Subscribe:

Tentang Template :

Tips Berbusana Saat Hamil

Ketika anda hamil, banyak hal yang perlu dipersiapkan seiring dengan banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi, dan tentunya salah satunya adalah perubahan tubuh anda seiring dengan makin membesarnya perut anda. Dengan adanya perubahan ini, banyak hal yang harus disesuaikan, mulai dari pola makan, pola hidup dan yang tak kalah penting adalah pola berbusana anda. Diperlukan kiat-kiat khusus dalam memilih busana ini, sehingga dapat menunjang kehamilan anda namun juga dapat membuat hari-hari anda tetap nyaman. Berikut beberapa tips yang bisa anda lakukan dalam hal pemilihan busana selama hamil.


Pakaian Ibu Hamil
Utamakan kenyamanan dalam memilih pakaian. Sesuaikan dengan selera Anda pribadi. Jika memang Anda tidak merasa nyaman mengenakan baju terusan panjang pada saat sebelum hamil, tidak perlu memaksa diri untuk membeli baju seperti itu hanya dengan anggapan bahwa semua ibu hamil mengenakannya.

Selama hamil metabolisme anda lebih tinggi dari pada biasanya, anda akan merasa gerah dan banyak berkeringat, oleh karena itu pilihlah pakaian dari bahan-bahan alami, Pilih bahan bahan yang dingin seperti katun lebih nyaman dipakai daripada bahan sintetik, bahan tenunan dan pakaian longgar juga akan membuat anda merasa sejuk  maka tubuh anda akan terasa lebih hangat. Kini telah banyak model pakaian hamil yang menarik.

Belilah pakaian yang terasa nyaman saat dikenakan dan memiliki bahan yang berkualitas. Ingat, koleksi baju hamil Anda tidak akan sevariatif baju biasa, jadi Anda akan sering mengenakannya. Untuk itu, tidak masalah keluar uang lebih banyak untuk satu baju, daripada akhirnya Anda harus membeli beberapa baju lagi karena yang sebelumnya terasa kurang nyaman.

Bila pandai menjahit, anda pun bisa membuatnya sendiri. Kini juga telah banyak dijual celana panjang bertali, baju kimono, baju tanpa pinggang dan jubah, memang semua itu bukan jenis baju hamil, namun cukup ideal untuk dikenakan saat dan seusai hamil. Bila anda merencanakan untuk menyusui sendiri, cari pakaian yang mudah dibuka dan dicuci.

Pada kehamilan akhir, adanya ban pinggang pada rok dan celana panjang terasa mengganggu. Mungkin lebih baik anda memilih menggunakan jumpsuit.

Sepatu Ibu Hamil
Ligamen, jaringan pengikat sendi, kaki anda pun melunak dan meregang di saat hamil, sama halnya dengan bagian tubuh lainnya, sehingga sebaiknya carilah sepatu yang sesuai. Berdiri terlalu lama juga akan membuat kaki anda tegang, jadi usahakan untuk duduk kapan pun anda sempat. Kehamilan dapat membuat keseimbangan Anda menjadi kurang baik dan tubuh akan cenderung condong ke depan. Gunakan sepatu bertumit rendah atau tanpa tumit, dan hindari yang bertumit runcing, karna mudah membuat jatuh. Pada kehamilan akhir pakailah sepatu berukuran setengah nomor lebih besar, terutama bila kaki anda membengkak.

Stoking dan Celana Ketat
Jangan menggunakan stoking berkaret elastik, yang bisa mengganggu aliran darah di kaki dan menyebabkan varises. Menggunakan stoking atau legging sebelum meninggalkan tempat tidur dapat mencegah terjadinya varises. Pakailah open guest atau legging satuan bila anda menderita infeksi vagina. Usahakan selalu membeli legging hamil satu nomor lebih besar dari yang biasa, karena ukuran yang sama bisa membuat anda tersiksa.

Pakaian Dalam
Celana dalam khusus untuk ibu hamil sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Anda cukup membeli beberapa celana dengan bahan yang nyaman dipakai dan dengan ukuran yang lebih besar. Katun akan lebih baik untuk semua pakaian dalam, terutama bila anda banyak berkeringat, selain itu juga dapat mencegah timbulnya infeksi vagina.

Pemilihan Bra
Pada kehamilan akhir anda membutuhkan bra dua nomor lebih besar dari yang biasa, selain itu lingkar dada akan membesar sekita 8 hingga 10 cm. Pakaialah yang enak di tubuh anda, jangan membeli tanpa mencobanya lebih dulu. Bra harus membantu menahan payudara tanpa menekan puting, dan talinya harus cukup lebar sehingga tidak menyakiti bahu anda.

Tali bra elastis sebaiknya tidak dipakai karena kurang bisa menahan dengan baik. Payudara tidak berisi jaringan otot, sehingga bila mengendur selama kehamilan, tidak akan dapat kembali seperti semula. Bra yang bagus juga dapat menghindari terjadinya guratan bekas regangan. Menjelang persalinan, bila payudara anda membesar dan terasa berat,tak ada salahnya memakai bra saat tidur. ada pula bra yang dirancang khusus untuk ibu-ibu menyusui yang dapat dikenakan saat mengandung dan setelah melahirkan. Bagian depannya dapat dibukan untuk menyusui, sedang bagian belakangnya dapat disesuaikan sesuai dengan lingkar dada anda. Sebaiknya, saat menysusui hindari bra yang tak dapat dibukan seluruh payudara, bukan hanya puting dan jaringan disektiarnya, menjadi aktif saat menyusui, dan bra berpenutup di depan, bisa menahan aliran ASI.

Amankah Metal Detektor Buat Kehamilan

Tidak jarang wanita hamil harus sering bepergian dan ada juga wanita hamil yang kerjanya harus berada dekat dengan alat metal detektor. Ada kekhawatiran tentang kemungkinan efek jangka panjang dari paparan pada kehamilan (bayi). Kebanyakan detektor logam yang digunakan pada orang di bandara/pelabuhan, Hotel dll hanya mengeluarkan radiasi non-ion dan aman untuk paparan jangka panjang, tidak meningkatkan risiko cacat lahir, keguguran, atau kelainan janin.


Detektor logam memancarkan jenis radiasi non-ion aman dan sifatnya memantul pada objek. Radiasi yang digunakan dalam detektor logam dan pintu deteksi dianggap aman bagi wanita hamil. Sedangkan mesin X-ray untuk bagasi memang mengeluarkan radiasi pengion, tetapi perangkat ini terlindung dengan baik (memiliki proteksi logam, biasanya timah hitam) terhadap pekerja dan orang2 yang berlalu lalang didekatnya.

Demikian juga terhadap barang bawaan berupa makan atau minuman dan pakaian, radiasi yang dihasilkan tidak membahayakan bagi yang mengkonsumsi makanan dan minuman dimaksud. Berbeda dengan radiasi untuk keperluan medis yang sifatnya radiasi peng-ion sehingga dapat meningkatkan risiko cacat lahir, keguguran dan mengganggu organ reproduksi.

Radiasi diukur dalam satuan yang disebut rad, rem atau rontgen. Menurut Standar Keselamatan, ibu hamil tidak boleh terkena lebih dari 500 millirems, atau 0,5 rem, selama kehamilan atau kurang dari 50 mRem (0,05 rem) perbulan.

Sebagai ilustrasi, dalam sebuah penerbangan pulang-pergi dari New York ke Los Angeles seorang wanita bisa terkena ekspos radiasi sebesar 5 mRem (0,005 rem), sedangkan pengaruh detektor logam (detektor handy) bisa diabaikan. Sedangkan sinar-x medis dapat masih aman mengekspos wanita hamil 60 mRem, masih bisa lebih dari angka ini jika manfaat yang dihasilkan lebih besar (misalnya untuk diagnostik penyakit).

Meskipun lama terpapar lama dengan detektor logam diyakini tidak membahayakan janin, lebih bijaksana kalau bekerja di sekitar peralatan seperti setiap hari bagi ibu hamil untuk menghindar/menjauh dari alat tersebut. Dan bagi pekerja2 yang berhubungan dengan radiasi tentunya terus diukur paparan terhadap radiasi yang diterimanya dalam jangka waktu tertentu.


Sumber : drdidispog

Kehamilan Postterm = Hamil Lewat Waktu = Hamil Lewat Bulan

Lamanya kehamilan normal adalah sekitar 37-42 minggu, dan tanggal perkiraan persalinan adalah saat mencapai 40 minggu atau 280 hari dari hari pertama periode menstruasi terakhir. Hamil cukup bulan (atterm)= 40 minggu jika penghitungan dilakukan dari hari pertama haid terakhir = HPHT (Last Menstrual Periode =LMP) atau 38 minggu jika didasarkan ovulasi ((EDC). Waktu ovulasi tidak selalu sama pada setiap wanita, maka secara praktikal dipakai cara yang pertama (Cukup bulan = 40 minggu = 280 hari). Hamil dikatakan lewat waktu jika sudah mencapai 42 minggu atau 294 hari.



Kehamilan postterm, juga disebut kehamilan lewat waktu, adalah kehamilan yang telah melampaui 42 minggu dari hari pertama periode menstruasi terakhir. Jumlah kejadiannya sekitar 10 persen dari kehamilan.

Sangat penting untuk memastikan bahwa kehamilan sebenarnya postterm atau tidak. Idealnya, usia kehamilan yang akurat ditentukan di awal kehamilan. Pada wanita yang memiliki periode menstruasi yang teratur, HPHT dapat diandalkan dengan catatan haidnya terartur minimal 3 bulan terakhir sebelum kehamilan.

Jika ada ketidakpastian HPHT, atau jika ukuran rahim lebih besar atau lebih kecil dari berdasarkan HPHT, usia gestasi janin dan tanggal persalinan dapat diperkirakan dengan pemeriksaan USG. Hasil pemeriksaan USG paling akurat bila dilakukan pada awal kehamilan, jika dilakukan pada paruh terakhir kehamilan kurang dapat diandalkan untuk memperkirakan taksiran persalinan.

Pada umumnya, penyebab kehamilan postterm tidak diketahui. Ada beberapa faktor yang risiko. Kejadiannya lebih tinggi pada kehamilan pertama dan pada wanita yang memiliki riwayat kehamilan postterm sebelumnya. Faktor genetik juga mungkin memainkan peran. Satu penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko kehamilan postterm pada wanita yang lahir postterm.

Kehamilan yang berlanjut melebihi 42 minggu memiliki risiko baik pada janin dan ibunya.

Risiko bagi janin

Kelahiran mati atau kematian neonatal - Insiden lahirn mati meningkat pada kehamilan yang berlanjut setelah 42 minggu. Namun, resiko relatif kecil, dengan hanya 4 sampai 7 kematian per 1000 kelahiran (di luar negri). Sebagai perbandingan, risiko kelahiran mati atau kematian bayi pada kehamilan antara 37 dan 42 minggu 2 sampai 3 per 1000 kelahiran.

Ukuran bayi besar - Bayi2 postterm memiliki peluang lebih besar terkena komplikasi yang berkaitan dengan ukuran tubuh besar (bayi besar=makrosomia), yang didefinisikan sebagai berat lebih dari 4500 gram (sebelumnya 4000 gram). Komplikasi dapat berupa persalinan lama, persalinan macet dan sulit melewati vagina serta cedera pada bayi. (misalnya, patah tulang atau cedera saraf) yang berkaitan dengan kesulitan dalam melahirkan bahu (distosia bahu).

Dismaturitas janin - Juga disebut "sindroma postmaturitas," ini mengacu pada janin yang mengalami gangguan pertumbuhan, biasanya karena masalah dengan pengiriman darah ke janin melalui plasenta. Plasenta janin yang sudah postterm biasanya sering mengalami penurunan fungsinya untuk memberikan oksigen dan makanan.

Aspirasi Mekonium (Terhirup air ketuban) - kalau di kampung2 atau dikalangan masyarakat awam dikenal dengan terminum air ketuban (istilah yang salah, karena secara normal bayi minum air ketuban). Pada kehamilan postterm, akibat penurunan fungsi plasenta bayi sering ook didalam perut (mekonium) sehingga ketubannya bercampur mekonium (hijau) Jika sampai terhirup oleh bayi akan menyebabkan masalah pernapasan pada saat bayi lahir.

Risiko untuk ibu - Risiko terhadap ibu terkait dengan ukuran bayi yang lebih besar pada kehamilan postterm, berupa kesulitan saat bersalin, peningkatan cedera pada kerampang (perineum) termasuk labia, vagina, dan rektum dan peningkatan persalinan dengan bedah Cesar.

Perawatan

Pemantauan janin antenatal - Pada umumnya, dokter akan merekomendasikan tes pada janin jika kehamilan melampaui taksiran persalinan. Tes ini memberikan informasi tentang kesehatan janin dan tentang risiko atau manfaat yang akan terjadi jika kehamilan dilanjutkan.

American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa pemantauan janin hanya diperlukan setelah 42 minggu (294 hari) usia kehamilan, tetapi dokter kebidanan sudah memulai pengujian janin pada usia 41 minggu. Banyak ahli merekomendasikan pengujian dua kali seminggu, termasuk pengukuran volume cairan ketuban. Pemeriksaan berupa mengamati detak jantung janin 'menggunakan monitor janin (disebut nonstress-test =NST) atau mengamati aktivitas bayi dengan USG (disebut profil biofisik).

Nonstress Tes (NST) - NST dilakukan dengan memantau detak jantung bayi dengan sebuah perangkat kecil yang diletakkan di perut ibu. Perangkat ini menggunakan gelombang suara (ultrasound) untuk mengukur denyut jantung bayi dari waktu ke waktu, biasanya untuk 20 sampai 30 menit. Frekuensi dasar (Baseline) detak jantung bayi harus antara 110 dan 160 denyut per menit dan harus meningkat minimal 15 denyut per menit selama 15 detik ketika bayi bergerak.

Tes ini dianggap aman (disebut "reaktif") jika ditemukan dua atau lebih peningkatkan laju jantung janin (akselearsi) dalam jangka waktu 20 menit. Pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan jika kenaikan tidak ditemukan setelah pemantauan selama 40 menit.

Profil biofisik (BPP) - Skor/nilai profil biofisik janin dihitung untuk menilai kesehatan janin. Terdiri dari lima komponen: Nonstress Tes dan 4 parameter pengukuran USG janin: gerakan tubuh janin, gerakan pernapasan, Gerakan anggota tubuh kaki, lengan, atau tulang belakang), dan volume cairan ketuban (AFI= Amniotic Fluid index). Setiap komponen dinilai , 2 poin jika normal dan 0 poin jika tidak normal. Total skor keseluruhannya10. Bayi dianggap sehat jika skor 8-10.

Volume cairan ketuban merupakan variabel penting dalam BPP karena volume yang rendah (Oligo-hidramnion) dapat meningkatkan risiko terjadinya kompresi (penekanan) tali pusat. Jumlah air ketuban bisa berkurang dalam jangka waktu singkat (beberapa hari).

Stress tes - Lengapnya stress tes kontraksi (CST) juga bisa dilakukan untuk menilai kesehatan janin. Caranya dilakukan melibatkan pemberian suatu obat (oksitosin) untuk ibu untuk merangsang kontraksi uterus, kemudian detak jantung janin dimonitor untuk melihat reaksinya terhadap kontraksi yang timbul. Jika denyut jantung janin melambat (deselearsi lambat dll memenuhi kriteria gawat janin) selama CST mungkin dibutuhkan persalinan dengan Cesar.

Induksi persalinan - Dokter harus mempertimbangkan risiko dan manfaat untuk melanjutkan kehamilan, hasil tes (tesebut diatas), dan kondisi serviks (leher rahim). Biasanya, leher rahim mulai membesar (terbuka) dan mengalami penipisan menjelang akhir kehamilan. Induksi persalinan lebih cenderung gagal pada wanita yang serviks-nya tidak melebar atau menipis (serviks matang), sehingga akhirnya persalinan harus di akhiri dengan operasi.

Tren sekarang, induksi sudah mulai dilakukan pada usia kehamilan 41-42 minggu jika tidak terjad persalinan secara spontan. Jika serviksnya belum matang, maka bisa dilakukan pematangan serviks dengan pemberian obat (prostglandin dll) atau dengan menggunakan metode mekanis dengan memasang kateter Foley di leher rahim. Pada wanita yang serviksnya sudah matang dapat dilakukan induksi langsung dengan pemberian obat (oksitosin), yang diberikan via cairan infus. Persalinan bisa dipilih secara Cesar jika janinnya besar, memiliki riwayat persalinan dengan Cesar sebelumnya, atau alasan pilihan pribadi (on demand).

Bayi postterm sering memiliki penampilan yang khas. Lengan dan kaki yang panjang dan tipis. Kulit tampak kering dan mengelupas dan kadang-kadang terjadi pewarnaan pada kulit (kuning-kehiajuan). Kulit tampak longgar, terutama paha dan bokong, rambut lebih panjang atau lebih tebal, dan kuku yang panjang. Bayi terlihat "waspada" (mata terbuka, terbelalak) dan terlihat "tua".

Beberapa penelitian telah dilakukan secara jangka panjang pada bayi-bayi postterm (misalnya, pertumbuhan, pola perkembangan dan kecerdasan) secara umum hasilnya tidak berbeda dengan bayi yang lahir dalam batas cukup bulan (atterm)





Sumber : drdidispog

Kontrol Konsumsi Gula si Kecil Mulai Sekarang!

Permen, coklat dan es krim merupakan jenis makanan yang identik dengan anak-anak. Ini menandakan mereka suka sekali dengan sesuatu yang manis. Tak bisa dipungkiri, terkadang jenis makanan itu menjadi ‘senjata’ Bunda untuk membujuknya melakukan hal yang Bunda inginkan. Tapi tahukah Bunda kalau di balik makanan yang menggugah itu ternyata ada bahaya yang mengancam si kecil. 


Badan kesehatan dunia WHO merekomendasikan gula tambahan tidak melebihi 10% dari total energi yang dikonsumsi, supaya anak tidak kelebihan energi. Itu berarti untuk anak usia 1-3 tahun hanya boleh mengonsumsi gula tambahan tidak lebih dari 5 sendok teh sehari. Sedangkan anak usia 4-6 tahun tidak lebih dari 8 sendok teh sehari. 

Mengonsumsi makanan manis berlebih menyebabkan si kecil malas menikmati makanan utamanya. Dengan jenis makanan itu ia akan cepat merasa kenyang namun cepat pula merasa lapar. Sehingga tanpa sadar ia hanya akan mengonsumsi lagi dan lagi. Jika dibiarkan, kebiasaan ini akan terus berlanjut hingga dewasa. 

Efeknya 
Makanan manis dengan kandungan gula yang berlebih dapat membahayakan kesehatan anak. Efek dari mengonsumsi makanan manis berlebih, seperti :
- Obesitas 
berlebihnya berat badan membuat aktifitas fisiknya terbatas. Selain itu ia jadi sulit konsentrasi dan sering mengantuk di kelas. 
- Gelisah 
Rasa gelisah juga terkadang muncul pada anak yang mengonsumsi gula berlebih. Terkadang juga disertai sakit pada bagian perut. 
- Picky eater 
karena seringnya mengonsumsi manis ia menjadi pemilih dan hanya mau makanan yang manis-manis saja. Minat anak menjadi berkurang pada jenis makanan lain. 
- Kerusakan gigi 
Gula yang tertinggal di sela-sela gigi membuat giginya makin lama makin keropos. 

Cara Mengatasi 
Mau tidak mau Mama harus mencari cara mengubah kebiasaannya mengonsumsi makanan manis. 
· Mulailah menyediakan makanan jenis lain selain makanan manis untuk menu sehari-hari. Memang awalnya ia akan merasa kesal, tetapi percayalah lama kelamaan ia akan terbiasa. Bila Mama juga penyuka manis, Mama juga perlu menguranginya dan jelaskan padanya. Sehingga ia mengerti mengapa ia harus melakukan itu 
· Memadukan makanan manis dengan makanan sehat bisa juga dilakukan. Misalnya mencelupkan pisang ke dalam coklat leleh. 
· Pastikan waktu makan si kecil teratur. Jangan mengundur-undur waktu makannya dan membuatnya mengemil. Terlalu banyak mengemil membuatnya lupa akan makanan utamanya.

Tips : 
Daripada membujuknya dengan sekantung permen dan coklat lebih baik ajak dia membantu Mama  menyiapkan makanannya.



Sumber : Info bunda

Keuntungan dan Efek Samping KB IUD

Apakah Ibu-ibu berniat mengikuti program Keluarga Berencana (KB)? Kalau ya, mungkin Bunda pernah mendengar beberapa informasi mengenai efek samping KB. Misalnya wajah berjerawat, berat badan bertambah, sulit hamil di kemudian hari dan masih banyak penjelasan lain yang belum tentu benar. Bagaimana dengan KB jenis IUD?


KB IUD adalah alat kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) berbentuk T terbuat dari plastik yang lentur yang akan menghalangi sperma bertemu sel telur sehingga kehamilan tidak akan terjadi. Pada ujung bagian bawahnya terdapat tali yang dimasukkan dalam rahim. Fungsi tali ini adalah untuk mengecek apakah IUD masih terpasang dengan tepat dan baik. Pemasangan KB IUD ini pun tidak terlalu lama, bisa dilakukan dengan rawat jalan dan sesekali mengontrolnya ke dokter.

Ada dua jenis KB IUD. Pertama KB IUD tembaga (Copper), cara kerjanya dengan melepaskan partikel tembaga yang dapat membunuh sperma sehingga sperma gagal bertemu sel telur. Jenis lainnya yaitu KB IUD dengan hormon yang melepaskan hormon progestin.

KB IUD ini cenderung aman, tidak mahal dan sangat efektif mencegah kehamilan. Keuntungan KB IUD ini antara lain:
• Bertahan dalam jangka panjang 5-10 tahun
• Tak perlu kuatir lupa seperti layaknya kontrasepsi pil
• Tidak mengganggu program menyusui
• Tidak terasa oleh Bunda mau pun suami saat berhubungan
• Tetap bisa berolahraga, seperti berenang dan jenis olahraga lainnya

Meski memiliki keuntungan yang cukup menggiurkan namun, Bunda perlu mewaspadai efek sampingnya. Efek samping yang biasa terjadi seperti kram dan sakit pinggang setelah beberapa jam pemasangan. Beberapa Bunda mengalami pendarahan ringan dan nyeri setelah beberapa minggu pemasangan. Pada IUD tembaga terkadang volume haid lebih banyak, cairan vagina bertambah dan resiko keputihan lebih besar. Tak perlu kuatir berlebih, yang penting tetaplah berkonsultasi dengan dokter.

Tips :
Lakukan pengecekan sebulan sekali (setelah haid) dengan memasukkan jari ke dalam vagina untuk mengetahui apakah tali IUD masih terpasang atau lepas. Bila terasa tali IUD tidak terpasang atau kendur lakukan pengecekan ke dokter.

Sperma berdarah (=Hematospermia)

Hematospermia berarti ditemukannya darah dalam sperma (ejakulat). Darah mulai dari tidak terlihat mata (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) sampai dengan darah yang tampak dengan mata. Penampkannya bisa hanya berupa darah berwarna kecoklatan sampai berwarna merah terang. Sering tanpa rasa nyeri, biasanya menyerang diusia pubertas dan terbanyak pada usia 30-40 tahun.



Penyebab tersering adalah infeksi urethra (saluran pipis), kelenjar prostat atau vesikula seminalis. Sedangkan penyebab lainnya adalah :
- Trauma/cedera misalnya akibat aktifitas seks yang berlebihan
- Infeksi saluran kencing lainnya
- Sumbatan saluran ejakulasi
- Biopsi kelenjar prostat atau paska vasektomi
- Kanker (jarang)

Pada umumnya kasus bersifat self-limiting dan akan hilang dengan dengan sendirinya, dan 90 kasusnya berulang. Namun jika ditemukan penyebabnya, maka dilakukan pengobatan sesuai penyebab. Jika ditemukan infeksi diberikan antibiotika. Trauma minor biasanya tidak butuh terapi dan hanya dilakukan observasi saja, sdangkan trauma mayor perlu dilakukan bedah terbuka. Sumbatan bisa dibuka dengan bedah ringan. Kanker diobati dengan radiasi dan kemoterapi.

7 Tips menghilangkan sakit pinggang dalam kehamilan



Nyeri pinggang selama kehamilan adalah keluhan umum pada wanita hamil. Angkanya sekitar 50-70 persen dari wanita hamil bisa merasakannya. Nyeri pinggang ini bisa dirasakan di semua tingkat usia kehamilan. Tetapi paling banyak dirasakan saat kehamilan tua.






Penyebabnya :
  • Peningkatan hormon – hormon yang dilepaskan saat hamil, akan membuat ligamen (penunjang rahim di daerah panggul (pelvis) menjadi lembut dan sendi2 menjadi longgar dalam rangka mempersiapkan proses kelahiran bayi. Perubahan2 ini akan mempengaruhi punggung wanita hamil 
  • Arah gravitasi – pusat gravitasi pada wanita hamil secara perlahan akan berubah ke arah depan saat perut semakin membuncit, yang menyebabkan postur tubuh berubah. 
  • Tambahan Berat badan ekstra – baik dari ibu maupun dari bayi 
  • Postur atau posisi – postur yang tidak baik, berdiri berlebihan, dan membungkuk dapat memicu/menambah nyeri pinggang 
  • Stres – stres biasanya bisa menemukan bagian lemah dari tubuh, sehingga wanita hamil akan mengalami peningkatan rasa nyeri pinggang selama hamilnya . 
7 tip dibawah ini bisa mengurangi nyeri tersebut:

no 1: Selalu menjaga/mempertahankan sikap postur tubuh yang baik
Saat bayi tumbuh, pusat gravitasi akan bergeser ke depan. Untuk menghindari jatuh ke depan, maka wanita hamil mungkin mengimbanginya dengan bersandar - yang dapat meregangkan otot-otot di pinggang bawah dan menyebabkan sakit pinggang selama kehamilan.

Prinsip postur tubuh yang baik (harus dibiasakan):
* Berdiri tegak dan lurus.
* Dada ditinggikan.
* Bahu kebelakang dan rileks.
* Jangan merapatkan lutut.


Ketika berdiri, berdirilah dengan kedua kaki membuka (memang gak sopan sih haha). Jika harus berdiri untuk jangka waktu yang lama, istirahatkan satu kaki di angkat sedikit (bisa pakai dingklik).Pilihlah kursi yang mendukung punggung (ergonomis), atau kalau cuma kursi biasa yang ada, maka tempatkan bantal kecil di belakang punggung bagian bawah. Punggung bagian atas dan leher posisikan lurus.

No 2: Pakai sepatu yang tepat
Pakailah sepatu bertumit rendah dengan lengkungan yang baik.


No 3: Mengangkat sesuatu dengan benar
Jangan membengkokkan pinggang jika ingin mengambil sesuatu dari lantai, tetapi berjongkoklah.


No 4: Tidur miring.
Tidur miring dan jangan telentang. Salah satu atau kedua lutut ditekuk. Menaruh bantal di bawah tekukan lutut dan perut juga akan membantu. Atau menggunakan bantal khusus hamil yang men-suport mulai dari dada, perut dan kaki.


Nomor 5: Panas, dingin atau pijat
Gunakan bantal pemanas ke punggung, atau es pack bergantian dengan panas. Menggosok punggung juga mungkin bisa membantu. Lebih baik lagi, minta bantuan ahli pijat profesional.


Nomor 6: Adanya aktivitas fisik dalam rutinitas harian
Aktivitas fisik yang teratur dapat menjaga tubuh menjadi kuat dan dapat meredakan sakit punggung selama kehamilan. Dengan izin dokter, cobalah kegiatan seperti berjalan kaki atau berenang.


No 7: Pertimbangkan terapi komplementer/alternatif
Beberapa penelitian menunjukkan akupunktur yang dapat membantu meringankan sakit punggung selama kehamilan. Chiropractic merupakan alternatif lain yang bisa membantu.


Namun demikian jangan mengabaikan nyeri punggung. Karena bisa saja itu merupakan gejala persalina kurang bulan, yang biasanya disertai dengan pendarahan per vagina.