Pilih minum pil KB tapi takut gemuk? Rasanya, ketakutan seperti itu kini tak perlu ada. Sebab, ada inovasi baru yakni pil KB yang mengandung drospirenone (DRSP).
Sejumlah penelitian menunjukkan, pil KB dengan kandungan DRSP ini tak hanya mampu mencegah kehamilan tapi juga memiliki manfaat tambahan (non-kontraseptif) yang sangat berguna bagi kaum perempuan. Selain tak merangsang kegemukan, pil KB ini juga tak akan mengundang munculnya jerawat di kulit wajah.
DRSP akan mencegah terjadinya retensi cairan di dalam tubuh, kata Dokter Soehartono DS SpOG KFER, konsultan fertilitas dan endokrinologi reproduksi dari Klinik Reproduksi Manusia RSUD dr Soetomo, Surabaya. ''Karena itu, kenaikan berat badan akibat retensi cairan bisa dicegah,'' katanya seperti dikutip sumber republika.
Penelitian yang dilakukan sebuah produsen obat terkemuka menunjukkan, sekitar 34 persen perempuan yang menggunakan pil KB dengan drospirenone justru mengaku mengalami penurunan berat badan setelah setahun menggunakan pil KB tersebut.
Selain mencegah kenaikan berat badan, pil KB jenis ini juga membuat siklus haid lebih teratur, serta mengurangi rasa sakit (kram) saat haid. Mengenai ketakutan akan munculnya jerawat yang berpotensi mengganggu penampilan, Soehartono menegaskan, pil KB dengan DRSP justru mampu menghaluskan kulit, termasuk mencegah jerawat. ''Karena sifat antiandrogenik-nya, pil KB ini bermanfaat mengurangi produksi sebum sehingga bisa mengurangi jerawat dan mempercantik kulit.''
Manfaat lainnya, pil KB dengan DRSP ternyata memiliki efek positif pada profil lipid (lemak), yakni meningkatkan HDL (kolesterol baik), namun tidak menaikkan LDL yang merupakan kolesterol jahat seperti kecenderungan pil KB lain. ''Pil KB dengan DRSP juga sangat cocok untuk perempuan yang menderita hipertensi.''
Walau begitu, kata Soehartono, mekanisme pil KB dengan DRSP sebenarnya tidak jauh berbeda dibanding pil KB lainnya. Pil KB pada dasarnya bekerja untuk mencegah terjadinya ovulasi dengan cara mengentalkan lendir leher rahim sehingga sperma sulit menembus sel telur. ''Selain itu, pil KB juga bisa mengubah lapisan dinding rahim sehingga tidak siap menerima dan menghidupi sel telur yang dibuahi.''
Tak dianjurkan dalam kondisi tertentu
Walau banyak manfaatnya, pemakaian pil KB terkadang tidak dianjurkan. Dalam kondisi tertentu seperti hamil, menyusui, perdarahan vagina yang tidak jelas, menderita penyakit lever, kanker payudara, dan migrain, seorang wanita tidak dianjurkan menggunakan pil KB. ''Kalangan perempuan yang sudah menginjak masa menopause juga disarankan tidak menggunakan pil KB. Hal ini karena kandungan hormon estrogen dan progesteron sintetis dalam pil KB terbilang tinggi,'' ungkapnya.
Kandungan hormon yang tinggi pada pil KB, menurut Soehartono, justru bisa merugikan kaum perempuan karena bisa merangsang munculnya kanker payudara. Risiko kanker payudara ini bisa meningkat jika mengonsumsi pil KB, demikian menurutnya.
0 komentar:
Post a Comment