Subscribe:

Tentang Template :

Teknik Dasar Berbicara dengan Anak




Berbicara dengan anak bukan perkara mudah. Bahkan bagi orangtua anak sekalipun ada kalanya merasa kesulitan berbicara dengan anak. Bagi Anda yang sering menyaksikan serial Nanny 911 pasti pernah menyaksikan kesulitan orangtua untuk mengajak anaknya berbicara. Bagaimana cara Nanny Deb dan Nanny Stella berbicara dengan anak? Begini tips yang mereka bagi dalam buku Nanny 911 :


  1. Apabila Anda ingin memastikan anak mengikuti kemauan Anda (atau saat ingin mengajarkan disiplin), turunkan tubuh Anda setinggi anak. Duduk atau berlutut, pilih yang nyaman untuk Anda.
  2. Tatap matanya. Ini adalah bagian penting. Jika perlu, dengan lembut palingkan wajahnya agar ia menatap langsung kepada Anda.
  3. Jika si anak sangat marah, usap punggung atau perutnya. Ini adalah bentuk usapan pengakuan. Tak perlu menarik atau memeluknya dengan paksa agar berdekatan dengannya, kecuali si anak benar-benar histeris dan perlu ditenangkan. Jika anak histeris, biarkan ia tenang dulu sebelum diajak bicara. Suruh ia mengatur napasnya.
  4. Ubah nada suara agar menjadi tegas tetapi lembut. Suara Anda secara alami naik turun ketika sedang bahagia atau sedang bersenang-senang.
  5. Beri kata-kata kepada anak untuk membantu mengalirnya percakapan. Bantu anak yang masih sangat kecil dengan suruhan mengikuti kata-kata Anda dan dorong ia mencoba. Untuk anak-anak yang sudah besar, Anda bisa membuka percakapan dengan ide, seperti, “Kamu sepertinya sedang kesal.”
  6. Ulangi kembali apa yang dikatakan anak. Ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan. Ini juga memberi Anda waktu untuk mengatur ulang pikiran Anda.
  7. Jangan menyela si anak saat sedang bercerita. Biarkan ia mengutarakan apa yang ada di benaknya. Katakan padanya bahwa Anda mengerti. Ketika giliran Anda tiba, mereka akan berhenti berbicara dan mendengarkan Anda. Kalau mereka menyela Anda, katakan, “Mama mengerti, tetapi biarkan Mama selesai bicara dulu, setelah itu kami bisa bicara.”
  8. Biarpun hati Anda penuh gejolak, upayakan selalu tetap tenang.


Makanan yang Bisa Sembuhkan Flu Lebih Cepat



Musim hujan seperti ini, penyakit yang sering dihadapi adalah flu. Memang flu bukanlah penyakit yang berbahaya, namun ketika flu menyerang bisa membuat kinerja menurun.

Sebenarnya flu bisa dilawan tanpa harus mengonsumsi obat-obatan yang tidak alami. Anda bisa menangkal dan menyembuhkan flu dengan bahan makanan yang mudah didapatkan. Dirangkum dari iVillage, berikut ini makanan untuk mencegah flu.



Bawah Putih
Bawang putih mengandung antioksidan dan kaya akan selenium yang berguna dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai bakteri dan virus, termasuk mencegah dan mengobati virus flu. Cara pengolahan bawang putih, kupas bawang, potong dan biarkan 15 hingga 20 menit sebelum dimasak untuk mengaktifkan enzim yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh.

Jahe
Sejak zaman nenek moyang dulu jahe telah diketahui dapat membantu mengobati batuk dan demam yang disertai dengan pilek. Parutlah jahe dalam air hangat, Anda bisa menambahkan gula jawa untuk menambah rasa manis. Bisa juga dicampurkan dengan teh. Minumlah selagi hangat.

Bayam
Sayuran yang kaya nutrisi ini bisa mengobati sakit flu, karena bayam mengandung folat yang membantu tubuh Anda memproduksi sel baru dan memperbaiki DNA. Bayam juga mengandung serat, antioksidan, seperti vitamin C, dan banyak lagi. Nutrisi bayam paling banyak didapat saat bayam dimakan mentah (setelah dicuci) atau dimasak sebentar.

Teh Hijau
Peneliti Jepang Hiroshi Yamada, MD, Ph.D menemukan dua zat utama dalam teh hijau yang mampu menjaga tubuh dari ancaman flu yakni catechin dan theanine. Keduanya adalah antioksidan yang sangat berguna untuk melawan penyakit.

Vitamin C
Ia merupakan vitamin yang bermanfaat untuk mempertahankan kekebalan tubuh dan melawan flu. Jeruk bukanlah satu-satunya makan yang kaya akan vitamin C. Kentang, paprika hijau, stroberi dan nanas juga kaya akan vitamin C untuk melawan pilek dan flu.



Ref. rahasiakeluarga.com

Pemicu Rusaknya Kualitas Sperma


Apakah Bunda dan suami sulit mendapatkan momongan? Tahun demi tahun dinanti, namun Bunda tak kunjung hamil juga. Berbagai pemeriksaan dan terapi sudah Bunda lakukan sesuai saran dokter, tetapi hasilnya tetap saja nihil. Bila Bunda sudah menjalankan berbagai upaya, lalu bagaimana dengan suami? Apakah suami juga sudah melakukan pemeriksaan dan menjalankan terapi? Perlu Bunda ketahui bahwa pola hidup suami bisa mempengaruhi kualitas spermanya. Yuk, simak apa saja sih hal-hal yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas sperma!


Secara kuantitas, sperma yang baik berjumlah minimal 20 juta sperma per-milliliter semen. Tetapi banyaknya jumlah sperma saja tidak cukup. Gerakan sperma harus gesit berenang maju untuk mencapai sel telur. Kekentalan sperma juga menjadi tolak ukur. Normalnya sperma akan mencair setelah 20-30 menit di luar tubuh. Berikut beberapa hal yang dapat merusak kualitas sperma :

1. Zat Kimia
Zat Kimia dalam plastik, furniture dan tinta kertas telah terbukti mengganggu hormon dan kualitas sperma. Bahan kimia juga bisa mencemari melalui makanan dalam kemasan kaleng. Untuk itu sebaiknya hindari makanan instan yang umumnya mengandung pengawet, penguat rasa dan pewarna makanan.

2. Rokok dan Alkohol
Rokok bukan hanya memperbesar kemungkinan terkena kanker, tetapi juga merusak kualitas sperma. Begitu juga dengan alkohol, bila dikonsumsi berlebihan bisa mengganggu kualitas sperma.

3. Pestisida
Cuci bersih setiap sayuran dan buah yang akan dikonsumsi dengan air mengalir. Pestisida yang masih menempel mempengaruhi kerja sperma.

4. Kelebihan Berat Badan
Berat badan yang melampaui normal dapat mengganggu hormon testosteron, yakni hormon yang berperan penting memproduksi sperma. Lakukan olahraga yang cukup secara rutin. Selain menjaga berat badan, olahraga juga penting untuk membuat stamina tetap stabil.

5. Kurang Gizi
Atur pola makan dengan gizi seimbang baik karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan lemak. Sebuah penelitian di Belanda menjelaskan seorang pria yang kekurangan asam folat dan seng, dapat meningkat jumlah spermanya setelah mengonsumsi suplemen seng 66mg dan asam folat 5mg setiap harinya.

6. Radiasi
Hindari menyimpan ponsel di saku celana depan. Radiasi dari ponsel sedikit banyak akan mempengaruhi produksi sperma.

7. Suhu
Berendam dalam air hangat selama 30 menit dapat menurunkan produksi sperma. Begitu juga dengan penggunaan laptop di atas pangkuan. Panas yang keluar dari laptop dapat memanaskan testis.

 
Tips :
Hindari stress. Baik itu stress karena pekerjaan atau stress karena tekanan ingin cepat memiliki momongan. Stress justru akan membuat hubungan suami istri tidak maksimal dan otomatis menurunkan kualitas sperma. Berpikirlah positif dan berserah diri pada Tuhan untuk hasil yang terbaik.





Ref. infobunda.com

Macam-macam Gangguan Haid



Wanita yang telah mencapai usia baligh, secara normal akan mendapatkan haid tiap bulannya. Akan tetapi kondisinya belum tentu sama antara wanita satu dengan yang lainnya. Beberapa dari mereka mengalami kondisi yang normal, namun sebagian yang lain memiliki masalah-masalah seputar darah haid yang cukup mengganggu aktivitasnya. Ada baiknya para pembaca (khususnya wanita) mengetahui apa saja masalah-masalah dan gangguan-gangguan seputar darah haid. Sehingga kita bisa memiiliki pengetahuan tentangnya dan berharap bisa mencari solusinya.



Klasifikasi :
Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam:

  1. Kelainan siklus : Amenorea, Oligomenorea, Polimenorea
  2. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid: Hipermenorea atau menoragia dan Hipomenorea
  3. Perdarahan di luar haid : Metroragia

1. Amenorea
Definisi :
Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya haid pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause. Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu:

  1. Amenorea primer, yaitu keadaan tidak terjadinya haid pada wanita usia 16 tahun.
  2. Amenorea sekunder, yaitu tidak terjadinya haid selama 3 siklus (pada kasus oligomenorea/jumlah darah haid sedikit), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus haid biasa.

Penyebab :
Penyebab tersering dari amenorea primer adalah :
  • Pubertas terlambat
  • Kegagalan dari fungsi indung telur
  • Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)
  • Gangguan pada susunan saraf pusat
  • Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah haid, dapat dipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal

Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi. Jika sebab-sebab tersebut bisa disingkirkan, maka penyebab lainnya adalah:
  • Obat-obatan
  • Stres dan depresi
  • Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas
  • Gangguan hipotalamus dan hipofisis
  • Gangguan indung telur
  • Penyakit kronik

Tanda dan Gejala :
Tanda amenorea adalah tidak didapatkannya haid pada usia 16 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut pubis), atau kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan haid padahal sebelumnya sudah pernah mendapatkan haid. Gejala lainnya tergantung dari apa yang menyebabkan terjadinya amenorea.

2. Oligomenorea
Definisi :
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami haid yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus haid berlangsung lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder.

Penyebab
:
Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga haid menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya haid pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbangan hormon dalam tubuh. Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi pada :
  • Gangguan indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS)
  • Stres dan depresi
  • Sakit kronik
  • Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
  • Penurunan berat badan berlebihan
  • Olahraga berlebihan, misal atlit
  • Adanya tumor yang melepaskan estrogen
  • Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah haid
  • Penggunaan obat-obatan tertentu
Umumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus, dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Pemeriksaan ke dokter kandungan harus dilakukan ketika oligomenorea berlangsung lebih dari 3 bulan dan mulai menimbulkan gangguan kesuburan.

3. Polimenorea
Definisi :
Ketika seorang wanita mengalami siklus haid yang lebih sering (siklus haid yang lebih singkat dari 21 hari), hal ini dikenal dengan istilah polimenorea. Wanita dengan polimenorea akan mengalami haid hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak dari biasanya.

Polimenorea harus dapat dibedakan dari metroragia. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit.

Penyebab :
Timbulnya haid yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.

Ketidak seimbangan hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering. Gangguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada :
  • 3-5 tahun pertama setelah haid pertama
  • Beberapa tahun menjelang menopause
  • Gangguan indung telur
  • Stress dan depresi
  • Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
  • Penurunan berat badan berlebihan
  • Obesitas
  • Olahraga berlebihan, misal atlit
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll
Pada umumnya, polimenorea bersifat sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea berlangsung terus menerus. Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus menerus. Disamping itu, polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita dengan gangguan ovulasi seringkali mengalami kesulitan mendapatkan keturunan.

4. Menoragia atau Hipermenorea
Definisi :
Menoragia atau hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 80ml/hari) atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu haid. Siklus haid yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari.

Gejala :
Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
  • Perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turut
  • Perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari
  • haid berlangsung lebih dari 7 hari
  • Darah haid dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
  • Haid yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.

Penyebab :
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya haid (menoragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:

1. Adanya kelainan organik, seperti:
  • infeksi saluran reporduksi
  • kelainan koagulasi (pembekuan darah), misal : akibat von willebrand disease, kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
  • Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
2. Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll
3. Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya.

4. Iatrogenik : misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasi dan obat-obatan antikoagulan.

5. Hipomenorea
Definisi :
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa. Penyebab Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal


6. Metroragia
Definisi :
Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid. Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. Metroragia tidak ada hubungannya dengan haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun hanya berupa bercak

Klasifikasi :
  1. Metroragia oleh karena adanya kehamilan, seperti abortus, kehamilan ektopik.
  2. Metroragia diluar kehamilan

Penyebab :
  1. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh, carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis, peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia), hormonal.
  2. Perdarahan fungsional:
  • Perdarahan Anovulatoar, disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis.
  • Perdarahan Ovulatoar, akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis.


Penulis: dr. Avie Andriyani

Peranan Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kehamilan


Bidan adalah suatu profesi yang dinamis. Berhubungan perubahan-perubahan terjadi begitu cepat, maka bidan harus terus memperbaharui keterampilan serta harus meningkatkan serta harus meningkatkan pengetahuanya menjadikan bidan praktek harus kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan yang di haruskan, agar bisa menjadi seorang praktis yang aman saat ia memulai pekerjanya. Akan tetapi, tugas belajarnya tersebut barulah merupakan permulaan. Saat pengetahuan dan ketrampilan bertambah maka adanya memulai pengabdianya, ia akan tumbuh dalam memainkan peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang bidan profesional.



Beberapa dari tanggung jawab bidan ini adalah :

  1. Menjaga agar pengetahuanya tetap up to data, terus mengembangkan pengetahuan, keterampilan kemahiranya agar bertambah luas serta mencakup semua aspek dari peran seorang bidan
  2. Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak berupaya melampaui wewenangnya dalam praktek kliniknya.
  3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari keputusan tersebut.
  4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan profesional lainnya dengan rasa hormat dan martabat.
  5. Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem perujukan yang optimal.
  6. Kegiatan membantu mutu, yang bisa mencakup penilaian sejawat, pendidikan yang berkesinambungan, kaji ulang kasus-kasus dan audit maternal/perinatal.
  7. Bekerja sama dengan masyarakat dimana ia berpraktek meningkatkan akses mutu asuhan kesehatan.
  8. Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status wanita serta kondisi hidup mereka serta menghilangkan praktek-praktek Kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita.
Ref. artikelkebidanan.com