Sebuah studi yang dilakukan oleh tim gabungan dari the National Institue of Health, University of North Carolina dan John Hopkins University di Baltimore (AS) menemukan bahaya resiko kontrasepsi suntik yang biasa dilakukan oleh para wanita yang membuat mereka berisko terkena penyakit seksual menular (STD).
Kontrasepsi suntik jenis Depo-Provera menurut para peneliti memiliki tingkat yang paling tinggi dan berisiko untuk menyebarkan STD. Menurut para peneliti, faktor ini harus diperhitungkan.
Meski masih memerlukan penelitian lanjutan, menurut Charles Morrison yang menjadi kepala penelitian ini menyatakan kemungkinan penyebaran SRD dari `Depo-Provera` harus tetap diwaspadai.
Wanita muda dianggap paling berisiko terkena STD dan menggunakan kontrasepsi suntik jenis Depo-Provera akan menambah resiko tersebut.
Morrison mengatakan riset memang difokuskan dalam penggunaan Depo-Provera atau yang sejenis karena kontrasepsi itu banyak digunakan di Afrika dimana penyebaran STD seperti virus AIDS banyak terjadi.
Morrison menjelaskan wanita yang menggunakan Depo-Provera untuk menghindari kehamilan sebaiknya harus menggunakanya secara hati-hati jika mereka melakukan hubungan dengan sejumlah orang.
Seperti halnya pil telan, Depo-Provera tidak memberikan perlindungan dari infeksi penyakit kelamin seperti syphilis, gonorrhea atau virus
AIDS.
"Untuk wanita yang aktif melakukan seks tidak dengan hanya satu
partner, maka membatasi jumlah partner merupakan sebuah hal yang sangat membantu untuk mengurangi resiko tersebut,' ujar Morrison.
Riset yang dikepalai oleh Morrison melibatkan 800 wanita yang berusia 15 hingga 45 tahun di dua buah klinik di Baltimore dan mereka kebanyakan merupakan wanita lajang.
Para wanita itu diberi kontrasepsi jenis pil dan suntik Depo-Provera
atau kontrasepsi non hormonal lainya.
Setelah setahun 45 wanita kemudian diketahui terkena chlamydia ataupun gonorrhea.
Wanita yang menggunakan kontrasepsi suntik jenis Depo-Provera memiliki resiko tiga kali lebih tinggi untuk terkena STD.
Sementara wanita yang menggunakan pil telan berisiko rendah atas STD sebagaimana yang dipublikasikan melalui the journal Sexually Transmitted Diseases.
Resiko wanita yang menggunakan pil telah memiliki perbandingan 3.9
untuk setiap 100 wanita berbanding 13.7 per 100 wanita yang menggunakan Depo-Provera.
Sementara pengguna kondom memiliki perbandingan 6 per 100 wanita.
0 komentar:
Post a Comment