Subscribe:

Tentang Template :

Cara Mengatasi Sifat Pemalu Pada Buah Hati

Banyak orang tua merasa khawatir saat menghadapi perilaku anaknya yang cenderung pemalu, seringkali sang buah hati cenderung merasa minder dan menemui kesulitan saat harus bersosialisasi dalam bermasyarakat.


Rasa malu dan minder memang kerap kali disamaratakan, hingga sebagian dari orang tua pun sulit membedakan apakah buah hati mereka termasuk golongan anak pemalu ataukah anak yang minder.

Sebelum mengupas lebih lanjut mengenai cara mendidik anak untuk mengatasi rasa malu yang berlebihan, ada baiknya dijabarkan terlebih dahulu perbedaan antara pemalu dan minder.

Karakter pemalu adalah bawaan lahir yang melekat pada seorang anak dan bisa jelas terlihat sejak seorang masih bayi atau balita. Sedangkan minder atau rendah diri muncul karena bentukan sosial.

Sifat pemalu akan bertambah bila anak jarang diajak bersosialisasi oleh orang tuanya. Sebaliknya karakter ini pun bisa dilunakkan oleh lingkungan mesti tak akan hilang seluruhnya. Namun untuk itu diperlukan upaya serius dari kedua orang tua dengan melalui berbagai cara berikut :




  1. Cari tau sumber penyebab rasa malu : Perhatikan di mana buah hati sering merasa malu dan menarik diri; di sekolah? Di sekitar rumah? Atau hampir di setiap kesempatan di luar rumah? Umumnya, anak memerlukan bimbingan interaksi sosial, khususnya tentang percakapan umum dengan lingkunganya.

  2. Berikan contoh perilaku yang baik saat bersosialisasi : Berilah contoh, seperti memulai ucapan salam dan menjabat tangan saat bertemu dengan orang lain. Jangan lupa memperkenalkan mereka dengan buah hati, bila ia belum mengenal mereka. Jangan pernah meremehkan orang lain didepan anak atau berlalu dihadapan tanpa mengucapkan permisi.

  3. Ajarkan tehnik sosialisasi : Undanglah kerabat atau teman bermain yang seusia buah hati, lalu tunjukkan caranya memperlakukan teman atau tamu dengan baik.

  4. Ajarkan untuk berani mengambil resiko : Buah hati yang pemalu ummnya mudah merasa cemas, takut salah, takut ditertawakan, takut menyinggung orang lain dan lain-lain. Ajarkanlah untuk tidak terlalu mencemaskan hal-hal tersebut, selama tidak merugikan dirinya dan orang lain.

  5. Bantu proses perubahan secara bertahap : Tentu saja tak mungkin berharap perilaku anak pemalu dapat berubah dalam waktu singkat. Ingatkan ia pada prinsip awal.

  6. Bantulah memilih bakat atau hobi yang sesuai minatnya : Biasanya anak pemalu cepat mengambil kesimpulan yang kadang digeneralisir. Misalnya setelah mencoba bulutangkis dan dia tidak suka anak bisa mengambil kesimpulan saya tidak suka olahraga. Maka bersabarlah dalam menggali bakat dan hobinya.

  7. Bantulah ia menata emosi : Beri rasa nyaman bagi perasaannya, sebab umumnya anak pemalu sangat sensitif dan mudah putus asa.

  8. Ajarkan toleransi dan menghargai orang lain : Beri pengertian bahwa setiap orang belum tentu melakukan hal-hal yang benar. Hal ini bisa dimulai orang tua dengan mentolerir kesalahan buah hati dan tetap memberikan penghargaan terhadap dirinya.

  9. Mintalah bantuan tenaga ahli : Bila berbagai upaya sudah dilakukan, namun belum ada perubahan kearah yang positif, maka cobalah mencari bantuan ahlinya.

0 komentar:

Post a Comment