Metoda perintang ini bekerja dengan cara mengahalangi sperma supaya jangan sampai betemu dengan sel telur. Metoda ini tidak mengubah cara kerja tubuh perempuan maupun pasangannya. Efek samping sangat sedikit. Aman buat inu yang sedang menyusui. Sebagian besar juga melindungi dari penularan berbagai penyakit melalui hubungan seksual, termasuk HIV/AIDS.
Bila Anda ingin hamil, yang harus Anda lakukan hanyalah berhenti memakai metoda inibegitu saja. Yang paling banyak digunakan adalah kondom (untuk lelaki), kondom perempuan,diafragma serta spermisida.
Kondom (untuk laki-laki)
Kondom berujud kantong kecil yang lonjong, terbuat dari karet. Cara pemakaiannya; membungkus penis lelaki ketika berhubungan seks. Bila air mani keluar, sperma tetap berada di dalam kantong ini, tidak muncrat ke dalam vagina perempuan. Akan lebih baik jika khasiat kondom ini dibarengi dengan pemakaian spermisida.
Kondom yang terbuat dari lateks (bahan pembuatnya tertulis di kemasan kondom itu) sangat baik untuk melindungi Anda dari penularan penyakit melalui hubungan seks, termasuk HIV/AIDS. Aman dipakai begitu saja atau dipadukan dengan metoda-metoda lain.
Anda bisa memperoleh kondom ini di berbagai tempat; pos pelayanan KB (klinik KB), puskesmas, Rumah sakit, apotek, took obat bebas, program-program pencegahan AIDS (misalnya PKBI). Sebagian laki-laki bisa lebih “tahan lama” selama berhubungan seks ketika memakai kondom.
Ketika membuka bungkus kondom (bungkus dalam biasanya dari plastic), hati-hatilah. Jangan sampai kondom sobek atau bagian dalamnya kering (kondom yang masih baik terasa licin dan basah), jangan dipakai. Begitu juga jangan memakai kondom yang terasa lengket di tangan atau merekat pada bungkus plastiknya.
Sekali lagi kondom harus dikenakan ketika penis sudah mengeras, tetapi harus sebelum penis menyentuh alat kelamin perempuan. Bila penis sudah menyentuh alat kelamin perempuan atau ke vagina sebelum memakai kondom, kondom ini takkan banyak berguna, karena kehamilan atau penularan penyakit masih bisa terjadi sekalipun tidak terjadi pengeluaran air mani/ejakulasi.
Ingat!! Selalu gunakan kondom tiap kali berhubungan seks. Bila mungkin selalu gunakan kondom yang terbuat dari lateks, bahan ini sangat baik untuk melindungi diri dari HIV/AIDS. kondom yang terbuat dari kulit domba sebaiknya jangan dipakai, karena tidak melindungi diri dari HIV/AIDS. |
Simpan kondom yang belum dipakai di tempat yang sejuk, kering, jauh dari sinar matahari (misalnya dalam lemari). Bila pembungkusnya kelihatan sudah lama atau rusak buang saja. Kemungkinan besar kondomnya sudah jelek, atau mudah sobek.
Satu kondom hanya boleh dipakai 1 kali saja. percuma memakai satu kondom lebih dari sekali; kemungkinan akan sobek atau bocor.
Supaya kondom lebih aman dari bahaya sobek atau bocor, Anda bisa memakai bahan pelumas. Pelumas harus terbuat dari bahan-bahan yang berdasarkan air. Misalnya air ludah, spermisida, atau jeli K-Y. Oleskan pelumas pada kondom dalam keadaan sudah terpasang pada penis. pelumas yang harus dihindari :
- minyak goreng
- minyak untuk bayi (baby oil yang biasanya dijual dalam botol merek apa pun)
- minyak mineral
- getah minyak tanah (vaselin minyak tanah)
- krim/losyen kulit (hand & body lotion merek apa pun)
- mentega/margarin
semua bahan pelumas di atas malah akan menyobek atau membocorkan kondom.
Mungkin pasangan Anda enggan memakai kondom, tetapi Anda dapat membujuknya dengan menyatakan kegunaannya, dan pentingnya dalam melindungi diri dari penyakit menular, termasuk HIV/AIDS.
Kondom untuk perempuan
Kondom untuk perempuan juga berguna untuk menghalangi pertemuan antara sperma dengan sel telur. Caranya menutupi saluran vagina sampai ke bibir luarnya. Kondom ini bisa Anda kenakan kapan saja sebelum berhubungan seks.
Seperti juga kondom lelaki, sebaiknya 1 kondom perempuan hanya dipakai 1 kali. Tapi kalau terpaksa tak ada persediaan lainmasih lebih baik memakai kondom perempauan dua kali ketimbang tanpa kondom sama sekali.
Kondom ini adalah alat paling ampuh untuk manangkal kehamilan maupun penularan penyakit lewat hubungan seks, yang dikendalikan oleh perempuan sendiri (kalau jondom lelaki tentu harus dengan peran aktif lelaki yang bersangkutan). Sebaiknya kondom perempaun tidak dipakai bersamaan dengan kondom lelaki.
Mungkin metoda KB ini kurang popular di Indonesia, dan masih sulit diperoleh. Namun bila terdapat cukup banyak permintaan, tentu akan lebih banyak program KB yang mencakup metoda ini.
Diafragma
Diafragma berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat dari karet lunak. Alat ini bekerja dengan cara menutupi mulut rahim, sehingga sperma meski mungkin tetap masuk ke vagina, tak bisa meneruskan perjalanan ke rahim. Jeli spermisida yang dioleskan akan membunuh sperma, sekaligus melindungi Anda dari kuman penyebab gonorrhea dan Chlamydia.
Ukuran diafragma bermacam-macam. Beberapa pos pelayanan KB, puskesmas, dan rumah sakit memilikinya. Untuk mengetahui ukuran yang paling tepat untuk Anda tanyakan pada pekerja kesehatan yang terlatih, yang bisa melakukan pemeriksaan pelvis.
Diafragma bisa dicuci dan dipakai berkali-kali. Tapi kalau sudah lebih dari 1 tahun, sebaiknya jangan dipakai lagi. Sering-seringlah memeriksakan diafragma Anda. Kalau bolong, kering atau keras, gantilah dengan yang baru.
Bila Anda memakainya dengan spermisida, bisa dikenakan segera sebelum berhubungan seks, atau sejak 6 jam sebelumnya.
Spermisida
Spermisida memiliki bermacam-macam bentuk:
- busa
- tablet
- krim atau jeli
Cara memakainya adalah mengoleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan seks. Spermisida membunuh sel-sel sperma lelaki sebelum sempat memasuki rahim. Dengan bahan bernama nonoxynol-9, obat ini juga melindungi diri Anda dari gonorrhea dan Chlamydia.
Spermisida tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan sendirian tanpa bantuan alat lain. Ia lebih berkhasiat bila dipakai sebagai tambahan perlindungan pada diafragma atau kondom. Obat ini bisa dibeli di apotek atau took obat.
Efek samping:
Beberapa perempuan yang memakainya mengeluh gatal-gatal atau lecet dalam vagina.
Kapan memasukkan Spermisida?
Bila spermisida langsung dipakai dalam vagina, dalam bentuk tablet, masukkan 10 sampai 15 menit menjelang berhubungan seks. Spermisida dalam bentuk busa, jeli, atau krim sebaiknya dioleskan persisi sebelum berhubungan seks.
Bila Anda memasukkan spermisida ke dalam vagina, tapi sudah lebih dari 1 jam berlalu dan hubungan seks belum berlangsung juga, tambahkan lagi tabletnya. Jika Anda melakukan hubungan seks berkali-kali secara berurutan, tambahkan spermisida setiap kali.
0 komentar:
Post a Comment