Subscribe:

Tentang Template :

Penyakit Kronik dan Kegemukan (Obesitas) pada Anak

Masalah kesehatan pada anak dan remaja yang seringkali dipikirkan oleh sebagian besar orang adalah infeksi telinga, demam, atau masalah kulit jerawat, dan bukan masalah penyakit jantung, diabetes atau hipertensi. Akhir-akhir ini, di beberapa negara maju prevalensi obesitas pada anak dan beberapa penyakit orang dewasa seperti diabetes melitus tidak tergantung insulin (diabetes tipe 2) semakin meningkat. Obesitas merupakan faktor risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan hipertensi pada anak-anak.



Diabetes Tipe 2


Sebagian besar anak-anak yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2 adalah obes. Sebagian besar didiagnosis pada masa remaja, namun dengan semakin banyaknya anak-anak yang obesitas dan kurang aktivitas fisik, angka kejadian diabetes tipe 2 meningkat pada anak-anak yang lebih muda. Diabetes tipe 2 seringkali diderita oleh mereka yang obesitas dan kurang aktivitas fisik serta memiliki riwayat keluarga diabetes. Pada diabetes tipe 2, sel menjadi resisten terhadap indulin, sehingga sel menjadi kurang sensitive terhadap insulin yang menyebabkan berkurangnya jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel dari darah. Kombinasi obesitas dan resitensi indulin menyebabkan terjadinya beberapa gejala, seperti kadar kolesterol tinggi dan  tekanan darah tinggi, yang pada akhirnya menimbulkan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) dan penyakit jantung koroner. Selain itu juga dapat menimbulkan penyakit ginjla dan kebutaan.


Pencegahan dan tata laksana diabetes tipe 2 tergantung pada tata laksana berat badan. Hal ini menjadi sangat sulit mengingat para anak dan remaja seringkali mengkonsumsi makanan fast food an permen/coklat yang banyak diiklankan di TV serta budaya permainan video games. Pengaturan makan dan meningkatkan aktivitas fisik merupakan tata laksana yang sangat dianjurkan untuk penderita diabetes tipe 2 serta pencegahan komplikasi penyakit jantung koroner.



Penyakit Jantung


Tekanan Darah


Dokter anak secara rutin memonitor tekanan darah pada anak dan remaja. Tekanan darah tinggi mengindikasikan adanya penyakit penyerta dan merupakan gejala awal hipertensi. Hipertensi memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis). Seperti aterosklerosis dan kadar kolesterol tinggi, hipertensi dapat berkembang pada dekade awal kehidupan, khususnya pada anak obesitas dan akan semakin memburuk seiring dengan berjalannya waktu. Hipertensi pada anak-anak dapat dikontrol dengan melibatkan mereka melakukan aktifitas fisik secara teratur dan menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan seiring dengan bertambah tinggi badan mereka. Saat ini masih diperlukan penelitian untuk membuktikan apakah pembatasan garam pada anak dan remaja akan menurunkan tekanan darah.



Kolesterol Darah


Kolesterol darah cenderung meningkat seiring meningkatnya asupan lemak jenuh. Kolesterol darah juga berkorelasi dengan obesitas pada anak, khusunya obesitas abdomen. Kolesterol LDL meningkat pada anak obes, dan HDL kolesterol menurun. Hubungan ini terjadinya pada masa anak-anak dan angka kejadiannya semakin meningkat pada usia lebih dewasa. Anak-anak dengan berat badan berlebih dan kadar kolesterol tinggi umumnya memiliki orang tua yang menderita penyakit jantung.



Referensi : Whitney E, Rolfes SR. Understanding Nutrition. USA, 2008.

8 komentar:

afvaltips said...

Really interesting reading with a lot to take away and apply. Thanks! We’ll be back.

Dessie Lendt said...

Other men live to eat, while I eat to live.

Raka said...

it's what's important healthy body

Raka said...

thank you for visiting and please support

Roman Renaker said...

The darkest hour is that before the dawn

torpedo vifo said...

hello the info on this site is just amazing it keeps us coming back time and time again ,personally i met my wife using this site so i couldnt love it any more i have done my best to promote this site as i know that people need to read this thang ,Thanks for all your time spent in making this fabulous resource ! ok,cheers Jake

Raka said...

I only share their experiences and I like it

Escort said...

One of the best ways that I have found to stay motivated is by using a training journal. This way you can track your progress week for week, and ensure you make the necessary changes to each workout.

Post a Comment