Setiap Bunda yang sedang hamil pasti ingin buah hati dalam kandungannya sehat dan mengharapkan lancar saat melahirkan kelak. Tapi bagaimana bila posisi bayi sungsang, apakah proses kelahiran bias berjalan lancar? Menurut dr. Nugroho Kampono SpOG (K) yang praktek di Brawijaya Women & Children Hospital, bayi memiliki kecenderungan 5-7% berada dalam posisi bokong di bawah atau biasa kita kenal dengan istilah sungsang.
Penyebabnya :
- Letak plasenta
Letak plasenta yang menutupi rongga panggul menghalangi kepala bayi masuk ke arah sana. - Terlilit tali pusat
Tubuh bayi yang terlilit tali pusat menyulitkannya berputar sehingga posisi kepala tetap di bawah - Jumlah air ketuban
Air ketuban yang terlalu banyak membuat bayi labil dalam perut, sedangkan air ketuban yang terlalu sedikit juga menyulitkan bayi untuk berputar - Panggul Bunda terlalu sempit
saat kepala bayi hendak masuk ia terhalang rongga panggul yang terlalu sempit sehingga saat ia bergerak lagi posisi bisa berputar dan menyebabkan bokong berada di bawah
“Tidak berbahaya, asalkan tata laksananya harus benar.” jelas dr. Nugroho. Maksudnya saat proses persalinan normal pada bayi sungsang tim medis harus menguasai teknis khusus. Misalnya saat bokong sudah keluar dokter harus menggunakan tangannya untuk membantu mengeluarkan bagian perut, bahu, dan kepalanya.
Meski begitu, untuk Bunda yang mengandung anak pertama dan posisinya sungsang saat kehamilan memasuki 38-40 Minggu dr. Nugroho tidak menyarankan Bunda melakukan persalinan normal, karena kecenderungan cedera pada bayi lebih besar.
Tapi bila Bunda pernah melakukan persalinan normal yang artinya panggul cukup besar, melahirkan normal untuk bayi sungsang mungkin saja dilakukan, dengan syarat berat bayi tidak lebih dari 3500 gram.
Pertanyaannya sekarang bagaimana untuk mengembalikan bayi ke posisi normal?
“menungging saja sesering mungkin!” sarannya. Karena dengan menungging bokong bayi dalam rongga panggul akan keluar dan kepala akan masuk ke rongga panggul.
0 komentar:
Post a Comment