada perempuan usia lanjut yang tinggal di panti jompo mendapatkan bahwa pajanan / berjemur sinar matahari selama 15-25 menit pada pukul 09.00 WIB yang dilakukan selama 3 kali dalam seminggu dapat meningkatkan kadar vitamin D darah. Beliau menganjurkan kepada usia lanjut khususnya perempuan usia lanjut untuk lebih meningkatkan aktivitas di luar rumah sehingga dapat terpajan dengan sinar matah