Haid Pertama Datang, Perlukah Takut? HAID atau menstruasi adalah sesuatu yang banyak ditakuti para gadis atau perempuan remaja. Mereka yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat mengira bahwa haid merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah laku yang buruk.
Para gadis yang tidak diberi pemahaman yang benar bahwa haid sebagai fungsi tubuh normal, dapat mengalami rasa malu yang amat dan perasaan kotor saat haid pertama mereka datang. Bahkan, saat haid akhirnya dikenali sebagai proses yang normal, perasaan kotor dapat tinggal sampai masa dewasa.
Namun, di masa-masa belakangan ini pendidikan anatomi dan fisiologi yang lebih baik telah membantu memberi pemahaman perihal haid kepada para remaja. Malah, sudah banyak gadis yang melihat haid dengan bangga sebagai proses yang hanya terjadi pada wanita. Di beberapa kelompok masyarakat atau keluarga tertentu bahkan memiliki perayaan khusus untuk menghormati kedewasaan seorang perempuan muda pascadatangnya haid pertamanya.
Sikap terhadap haid memang dapat berbeda pada setiap masyarakat. Banyak orang yang memandang perempuan sebagai terkontaminasi atau tercemar saat haid dan tidak mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan masyarakat karena takut akan ikut tercemar. Haid adalah satu dari banyak pembenaran yang telah diberikan untuk menghalangi perempuan memasuki peran-peran keagamaan pada beberapa agama. Ritual pembersihan di akhir haid dianjurkan pada beberapa masyarakat. Namun, masyarakat lain menganggap haid sebagai fungsi tubuh normal dan tidak menghukum atau menghalangi perempuan saat mereka mengalaminya.
Saat Pubertas
Haid (menstruasi atau mens) adalah pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim perempuan. Haid dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang perempuan untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini.
Haid biasanya dimulai antara umur 10-16 tahun, tergantung pada berbagai faktor seperti kesehatan perempuan, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Haid berlangsung sampai perempuan mencapai usia 45-50 tahun -- ini pun tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk haid disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang perempuan.
Panjang rata-rata daur haid adalah 28 hari, namun berkisar antara 21-40 hari. Panjang daur bervariasi pada satu perempuan selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi perempuan itu.
Haid merupakan bagian dari proses mempersiapkan tubuh perempuan setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar di bawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh jika perempuan itu hamil.
Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indungnya untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indungnya dan mulai bergerak menuju tuba falopii terus ke rahim. Jika telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina.
Periode pengeluaran darah dikenal sebagai periode haid, berlangsung selama 3-7 hari. Jika seorang perempuan menjadi hamil, haid bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya haid bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang perempuan sedang hamil. Kehamilan dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan darah atau urin sederhana.
Tidak Nyaman
Meskipun begitu, banyak perempuan mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode haid mereka datang. Kira-kira setengah dari seluruh perempuan menderita akibat dismenore atau haid yang menyakitkan. Hal ini khususnya sering terjadi awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan haid dapat berupa payudara yang melunak, puting susu yang nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung.
Beberapa perempuan mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan.
Juga, beberapa perempuan mengalami suatu kondisi yang dikenal sebagai amenore atau kegagalan alami haid selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa perempuan mengalami menoragi atau aliran haid yang berlebihan. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode normal.
0 komentar:
Post a Comment