Ber-KB atau menggunakan kontrasepsi, bagi suami istri, sebenarnya tidak cuma bermanfaat untuk program yang berkaitan dengan keturunan, tetapi bisa juga bermanfaat untuk kesehatan seksual. Kondom, IUD, pil, suntik, adalah sebagian fasilitas KB yang dipilih oleh suami istri sebagai upaya mengatur kelahiran anak, atau mencegah kehamilan. Kebanyakan pasangan yang berniat menggunakan kontrasepsi, semula bertujuan mencegah atau menunda kehamilan, karena mereka sudah terlanjur memiliki banyak anak.
Jika kontrasepsi digunakan oleh pasangan suami istri yang terlanjur punya banyak anak, tentu saja hal ini kurang sesuai dengan sasaran. Dalam hal ini, program KB terlambat dilaksanakan. Dan penyebabnya mungkin selama ini penyuluhan atau promosi cenderung cuma bertujuan membatasi jumlah anak.
Padahal, bagi masyarakat di Indonesia, masih banyak yang percaya pada mitos. Misalnya, banyak anak akan banyak rezeki. Banyak anak akan banyak kegembiraan di hari tua (jika semua anaknya bisa bergantian membahagiakannya).
Malu-malu
Bagi masyarakat kita, yang cenderung dinamis dalam bidang ekonomi dan sosial, atau makin meningkat kemakmuran hidupnya, jumlah anak sering dianggap bukan problem memberatkan. Dalam hal ini, target program KB dengan semboyan ’dua anak cukup’ sering dianggap sebagai usang yang mungkin cuma cocok bagi masyarakat statis yang hidup dalam garis kemiskinan.
Karena alasan itulah, sering masih banyak orang di lingkungan perkotaan maupun pedesaan yang malu-malu melaksanakan program KB. Dan kalaupun mau, hal itu sering dirahasiakan, seolah-olah merupakan aib memalukan.
Kasus-kasusnya bisa dilihat secara jelas di banyak apotek maupun klinik KB. Banyak suami meminta kondom dengan ekspresi masih malu-malu. Banyak juga istri ingin suntik maupun meminta pil KB dengan sikap tersipu-sipu.
Sikap tersebut dalam melaksanakan program KB, bisa saja karena strategi penyuluhan sudah ketinggalan zaman. Masyarakat merasa malu untuk berusaha mencegah kehamilan dalam perkawinan, karena ada anggapan hal itu semata-mata karena alasan ekonomi (kemiskinan).
Kesehatan Seksual
Jumlah anak, bagi sebagian masyarakat , bisa saja dianggap bukan lagi masalah merisaukan. Kalau ada minat melaksanakan program KB, alasan dan tujuannya justru untuk menghayati kesehatan seksual.
Masalah kesehatan seksual untuk masa sekarang makin dianggap hal utama bagi kehidupan keluarga (perkawinan), setelah banyak media secara terbuka dan terus menerus memaparkannya, lewat rubrik konsultasi seks dan sejenisnya. Dan semua jenis kontrasepsi, sebagai fasilitas program KB, sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan seksual bagi penggunanya.
Misalnya, kondom bagi banyak suami istri ternyata sangat membantu mereka untuk menikmati kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan. Jangan heran jika sekarang banyak istri yang justru membelikan kondom untuk dipakai suaminya, karena alat kontrasepsi tersebut selalu membuat istri sangat mudah menikmati kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan.
"Saya lebih suka kalau suami memakai kondom, karena saya lebih mudah meraih orgasme. Saya juga tidak lagi resah memi-kirkan kemungkinan kehamilan yang bisa mengganggu karier saya. Itulah sebabnya, saya tidak keberatan untuk membelikannya. Kalau perlu, saya juga tidak keberatan untuk membantu suami memakaikannya," tutur seorang istri.
Ada lagi seorang istri yang mengatakan sangat sibuk, sering sulit menerima rangsangan seksual, karena konsentrasi sering terganggu oleh masalah karier. "Daripada saya agak kesakitan melayani suami, karena vagina saya relatif kering, lalu saya sarankan agar suami memakai kondom karena dilengkapi dengan pelumas. Jadinya nyaman bagi kami berdua." katanya. Sementara seorang suami mengatakan sudah memakai kondom sejak malam pertama perkawinan.
Alasannya, tidak ingin istri cepat-cepat hamil. Bukan karena tak mau mendapat keturunan, namun dia ingin supaya kemesraan perkawinan dapat dinikmati sepuas-puasnya. Dia merasa kasihan pada istri kalau buru-buru hamil. Targetnya, istri hamil setelah perkawinan berjalan 3 tahun. Jika dibeberkan, masih ba-nyak alasan suami istri menggunakan kontrasepsi karena bermanfaat bagi kesehatan seksualnya.
Dan alasan ini agaknya akan makin populer, mengingat gaya hidup masyarakat pada era modern ini makin peduli terhadapnya. Sebagian di antaranya memiliki gaya hidup yang cenderung liberal dalam menikmati aktivitas seksual, seperti maraknya prostitusi dan perselingkuhan.
Tetapi apa pun alasannya, ber-KB atau menggunakan kontrasepsi memang bermanfaat bagi kesehatan seksual, di samping alasan lainnya yakni mencegah atau menunda kehamilan.
0 komentar:
Post a Comment