Selama palpasi, perawat menyentuh tubuh untuk merasakan denyutan dan getaran, untuk mencari struktur tubuh ( terutama dalam abdomen). dan untuk mengkaji ciri-ciri, seperti ukuran, tekstur, kehangatan, mobilitas, dan nyeri tekan. Palpasi memungkinkan kita untuk mendeteksi nadi, kekakuan otot, pembesaran limfe nodus, kekeringan kulit dan rambut, nyeri tekan organ atau pembengkakan payudara dan mengukur naik turunnya dada setiap kali pernapasan.
Biasanya, palpasi dilakukan setelah inspeksi sebagai teknik pengkajian fisik yang kedua. Sebagai contoh, jika terdapat ruam-ruaa pada inspeksi, perawat menentukan melalui palpasi apakah ruam-ruam tersebut permukaannya meninggi atau terasa nyeri atau hangat. Tetapi selama pengkajian abdomen atau sistem urinarius, palpasi harus dilakukan di akhir pemeriksaan untuk menghindari menyebabkan klien merasa tidak nyaman dan menstimulasi peristaltik (kontraksi otot yang halus yang mendorong makanan melewati saluran GI, empedu melewati duktus empedu, dan urin melewati ureter).
Untuk melakukan pengkajian yang menyeluruh, perawat perlu menguasai beberapa teknik palpasi yang digambarkan di sini. Palpasi ringan melibatkan penggunaan ujung jari dan bantalan jari untuk memberi tekanan ringan pada permukaan kulit. Ballotemen, bentuk lain dari palpasi ringan, melibatkan tekanan yang halus, berulang dan kuat pada jaringan dengan menggunakan tangan (seperti mendribel bola kecil dengan perlahan) untuk mengkaji letak atau struktur tubuh yang hanya menempel sebagian. Palpasi dalam membutuhkan penggunaan kedua tangan dan tekanan yang lebih besar.
Penggunaan tangan dalam palpasi
Untuk meningkatkan teknik palpasi, perawat dapat mengambil keuntungan dari sensitivitas taktil yang spesifik pada setiap bagian tangan. Ujung dan bantalan Jari dapat membedakan tekstur dan bentuk dengan sangat balk. Bagian belakang atau permukaan dorsal tangan dapat merasakan kehangatan dengan sangat baik. Permukaan ulnar, bola tangan (di bagian dasar jari di sisi telapak tangan) adalah bagian terbaik yang dapat merasakan getaran (getaran halus di atas prekordium) dan fremitus (vibrasi di atas dinding dada) dan juga vibrasi suara yang melewati dinding dada. Ibu jari dan jari telunjuk dapat mengkaji tekstur rambut, memegang jaringan dan merasakan pembesaran limfe nodus dengan sangat baik. Bantalan jari yang rata dapat digunakan untuk mempalpasi jaringan lunak, merasakan krepitus (bunyi berderik) sendi, dan pemeriksaan ringan pada abdomen. Satu jari atau ujung kuku dapat memberi usapan pada kulit ketika berusaha untuk mendapatkan kremasterik (retraksi testis) atau refleks abdomen pada pemeriksaan neurologi. Seluruh tangan dapat menguji kekuatan genggaman tangan.
Palpasi ringan
Untuk melakukan palpasi ringan, tekan kulit dengan perlahan sedalam 1 sampai 2 cm. Jika mungkin gunakan sentuhan yang paling ringan; tekanan yang terlalu besar dapat menumpulkan sensitivitas Anda. Tutup mata untuk berkonsentrasi pada apa yang jari Anda rasakan.
Palpasi dalam
Untuk melakukan palpasi dalam, tingkatkan tekanan pada ujung jari Anda, tekan kulit sedalam kira-kira 4 cm. Letakkan tangan Anda yang lain di atas tangan yang melakukan palpasi untuk mengendalikan dan memandu gerakan Anda. Untuk melakukan variasi palpasi dalam yang memungkinkan penunjukan yang tepat pada area yang terinflamasi, tekan dengan tegas dengan satu tangan, kemudian angkat tangan Anda menjauh dengan cepat. Jika klien mengeluh adanya peningkatan nyeri pada saat Anda melepas tekanan, Anda telah mengidentifikasi nyeri tekan yang memantul. (Jika Anda mendapati adanya nyeri tekan yang memantul ketika memeriksa abdomen, maka klien dicurigai menderita peritonitis).
Gunakan kedua tangan (palpasi bimanual) untuk menjangkau organ-organ yang berada di dalam, tersembunyi dan sulit untuk dipalpasi (seperti ginjal atau limpa) atau untuk menyesuaikan atau menstabilkan organ (seperti uterus) dengan satu tangan dan mempalpasinya dengan tangan yang lain.
Balotemen ringan
Untuk melakukan balotemen ringan, beri tekanan yang ringan dan cepat pada abdomen klien dad kuadran ke kuadran. Letakkan tangan Anda letup di permukaan kulit untuk mendeteksi adanya pantulan jaringan.
Balotemen dalam
Untuk melakukan balotemen dalam, berikan tekanan dalam yang tiba-tiba; kemudian lepaskan tekanan, tetapi ujung jari tetap menempel pada kulit.
0 komentar:
Post a Comment