Osteoporosis atau penyakit keropos tulang adalah salah satu penyakit yang menimpa tulang karena berkurangnya massa dan kepadatan tulang. Akibat dari osteoporosis adalah tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah akibat kepadatan tulang berkurang. Tulang sendiri merupakan salah satu bagian penting dari tubuh kita. Tulang merupakan rangka yang menunjang tubuh kita sehingga kita dapat beraktivitas. Dapat dibayangkan bila penunjang tubuh ini rapuh, keropos dan mudah patah, akibatnya adalah rasa sakit pada tulang, gangguan untuk bergerak bahkan menyebabkan kelumpuhan dan cacat permanen. Berikut ini beberapa saran yang dapat Anda terapkan agar tidak mengalami penyakit tulang keropos ini.
Konsumsi Kalsium
Kalsium merupakan unsur pembentuk tulang dan gigi. Maka, agar kepadatan tulang terus terjaga, penting untuk mengkonsumsi kalsium yang banyak terdapat dalam susu. Sayangnya, seiring bertambahnya usia, kemampuan untuk menyerap kalsium semakin berkurang. Maka, sebaiknya Anda membiasakan diri atau anak Anda untuk minum susu setiap hari sejak usia dini. Karena penyebab osteoporosis adalah kurangnya asupan kalsium pada usia muda.
Kaum muda, seringkali mereka berpikir tidak perlu lagi mengkonsumsi susu yang dianggap sebagai makanan anak kecil. Atau karena berpikir tulang tidak dapat tumbuh lagi sehingga mereka enggan minum susu. Memang, pada umumnya tulang berhenti tumbuh saat usia 16-18 tahun, tetapi bukan berarti kita tidak perlu lagi memperhatikan kesehatan tulang, karena fungsi tulang sangat penting bagi tubuh.
Kalsium yang dibutuhkan tiap orang berbeda, bergantung pada berat badan dan aktivitas yang dijalankan. Pada ibu hamil dan menyusui, kalsium yang dibutuhkan lebih banyak. Tabel berikut akan menjelaskan jumlah kalsium yang dibutuhkan berdasarkan usia.
Usia | Kebutuhan Kalsium |
Kurang dari 1 tahun | 210 - 270 mg |
1 tahun - 3 tahun | 500 mg |
4 tahun - 8 tahun | 800 mg |
9 tahun - 18 tahun | 1300 mg |
19 tahun - 50 tahun | 1000 mg |
lebih dari 50 tahun | 1200 mg |
Kebutuhan Kalsium Berdasarkan Usia
Catatan : Satu gelas susu mengandung sekitar 500 mg kalsium.
Vitamin D
Agar kalsium yang berasal dari susu dan makanan dapat diserap sempurna, diperlukan vitamin D. Tentu akan sangat disayangkan, bila kita banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium tetapi tidak dapat diserap dengan sempurna, sehingga akhirnya tubuh mengambil kalsium yang ada pada tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh.
Untuk mendapatkan vitamin D sebenarnya tidak sulit. Sinar matahari pagi (antara jam 06.00 sampai jam 09.00 pagi) dan sore (setelah jam 16.00) adalah salah satu sumber vitamin D. Dalam lapisan kulit tubuh kita sebenarnya terdapat vitamin D non aktif dan dengan pancaran sinar matahari vitamin D ini dapat aktif dan berguna bagi tubuh.
Selain dari sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh dari makanan seperti ikan (misal: ikan salmon dan sarden), kuning telur, hati, susu, keju dan produk olahan susu lainnya.
Olahraga
Selain mengkonsumsi kalsium, penting untuk melakukan olahraga secara teratur agar dapat memperkuat tulang dan menambah kepadatan massa tulang. Sama seperti otot, tulang juga perlu dilatih agar dapat menciptakan tulang yang kuat.
Olahraga yang dapat dilakukan untuk melatih tulang adalah dengan melakukan olahraga yang memberikan gaya tekan pada tulang, gaya renggang dan gaya pelintir. Gaya tersebut dapat merangsang pertumbuhan tulang sehingga tulang menjadi sehat. Anda dapat mencobanya dengan bersepeda, joging, jalan kaki atau naik turun tangga.
Selain dengan mengkonsumsi kalsium, vitamin D dan berolahraga, akan lebih baik bila Anda mencoba hidup sehat dengan menghentikan kebiasaan merokok. Rokok, kopi, alkohol, teh, dan cola dapat menghambat penyerapan kalsium. Sebaliknya, konsumsilah makanan bergizi yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
Kebiasaan Merusak Tulang
Hilangkan juga kebiasaan yang dapat membuat pertumbuhan tulang terganggu atau membuat struktur tulang menjadi rusak. Kebiasaan buruk yang dimaksud adalah:
- Membungkukkan badan yang dapat menyebabkan saraf yang melewati tulang belakang terjepit sehingga menimbulkan sakit pinggang.
- Memakai sepatu hak tinggi untuk waktu yang lama. Saat menggunakannya, terjadi perenggangan pada jaringan lunak sekitar sendi mata kaki sehingga dapat merusak struktur jaringan lunak ini.
- Membawa tas berat. Dapat memperparah kondisi tulang apabila kita memiliki kelainan pada tulang.
- Membunyikan jari. Bunyi terjadi akibat gesekan jaringan lunak di sekitar sendi jari. Proses yang terjadi berulang-ulang ini akan mengakibatkan gangguan di jaringan lunak tersebut.
Kesehatan tulang seringkali terabaikan, karena rasa sakit umumnya baru terasa bila tulang sudah rapuh atau ketika tulang dinyatakan keropos. Proses pengambilan kalsium dari tulang sering disebut silent diseasekarena terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala. Maka, terus perhatikan kesehatan tulang Anda, hindariosteoporosis, agar dapat terus lancar beraktivitas sampai usia lanjut.
0 komentar:
Post a Comment