Subscribe:

Tentang Template :

Imunisasi pada Bayi dan Anak Part 1

Bagi Anda para orangtua yang telah memiliki anak, tentu istilah imunisasi sedemikian akrab di telinga Anda dan sebagian besar orangtua mungkin sudah mengerti apa itu imunisasi dan mengapa diperlukan oleh buah hati mereka. Namun, tidak sedikit juga yang masih belum banyak mengerti berbagai hal mengenai imunisasi dan selalu muncul berbagai pertanyaan, mulai dari apa pentingnya imunisasi sampai apakah benar bahwa imunisasi dapat membahayakan anak saya?


Tulisan ini tidak akan membahas imunisasi secara detail yang akan memberikan jawaban setiap pertanyaan para orangtua, namun sekilas memberikan gambaran mengenai imunisasi agar diperoleh pengertian dasar mengapa imunisasi diperlukan oleh anak kita serta menyikapi berbagai informasi mengenai efek samping akibat imunisasi.



Imunisasi mengurangi risiko terjadinya penyakit


Setiap anak, bahkan orang dewasa, selalu mempunyai risiko untuk terkena penyakit tertentu selama hidupnya. Risiko ini sangat berbeda antara satu invidu dengan individu lain, dan khusus untuk penyakit infeksi besar kecilnya risiko dipengaruhi oleh mikroorganisme penyebab sakit (bakteri/kuman, virus, jamur, parasit), kondisi tubuh manusia (daya tahan tubuh, keadaan gizi), dan faktor lingkungan. Jadi, sebenarnya banyak faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya infeksi. Imunisasi merupakan salah satu upaya mengurangi risiko tersebut, yaitu dengan mengubah/meningkatkan sistem daya tahan tubuh manusia. Upaya-upaya untuk mengurangi risiko penyakit infeksi yang lain, seperti perbaikan gizi, kebersihan diri dan lingkungan, tentu juga harus dilakukan secara paralel (bersama-sama) dengan imunisasi ini.



Imunisasi bermanfaat untuk individu dan masyarakat luas


Program imunisasi selalu dikaitkan dengan kesehatan masyarakat secara luas, selain perlindungan terhadap individu yang diberi imunisasi. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa, perlindungan terhadap suatu penyakit yang dapat dicapai dengan imunisasi pada satu populasi tidak akan membuahkan hasil bila kurang dari 80% populasi yang berisiko tidak mendapatkan imunisasi. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah, melalui Departemen Kesehatan dan organisasi profesi dokter, selalu mengkampanyekan imunisasi yang bertujuan sebanyak-banyaknya kelompok berisiko (dalam hal ini anak-anak) mendapatkan imunisasi.


Logikanya, bila perlindungan terhadap masyarakat luas tidak dapat dicapai karena jumlah yang diimunisasi kurang dari yang diharapkan maka penyakit itu tetap ada dan mereka yang telah diimunisasi tetap memiliki risiko terkena penyakit tersebut, walaupun lebih rendah. Jadi dengan membawa anak Anda untuk diimunisasi, Anda telah memberikan kontribusi pada kesehatan masyarakat secara luas.



Benarkah imunisasi bukan tindakan yang aman dan dapat berakibat fatal?


Sebagai sebuah prosedur medis yang memasukkan benda asing ke dalam tubuh, baik dengan suntikan atau peroral, tak dapat dipungkiri bahwa imunisasi tidak terlepas dari adanya efek samping atau efek yang tidak diharapkan. Namun fakta dari seluruh tindakan imunisasi yang sudah dilakukan di seluruh dunia, kejadian efek samping atau efek yang tidak diharapkan itu, relatif kecil dan tidak bermakna. Efek samping yang paling sering akibat suntikan imunisasi adalah rasa nyeri dan sedikit bengkak di tempat suntikan (bukankan ini hal yang dapat dimengerti?) yang dalam beberapa hari akan hilang dengan sendirinya. Kadang-kadang dapat timbul demam ringan yang juga mudah diatasi dengan kompres atau obat penurun demam.


Memang pada kasus yang amat jarang, dilaporkan terjadi reaksi yang lebih hebat seperti reaksi alergi berat, demam tinggi, dan pada berbagai berita yang pernah kita dengar bahkan terjadi kecacatan dan kematian setelah tindakan imunisasi. Hal-hal seperti ini biasanya akan dibesar-besarkan sehingga membuat khawatir para orangtua, bahkan kadang-kadang akan membuat ragu dokter yang akan memberikan imunisasi. Tentu untuk hal-hal seperti ini kita harus bersikap bijak dan rasional. Berikut beberapa hal yang dapat dipertimbangkan ketika mendengar berita-berita seperti tadi:



  1. Bila mau jujur, kejadian efek samping yang berat akibat imunisasi secara kuantitatif jumlahnya sangat sedikit. Secara ilmiah, jumlah yang sangat sedikit tadi sangat sulit bila dikatakan berhubungan atau merupakan akibat langsung dari imunisasi.

  2. Jumlah kejadian efek samping yang sangat sedikit tadi bila dibandingkan manfaat yang akan diperoleh baik oleh individu yang diimunisasi maupun oleh masyarakat luas (seperti telah dijelaskan di atas), tentulah tidak sebanding.

  3. Saat ini teknologi informasi sudah sedemikian maju, informasi apapun dengan mudah kita dapatkan dari berbagai sumber. Jika timbul keraguan atau pertanyaan mengenai imunisasi, berbagai situs di internet baik dari dalam maupun luar negeri dapat memberikan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.

  4. Konsultasikan dan diskusikan masalah-masalah yang berkaitan dengan imunisasi dengan dokter Anda, bila perlu Anda berhak mendapatkan pendapat lain (second opinion) dari dokter lain. Keputusan melakukan imunisasi pada anak Anda seharusnya didasarkan pada kelengkapan informasi yang Anda dapatkan.


Memiliki anak yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit merupakan dambaan setiap orangtua. Segala upaya tentunya harus dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, yang tentunya harus didasarkan pada pengetahuan yang cukup dan rasional. Menjaga gizi anak sehingga tercukupi dari hari ke hari sesuai kebutuhan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memberikan imunisasi merupakan hal-hal yang dapat dilakukan. Imunisasi merupakan upaya yang rasional untuk meningkatkan fungsi kekebalan seseorang terhadap penyakit dan bermanfaat pula untuk kesehatan masyarakat yang lebih luas. Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa efek samping akibat imunisasi jarang terjadi, umumnya ringan, dan tidak membahayakan.

0 komentar:

Post a Comment