Subscribe:

Tentang Template :

Seputar Persalinan Kembar

Kehamilan multipel (multiple pregnancy) adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Sering disebut juga sebagai kehamilan kembar (twin pregnancy). Ibu yang melahirkan bayi kembar akan lebih banyak membutuhkan dukungan, baik itu secara lahiriah maupun jasmaniah. Kehamilan kembar memang beresiko terhadap persalinan yang lebih besar dibanding kehamilan tunggal. Kesulitan yang sering didapati antara lain anemia, air ketuban meningkat 10 kali lipat sehingga rahim lebih meregang dan menyebabkan resiko persalinan prematur, kontraksi rahim kurang dan pendarahan sesudah melahirkan meningkat. Namun, dengan segala risiko tersebut jangan membuat Anda merasa terbebani. Yang penting, rajin berkonsultasi ke dokter dan ikuti semua saran kesehatan bagi kehamilan dan persalinan kembar untuk mencegah segala kemungkinan.


Berikut ini ada beberapa saran yang dapat diikuti untuk mempersiapkan kelahiran si kembar:
  • Kontrol kehamilan lebih sering dari biasanya, kira-kira pada usia kehamilan 24 minggu dianjurkan tiap 2 minggu sekali dan saat kehamilan 36 minggu tiap seminggu sekali.
  • Perbanyak istirahat dengan sering berbaring, sehingga aliran darah ke plasenta meningkat dan pertumbuhan janin menjadi lebih pesat.
  • Setelah usia kehamilan 30 minggu hendaknya Anda menghindari diri dari berpergian jauh dan berhubungan seks.
  • Perbanyak makanan mengandung protein, dan makanlah lebih sering, namun dengan porsi lebih sedikit. Karena kebutuhan zat besi pada ibu hamil kembar lebih besar untuk mencukupi kebutuhan 2 janin dan agar pengeceran volume darah ibu lebih meningkat. Karenanya, ibu perlu sering melakukan pemeriksaan kadar Hb dan mengetahui jenis golongan darah serta rhesus ibu untuk persiapan tranfusi jika diperlukan.
  • Minum secara teratur suplemen penambah darah yang diberikan oleh dokter untuk mencegah anemia dan sekaligus sebagai nutrisi untuk kedua janin.

BATAS waktu kelahiran anak kedua antara 5 - 15 menit sesudah anak pertama. Jika terlalu cepat, trauma persalinan pada anak kedua lebih besar (setelah ikut stress pada waktu anak pertama lahir, harus mengalami stress lagi pada persalinannya sendiri). Jika terlalu lama, dapat terjadi hipoksia.

Beberapa kepustakaan menganjurkan penundaan pemotongan tali pusat (delayed clamping) setelah lahir anak pertama, atau darah dari potongan tali pusat anak pertama diurut kembali ke arah plasenta, untuk memberi tambahan pada anak kedua yang masih berada di dalam. Namun manfaat hal-hal ini masih kontroversial. Masalah Yang Mungkin Terjadi Pada Saat Persalinan Bayi Kembar

  1. Mungkin anak pertama melintang atau sungsang dan anak kedua memanjang yang biasa disebut posisi 69 (terjadi posisi saling mengunci / interlocking). Interlocking ini dimungkinkan karena pada kehamilan kembar umumnya janin tidak terlalu besar, sedangkan cairan ketuban lebih banyak dari biasanya. Akibatnya, sering terjadi perubahan posisi janin. Bila anak pertama letaknya membujur, maka persalinan dilakukan seperti biasa. Yang harus diwaspadai justru pada anak kedua, baik letak sungsang maupun kepala. Kalau letak sungsang, maka ketubannya harus dipecahkan dan dibantu kelahiran lewat bokong. Kakinya ditarik keluar.
  2. Mungkin terjadi prolaps tali pusat (risiko tinggi karena bayi kecil).
  3. Mungkin ada plasenta previa.
  4. Pada kembar monoamniotik, dapat terjadi saling melilit / kusut pada tali pusat janin (dapat terlilit / terkait dengan ekstremitasnya sendiri atau saudaranya, atau dengan tali pusat saudaranya).
  5. Pendarahan sesudah melahirkan. Pendarahan dapat terjadi dalam 24 jam pertama atau sekunder sesudah itu. Normalnya tidak lebih dari 500 cc. Penyebabnya antara lain terlepasnya sebagian plasenta dari rahim, perlukaan jalan rahim, atonia uteri (tak adanya kontraksi rahim), dan kelainan proses pembekuan darah.

Kembar menyebabkan rahim sangat meregang dan rahim yang meregang cenderung mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia yang matang. Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara prematur dan memiliki berat badan yang rendah, kurang dari 2500gr. Karena berukuran kecil, mereka mempunyai risiko mudah terserang sakit sesudah lahir dan perkembangannya pun lebih lambat dari pada bayi tunggal. Untuk menentukan bagaimana pertumbuhan janin, dapat diketahui dari perubahan berat badan ibu selama awal, pertengahan dan akhir kehamilan. Perhitungan pertambahan berat badan sebagai berikut:
  • Bayi kembar yang ibunya mempunyai berat badan rendah akan bertambah 2,5 kg pada minggu ke-20; 6,5 kg pada minggu ke-28; dan 12,5 kg pada minggu ke-36.
  • Bayi kembar yang ibunya mempunyai berat badan sedang naik 7,5 kg pada minggu ke-20, bertambah 5 kg pada minggu ke-28; dan bertambah menjadi 19 kg pada minggu ke-36.
  • Kenaikan berat badan Ibu selama dua trimester pertama mempunyai dampak besar yang menentukan berat badan waktu lahir.
Terapi nutrisi juga harus diterapkan bagi semua wanita yang hamil kembar. Hal tersebut berlaku untuk semua wanita dengan segala berat badan untuk membantu memastikan pertumbuhan janin optimal dan berat badan lahir lebih tinggi.

0 komentar:

Post a Comment