Subscribe:

Tentang Template :

Alergi Makanan Part 1

Alergi makanan seing dijumpai pada anak-anak. Alergi makanan kejadiannya akan menurun seiring dengan meningkatnya usia. Pada orang dewasa kejadian alergi hanya 1-2% dari populasi. Alergi makanan timbul ketika seseorang memiliki alergi terhadap makanan tertentu yang dimakan. Alergi makanan tidak sama dengan intoleransi makanan (reaksi fisik yang tidak diinginkan terhadap makanan tertentu).


Apakah yang dimaksud dengan alergi makanan ?


Alergi makanan terjadi ketika fraksi protein makanan atau molekul lain yang lebih besar masuk ke dalam darah,  dan menghilangkan respon sistem imun (daya tahan) tubuh terhadap molekul makanan tersebut dengan memproduksi antibodi, histamin, atau zat pertahanan lainnya. Histamin dapat mempengaruhi kulit, membran mukosa, kelenjar mukosa, dan sel otot halus.



Bagaimana mendiagnosanya ?


Alergi melibatkan antibodi, dan dapat menimbulkan gejala maupun tidak bergejala. Alergi dapat didiagnosis dengan melakukan test antibodi. Langkah untuk mendiagnosis yang sering dilakukan oleh dokter adalah : dokter pertama kali akan meminta anda untuk mencatat makanan yang dimakan anak anda yang menyebabkan alergi dan gejala yang ditimbulkan. Kemudian anada akan diminta untuk menghentikan pemberian makana yang menyebabkan alergi tersebut. Selanjutnya, dokter akan mengenalkan kembali  makanan tesebut kepada anak anda untuk mengetahui jkemungkinan timbulnya gejala yang sama. Dokter juga akan melakukan tes skin prick. Dokter akan melakukan tes skin prick pada lengan bagian bawah. Test darah juga mungkin dilakukan oleh dokter dengan menghitung jumlah antibodi di dalam darah. Test makanan juga mungkin dapat dilakukan, dimana makanan yang dicurigai menimbulkan alergi diberikan dengan disembunyikan dalam makanan tertentu. Setelah anak anda mengkonsumsi makanan tersebut, dokter akan mengamati secara seksama setiap reaksi yang timbul.



Gejala


Gejala alergi dapat timbul dalam waktu beberapa menit hingga dua jam setelah anak anda makan makanan yang mengandung alergen (zat yang menyebabkan alergi). Gejala yang seringkali ditemui pada anak-anak adalah :


- Diare atau muntah


- Ruam pada kulit


- Rasa tebal pada bibir, lidah, atau dalam mulut, yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas.


- Bersin-bersin dan hidung terasa mampet



Syok anapilaktik merupakan kondisi berbahaya yang dapat timbul karena alergi makanan yang berat. Kondisi ini biasanya ditimbulkan karena kacang, susu, telur, kacang kedelai, tepung terigu, ikan, atau kerang. Anak-anak biasanya memiliki alergi terhadap telur, susu, dan kacang kedelai dibandingkan terhadap kacang-kacangan. Kacang-kacangan menyebabkan reaksi alergi yang lebih berbahaya dibandingkan alergi makanan lain. Gejala syok anapilaktik adalah rasa lemah, sakit kepala secara tiba-tiba, kesulitan benafas, tekanan darah rendah, kehilangan kesadaran, dan syok. Gejala alergi makanan pada anak anda berbeda-beda tergantung dari jenis alergi makanan yang diderita.



Faktor risiko


Terdapat beberapa faktor risiko alergi makanan pada anak-anak :


-  Riwayat keluarga


Seorang anak yang memiliki salah satu orang tuanya menderita alergi memiliki peluang 50% umtuk menderita alergi. Sedangkan anak yang kedua orang tuanya memiliki riwayat alergi memiliki peluang 70% menderita alergi.


- Usia


Alergi makanan sering dialami oleh anak-anak, khususnya balita dan bayi. Seiring bertambahnya usia, sistem pencernaan akan semakin matang dan tubuh akan semakin sedikit untuk menyerap makanan yang memicu alergi. Anak-anak biasanya alergi terhadap susu, kacang kedelai, tepung terigu, dan telur. Alergi yang berat dan alergi terhadap kacang dan ikan biasanya akan lebih lama diderita

0 komentar:

Post a Comment