Subscribe:

Tentang Template :

Perkembangan & Stimulasi Anak Usia 48-60 Bulan

 
Ketika si buah hati memasuki rentang usia 48-60 bulan, umumnya perkembangan dan stimulasi yang ada akan dangat pesat sekali. Jika asupan gizi dan nutrisi si kecil cukup, pada rentang usia ini bayi akan menunjukkan kegiatan yang menggemaskan sekaligus membanggakan hati, seperti:


  1. Berdiri 1 kaki dalam 6 detik
  2. Melompat-lompat dengan 1 kaki
  3. Menari
  4. Menggambar tanda silang
  5. Menggambar lingkaran
  6. Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
  7. Mengancingkan baju atau pakaian boneka
  8. Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
  9. Senang menyebut kata-kata baru
  10. Senang bertanya tentang sesuatu
  11. Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
  12.  Bicaranya mudah dimengerti
  13. Bisa membandingkan / membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
  14. Menyebut angka, menghitung jari
  15. Menyebut nama-nama hari
  16. Berpakaian sendiri tanpa dibantu
  17. Menggosok gigi tanpa dibantu
  18. Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.

PERKEMBANGAN MOTORIK ATAU GERAK KASAR
Stimulasi yang perlu dilanjutkan: dorong anak main bola, lari, lompat dengan 1 kaki, lompat jauh, jalan di alas papan sempit/permainan keseimbangan tubuh, berayunayun dan memanjat. (baca : Perkembangan & Stimulasi Anak Usia 36-48 bulan).

Lomba karung
Ambit karung/train sarung yang cukup lebar untuk menutup bagian bawah tubuh dan kedua kaki anak. Tunjukkan pada anak dan temantemannya cars memakai karung dan melompat-loin Pat, siapa yang paling cepat/dulu sampai garis tujuan.

Main engklek
Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-temannya cara bermain engklek.

Melompati tali
Pada waktu anak bermain dengan teman sebayanya, tunjuk 2 anak untuk memegang tali raffia (panjang 1 meter), atur jarak dari tanah, jangan terlalu tinggi. Tunjukkan kepada anak cara melompati tali dan bermain “katak melompat”.

PERKEMBANGAN MOTORIK ATAU GERAK HALUS
Lanjutkan stimulasi: ajak anak bermain puzzle, menggambar, menghitung, memilih dan mengelompokkan, memotong dan menempel gambar. (baca : Perkembangan & Stimulasi Anak Usia 36-48 bulan).

Konsep tentang “separuh atau satu”
Bila anak sudah bisa menyusun puzzle, ajak anak membuat lingkaran dan segi empat dari kertas/karton, gunting menjadi dua bagian. Tunjukkan pada anak bagaimana menyatukan dua bagian tersebut menjadi satu bagian.

Menggambar
Ketika anak sedang menggambar, mints anak melengkapi gambar tersebut, misal: menggambar baju pada gambar orang, menggambar pohon, bunga, matahari, pagar pada gambar rumah, dan sebagainya.

Mencocokkan dan menghitung
Bila anak sudah bisa berhitung dan kenal angka, buat 1 set kartu yang ditulisi angka 1-10. Letakkan kartu itu berurutan di alas meja. Minta anak menghitung benda-benda kecil yang ada di. rumah seperti: kacang, batu kerikil, biji sawn dan fain-fain, sejumlah angka yang tertera pada kartu. Kemudian letakkan benda-benda tersebut di dekat kartu angka yang cocok.

Menggunting
Bila anak sudah bisa memakai gunting tumpul, ajari cara menggunting kedas yang sudah dilipat-lipat, membuat suatu bentuk seperti rumbai-rumbai, orang, binatang, mobil dari sebagainya.

Membandingkan besar/kecil, banyak/sedikit, berat/ringan
Ajak anak bermain menyusun 3 buah piring berbeda ukuran atau 3 gelas diisi air dengan isi tidak sama. Minta anak menyusun piring/gelas tersebut dari yang ukuran kecil/jumlah sedikit ke besar/banyak atau dari ringan ke berat. Bila anak dapat menyusun ketiga benda itu, tambah jumlahnya menjadi 4 atau lebih.

Percobaan ilmiah
Sediakan 3 gelas isi air. Pada gelas pertama tambahkan 1 sendok teh gula pasir dan bantu anak ketika mengaduk gula tersebut. Pada gelas kedua masukkan gabus dan pada gelas ketiga masukkan kelereng. Bicarakan mengenai hasilnya ketika anak melakukan “percobaan” ini.

Berkebun
Ajak anak menanam biji kacang tanah/kacang hijau di kaleng /gelas aqua bekas yang telah diisi tanah. Bantu anak menyirami tanaman tersebut setiap hari. Ajak anak memperhatikan pertumbuhannya dari hari ke hari. Bicarakan mengenai bagaimana tanaman, binatang dan anak-anak tumbuh/bertambah besar.

PERKEMBANGAN ASPEK BICARA DAN BAHASA
Lanjutkan stimulasi (baca : Perkembangan & Stimulasi Anak Usia 36-48 bulan):
  1. Buat anak mau bertanya dan berceritera tentang apa yang dilihat & didengarnya.
  2. Dorong anak sering melihat buku. Buat agar ia melihat anda membaca buku.
  3. Bantu anak dalam memilih acara TV, batasi waktu menonton TV maksimal 2 jam sehari. Dampingi anak menonton TV dan jelaskan kejadian yang baik dan buruk. Ingat bahwa acara dan berita di TV dapat berpengaruh buruk pada anak.

Belajar mengingat-ingat
Masukkan sejumlah benda/mainan anak ke sebuah kantung. Minta anak memperhatikan anda ketika anda mengambil 3-4 macam benda kecil/dari kantung tersebut. Letakkan di atas meja dan minta anak menyebut nama benda/mainan satu persatu.
Kemudian, minta anak menutup matanya, dan ambil salah satu benda tadi. Tanyakan kepada anak benda apa yang hilang. Bila ia sudah menguasai permainan ini, tambahkan jumlah benda yang diletakkan di meja.

Mengenal huruf dan simbol
Tulis nama benda-benda yang ada di ruangan pada sepotong kertas kecil. Kemudian tempel kertas tersebut pada setiap benda, misainya: tulisan meja ditempel di meja, tulisan buku, bungs, bantal dan sebagainya. Minta anak menyebutkan tulisan di kertas tersebut. Ajari anak mengenali tanda-tanda di sepanjang jalan.

Mengenal angka
Bantu anak mengenali angka dan mulai berhitung. Ajak anak bermain kartu, gunakan kartu angka 2-10.

Membaca majalah
Kumpulkan majalah anak (bekas) atau bila mungkin berlangganan majalah anak. Bacakan dan ajak anak melihat majalah tersebut. Bila berlanggganan lakukan secara teratur setiap penerbitan majalah itu.

Mengenal musim
Bantu anak mengenal musim hujan dan kemarau. Bicarakan apa yang terjadi pada kedua musim itu, pengaruhnya terhadap tanaman, binatang dan alam sekitarnya.

Buku kegiatan keluarga
Ajak anak membuat buku kegiatan keluarga dengan mengumpulkan foto/gambar anggota keluarga, benda-benda dari berbagai tempat yang pernah dikunjungi anak, dan sebagainya.

Mengunjungi perpustakaan
Sesering mungkin bawa anak mengunjungi taman bacaan/perpustakaan anak-anak. Pinjam buku yang menarik perhatian anak dan bacakan untuk anak.

Melengkapi kalimat
Buat kalimat pemyataan ‘mengenai apa yang anda dan anak lakukan bersarna dan minta anak menyelesaikannya. Misalnya sehabis mengajak anak ke kebun binatang; “Kemarin kami pergi ke” atau sehabis mengajak anak makan mie bakso; “Makanan kesukaan adik adalah”

Bercerita “ketika saya masih kecil”
Anak senang mendengar cerita tentang masa kecil orangtuanya dan senang bercerita tentang “masa kecil anak”. Ceritakan kepada anak masa kecil anda dan selanjutnya minta anak menceritakan masa keciinya.

Membantu pekerjaan di dapur
Katakan pada anak bahwa anda mengangkatnya sebagai “asisten” anda. Minta anak membantu memotong sayuran. menyiapkan dan mernbersihkan meja makan, dan lain-lain. Buat agar anak mau menjelaskan apa yang sedang dilakukannya. Katakan betapa menyenangkan dapat membantu sesama dan mengerjakan sesuatu dengan baik.

PERKEMBANGAN ASPEK SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN
Lanjutkan stimulasi (baca : Perkembangan & Stimulasi Anak Usia 36-48 bulan):
  1. Berikan tugas rutin pada anak dalam kegiatan di rumah, ajak anak membantu anda di dapur dan makan bersama keluarga
  2. Buat agar anak bermain dengan teman sebayanya.
  3. Ajak anak berbicara tentang spa yang dirasakan anak.
  4. Bersama-sama anak buatlah rencana jalan-jalan sesering mungkin.

Membentuk kemandirian
Beri kesempatan pada anak untuk mengunjungi tetangga dekat, teman atau saudara tanpa ditemani anda. Selanjutnya minta anak bercerita tentang kunjungannya itu.

Membuat “album” keluarga
Bantu anak membuat album keluarga yang ditempeli dengan foto-foto anggota keluarga. Tulis nama setiap orang di bawah fotonya.

Membuat “boneka”
Tunjukkan cara membuat “boneka” dari kertas. Gambar bagian muka dengan spidol. Agar dapat berdiri tegak, pasang lidi sebagai “rangka/badan” boneka. Atau buat “boneka” dari kaos kaki bekas. Gambar-mata, hidung dan mulut. Gerakkan jari-jari tangan anda seolah-olah boneka itu dapat berbicara. Buat agar anak mau bermain dengan temannya selain bermain sendiri.

Menggambar orang.
Tunjukkan pada anak cara menggambar orang pada selembar kertas. Jelaskan ketika anda menggambar mata, hidung, bibir dan baju.

Mengikuti aturan permainan/petunjuk.
Ajak anak bermain sekaligus belajar mengikuti aturan/petunjuk permainan. Pada awal permainan, beri perintah kepada anak, misalnya “berjalan 3 langkah besar ke depan atau berjalan mundur 5 langkah jinjit”. Setiap kali akan menjalankan perintah itu, minta anak mengatakan: “Bolehkah saya memulainya?”

Setelah anak bisa memainkan permainan ini, bergantian anak yang memberikan perintah dan anda yang mengatakan: “Bolehkah saya memulainya?”

Bermain kreatif dengan teman-temannya.
Undang ke rumah 2-3 anak yang sebaya. Ajari anak-anak permainan dengan bernyanyi, membuat boneka dari kertas/kaos kaki bekas dan kemudian memainkannya. Minta anak mau menirukan tingkah laku binatang seperti yang dilihatnya di kebun binatang.

Bermain “berjualan dan berbelanja di toko”.
Kumpulkan benda-benda yang ada di rumah seperti sepatu, sendal, buku, mainan, majalah, dan sebagainya untuk bermain “belanja di toko”. Tulis harga setiap benda pada secarik kertas kecil. Buat “uang kertas” dari potongan kertas dan “uang logam” dari kancing/tutup botol. Kemudian minta anak berperan sebagai pemilik toko, anda dan anak yang lain pura-pura membeli benda-benda itu dengan “uang kertas” dan “uang logam”. Selanjutnya secara bergantian anak-anak menjadi pembeli dan pemilik toko.

Menggugurkan Kandungan

Definisi
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus” adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia 20 minggu kehamilan atau berat bayi kurang dari 500 g (ketika janin belum dapat hidup di luar kandungan).1  Angka kejadian aborsi meningkat dengan bertambahnya usia dan terdapatnya riwayat aborsi sebelumnya. Proses abortus dapat berlangsung secara:


  1. Spontan / alamiah (terjadi secara alami, tanpa tindakan apapun)
  2. Buatan / sengaja (aborsi yang dilakukan secara sengaja),
  3. Terapeutik / medis (aborsi yang dilakukan atas indikasi medik karena terdapatnya suatu permasalahan atau komplikasi).
Frekuensi terjadinya aborsi di Indonesia sangat sulit dihitung secara akurat karena banyaknya kasus aborsi buatan / sengaja yang tidak dilaporkan. Berdasarkan perkiraan dari BKBN, ada sekitar 2 juta kasus aborsi yang terjadi setiap tahunnya. Pada penelitian di Amerika Serikat terdapat 1,2 – 1,6 juta aborsi yang disengaja dalam 10 tahun terakhir dan merupakan pilihan wanita Amerika untuk kehamilan yang tidak diinginkan. Secara keseluruhan, di seluruh dunia, aborsi adalah penyebab kematian yang paling utama dibandingkan kanker maupun penyakit jantung.

Alasan
Aborsi yang dilakukan seorang wanita hamil memiliki berbagai macam alasan, baik alasan medis maupun alasan non medis. Menurut studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest (1998), menyatakan bahwa hanya 1 % kasus aborsi karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu darah), 3 % karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3 % karena janin akan tumbuh dengan cacat tubuh yang serius. Sedangkan 93 % kasus aborsi lainnya adalah karena alasan-alasan non medis diantaranya adalah tidak ingin memiliki anak dengan alasan takut mengganggu karir atau sekolah, tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak, dan tidak ingin memiliki anak tanpa ayah.

Penyebab
Penyebab abortus spontan bervariasi meliputi infeksi, faktor hormonal, kelainan bentuk rahim, faktor imunologi (kekebalan tubuh),  dan penyakit dari ibu. Penyebab abortus pada umumnya terbagi atas faktor janin dan faktor ibu.

Faktor Janin
Pada umumnya abortus spontan yang terjadi karena faktor janin disebabkan karena terdapatnya kelainan pada perkembangan janin [seperti kelainan kromosom (genetik)], gangguan pada ari-ari, maupun kecelakaan pada janin. Frekuensi terjadinya kelainan kromosom (genetik) pada triwulan pertama berkisar sebesar 60%.

Faktor ibu
Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor ibu yang dapat menyebabkan abortus spontan adalah faktor genetik orangtua yang berperan sebagai carrier (pembawa) di dalam kelainan genetik; infeksi pada kehamilan seperti herpes simpleks virus, cytomegalovirus, sifilis, gonorrhea; kelainan hormonal seperti hipertiroid, kencing manis yang tidak terkontrol; kelainan jantung; kelainan bawaan dari rahim, seperti  rahim bikornu (rahim yang bertanduk), rahim yang bersepta (memiliki selaput pembatas di dalamnya)  maupun parut rahim akibat riwayat kuret atau operasi rahim sebelumnya.  Mioma pada rahim juga berkaitan dengan angka kejadian aborsi spontan.
Faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya abortus adalah:
  1. Usia ibu yang lanjut
  2. Riwayat kehamilan sebelumnya yang kurang baik
  3. Riwayat infertilitas (tidak memiliki anak)
  4. Adanya kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan
  5. Infeksi (cacar, toxoplasma, dll)
  6. Paparan dengan berbagai macam zat kimia (rokok, obat-obatab, alkohol, radiasi)
  7. Trauma pada perut atau panggul pada 3 bulan pertama kehamilan
  8. Kelainan kromosom (genetik)

Tanda dan Gejala
  1. Nyeri perut bagian bawah
  2. Keram pada rahim
  3. Nyeri pada punggung
  4. Perdarahan dari kemaluan
  5. Pembukaan leher rahim
  6. Pengeluaran janin dari dalam rahim

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan USG, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan hormonal kadar B-hCG.

Tatalaksana pasca abortus
Pemeriksaan untuk mencari penyebab abortus spontan dengan menggunakan USG atau kadar B-hCG selama 1-2 bulan berikutnya. Sesudah mengalami abortus, ibu dianjurkan jangan hamil dulu selama 3 bulan kemudian (jika perlu gunakan kontrasepsi kondom atau pil).

Jenis-jenis Aborsi

Jenis-jenis aborsi lainnya terdiri atas :
  1. Missed Abortion
  2. Abortus Terapeutik
  3. Abortus Septik
  4. Abortus Berulang

Missed abortion
Pada kasus missed abortion, kematian janin terjadi tanpa adanya pengeluaran dari hasil konsepsi. Alasan mengapa janin yang meninggal tidak keluar masih belum jelas. Biasanya didahului dengan tanda dan gejala abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau menghilang setelah pengobatan. Tes kehamilan menjadi negatif, tanda-tanda kehamilan tidak ada, dan denyut jantung janin tidak dapat terdeteksi.




Abortus terapeutik
Abortus yang dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu atas pertimbangan kesehatan wanita, dimana apabila kehamilan itu dilanjutkan akan membahayakan dirinya. Misalnya pada wanita dengan kelainan jantung. Dapat juga dilakukan atas pertimbangan kelainan janin yang berat.

Abortus septik
Abortus spontan dapat diikuti dengan komplikasi infeksi. Infeksi dapat terjadi akibat tindakan abortus yang tidak sesuai dengan prosedur (misalnya oleh dukun). Infeksi yang terjadi pada umumnya endometritis, yang  bisa berkembang menjadi parametritis dan peritonitis.

Abortus berulang
Abortus berulang adalah abortus yang terjadi sebanyak 3 kali atau lebih pada 3 bulan pertama kehamilan. Abortus berulang primer terjadi pada wanita yang belum pernah memiliki anak yang hidup sebelumnya. Abortus berulang sekunder adalah abortus yang terjadi pada wanita yang sebelumnya sudah pernah memiliki anak lahir hidup.

Kaki Sempurna Tanpa Varises

Varises merupakan salah satu musuh wanita. Penampakannya yang tidak diinginkan berupa tonjolan biru yang berbelok-belok sangat mengganggu penampilan. Khususnya, bagi wanita yang dalam kesehariannya sering menggunakan rok atau celana pendek, hal ini akan merusak rasa percaya diri. Selain merusak penampilan, varises juga menimbulkan gejala yang mengganggu. Bagaimana mencegah dan solusi penyembuhan untuk varises?


APA ITU VARISES?
Varises terjadi sewaktu katup-katup pembuluh darah bocor. Penyebab katup pembuluh darah bocor karena predisposisi genetik atau karena berat badan seseorang terlalu berat, atau penyebab lainnya saat seorang wanita sedang hamil dan perutnya mulai membesar. Penyebab lain karena berdiri dalam waktu yang lama. Sewaktu katup-katup ini gagal, darah membentuk kolam di bawah mereka, menyebabkan pembuluh darah balik atau vena membengkak atau menonjol dan menjadi apa yang kita kenal sebagai varises.

Varises terjadi karena adanya pelebaran dan kurangnya keelastisan pada pembuluh darah balik atau pembuluh darah vena yang berfungsi membawa darah yang kotor dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Pelebaran pembuluh darah ini biasanya disebabkan karena adanya kelainan pada katup jantung sehingga darah tidak dapat mengalir ke jantung dan akibatnya terkumpul pada pembuluh darah dan membentuk tonjolan.

Pembuluh darah yang terlihat menonjol merupakan hal yang tampak pada penderita varises yang biasa muncul di betis walaupun sebenarnya hal ini bisa muncul di mana saja. Misalnya di anus yang juga dapat menyebabkan wasir.


PENYEBAB VARISES
Sebagian besar penyebab varises dikarenakan faktor keturunan atau faktor genetik. Faktor keturunan adalah dinding pembuluh darah dan katup yang tidak sempurna. Faktor genetik ini agak sulit disembuhkan. Hormon yang ada pada wanita juga dapat menyebabkan timbulnya varises, itulah sebabnya sebagian besar varises dialami oleh wanita. Pada wanita hamil, resiko ini semakin bertambah karena adanya penambahan hormon pada masa tersebut. Hormon wanita juga dapat dipicu karena mengkonsumsi pil kontrasepsi.

Tidak hanya karena faktor gen, hal lain yang menyebabkan terjadinya varises antara lain kebiasaan, gaya hidup dan aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan timbulnya varises. Berat badan yang berlebih, berdiri terlalu lama, jarang berolahraga dan merokok dapat memicu terjadinya varies.

Selain mengganggu penampilan, varises juga menimbulkan rasa tidak nyaman. Misalnya cepat lelah, terasa berat, rasa nyeri, dan pada beberapa kasus dapat menyebabkan kram pada malam hari.


MENCEGAH VARISES
Jika Anda mengalami varises atau memiliki keturunan keluarga yang menderita varises, Anda dapat melakkukan cara-cara berikut untuk mencegah timbulnya varises sekaligus mengurangi keluhan akibat varises:

Jaga berat badan tetap ideal
Berat badan yang belebih dapat membuat kaki menahan beban yang berat sehingga beresiko mengalami varises.
Jangan berdiri dan duduk diam lterlalu lama.
Berdiri terlalu lama dapat menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah. Begitu juga jika duduk terlalu lama, sebaiknya diselingi dengan berjalan kaki.
Gunakan kaos kaki
Jika Anda memiliki gen penyebab varises, sebaiknya gunakan kaos kaki elastis, jika mungkin, pakailah kaus kaki panjang yang mencapai lutut. Penggunaan kaos kaki khususnya diperlukan saat berada di ketinggian seperti saat berjalan-jalan di pegunungan atau saat naik pesawat.
Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat
Pakaian yang terlalu ketat dapat menghambat sirkulasi darah ke jantung.
Lakukan olahraga yang sesuai
Olahraga ringan seperti berjalan, jogging atau bersepeda dapat menguatkan dinding pembuluh darah vena dan melancarkan peredaran darah. Sedangkan, olahraga yang menyebabkan kontraksi otot yang mendadak dan berat seperti angkat beban sebaiknya dihindari.
Konsumsi vitamin C
Vitamin C sangat bermanfaat untuk menguatkan dinding pembuluh darah, maka konsumsi yang cukup dapat mencegah pelebaran pembuluh darah.
Letakkan posisi kaki lebih tinggi pada saat tidur
Agar darah dapat lebih lancar menuju jantung, saat tidur bisa meletakkan kaki diatas bantal atau ditempelkan di dinding dengan posisi lebih tinggi dari kepala. Hal ini khususnya dapat dilakukan jika telah terjadi pembengkakan akibat pembuluh darah yang menonjol.


MENGOBATI VARISES
Pengobatan dan teknik penyembuhan varises ada beberapa macam. Misalnya dengan beberapa cara berikut ini:

  • Mengkonsumsi suplemen yang dapat menguatkan dinding pembuluh darah dan keelastisannya.
  • Menggunakan kaos kaki elastis sampai paha yang dapat membantu menekan pembuluh vena.
  • Sclerotherapy yaitu memasukkan sejenis larutan garam ke dalam pembuluh darah yang mengalami pelebaran.
  • Endovenous Laser Therapy yaitu mengobati varises dengan cara memasukkan kawat ke dalam pembuluh darah. Kawat dimasukkan dari lutut sampai selangkangan kemudian dilakukan pemanasan.
  • Pembedahan yang biasa dilakukan untuk kasus yang sudah parah.
Varises memang merupakan masalah bagi wanita karena mayoritas kasusnya menimpa wanita. Tetapi, bukan berarti hal ini tidak bisa dicegah, bahkan jika varises disebabkan oleh faktor keturunan. Dengan konsumsi makanan yang baik dan gaya hidup yang benar, Anda dapat mencegah varises muncul pada tubuh Anda.

Awali Hari dengan Sarapan

Pagi hari yang sibuk adalah hal biasa yang dialami oleh para karyawan khususnya di daerah perkotaan. Lalu lintas yang macet membuat sedikit waktu adalah hal berharga agar tidak terlambat sampai di kantor. Akibatnya, karena tergesa-gesa, banyak orang yang pergi ke kantor tanpa sarapan. Ada beberapa alasan mengapa seseorang tidak memulai harinya dengan sarapan. Atau ada juga yang menganggap makan pagi atau sarapan kurang penting, bahkan merupakan salah satu cara untuk mengurangi berat badan dengan mengurangi masuknya makanan di pagi hari. Sebenarnya, apakah memang penting untuk mengawali hari dengan sarapan? Bagaimana menyiasati agar Anda dapat secara rutin melakukan sarapan? Apa menu sarapan yang sehat untuk tubuh?


MANFAAT SARAPAN
Sarapan atau makan pagi penting untuk dilakukan. Alasannya karena saat tidur selama kurang lebih 8 jam tubuh kita tidak ada makanan yang masuk dalam tubuh sedangkan aktivitas seperti bernafas, bergerak atau aktivitas ringan lain tetap berjalan. Akibatnya kadar gula dalam tubuh sangat rendah. Sedangkan pagi hari aktivitas fisik mulai berjalan, seperti melakukan perjalanan ke kantor, berpikir atau perlunya konsentrasi agar dapat melakukan kegiatan dengan baik. Semua ini memerlukan adanya energi dan energi didapatkan dari makanan yang disantap.

Dengan menyantap makanan yang baik, akan membuat tubuh akan merasa kenyang dan akan membangkitkan semangat untuk melakukan aktivitas. Anda tidak akan merasa lesu atau disibukkan oleh perut yang kelaparan. Sarapan yang sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Secara emosi, sarapan dapat menjadi tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga, saling bercerita, berkomunikasi dan mendekatkan diri secara emosi. Ini merupakan hal yang baik untuk menciptakan keluarga yang harmonis.


MENGAPA TIDAK SARAPAN?
Tetapi, walau menyadari pentingnya sarapan. Ada orang yang merasa enggan melakukannya karena beberapa alasan. Misalnya:

Diburu waktu, agar tidak terlambat sampai di kantor, seseorang melewatkan sarapan atau hanya minum susu atau kopi sebagai sarapannya. Untuk mengatasi masalah ini, ada baiknya Anda bangun lebih pagi. Agar tidak merasa mengantuk saat bangun pagi, Anda harus tidur lebih awal. Mendisiplin diri agar tidak tergoda untuk menonton TV atau berinternet yang dapat membuat kita terjaga sampai larut malam.

Takut gemuk. Mengurangi jatah masuknya makanan di pagi hari dapat membuat kita terlihat langsing. Pendapat ini salah besar karena justru tanpa sarapan, kalori yang disantap bisa lebih banyak. Tanpa sarapan, metabolisme tubuh dan pembakaran lemak dalam tubuh akan menurun sehingga nafsu makan siang akan meningkat. Tubuh yang terasa lapar dapat membuat Anda mencari cemilan sehingga kalori yang masuk dalam tubuh meningkat.

Tidak terbiasa, merasa mual atau sakit perut bila makan di pagi hari. Anda harus menanamkan dalam pikiran untuk bersungguh-sungguh membiasakan diri sarapan agar tetap sehat. Coba untuk tidak langsung sarapan setelah bangun tidur tetapi berikan jeda waktu antara 1-2 jam setelah bangun baru menyantap sarapan Anda. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan tidak lengsung menghabiskan sarapan, tetapi membaginya dalam beberapa porsi kecil yang dapat disantap sepanjang pagi. Pastikan agar kemasan tidak rusak yang dapat menyebabkan makanan menjadi rusak.

Bosan atau tidak nafsu untuk menyantap sarapan. Solusinya adalah dengan membuat menu sarapan bervariasi tidak hanya nasi goreng, roti selai, telur dadar atau menu lain yang hanya itu-itu saja. Memang hal ini tidak mudah, karena mungkin Anda yang bekerja, Anda bisa terlambat ke kantor bila harus menyiapkan makanan yang repot. Tetapi Anda dapat mencoba mempersiapkan bahan makanan untuk sarapan pada malam hari. Esoknya, Anda tinggal menyelesaikan makanan dengan memasak yang akan menghemat waktu. Dengan meyediakan waktu lebih banyak, manfaat yang bisa didapat lebih banyak pula.


MENU SARAPAN
Sarapan sudah dilakukan setiap hari. Tetapi, apakah menu makan pagi Anda sudah sehat? Banyaknya kalori yang sebaiknya masuk dalam tubuh kita waktu sarapan adalah sebanyak 300-400 kalori. Makanan yang dianjurkan untuk sarapan adalah menu yang cukup gizinya, menu yang sesuai dengan “Empat Sehat Lima Sempurna”, yang 3 diantaranya adalah terdiri dari karbohidrat, protein, susu, sereal. Pilihan lain adalah dengan minum jus buah, 2 porsi buah besar, susu atau susu rendah lemak.

Karena waktu yang hanya sedikit, para karyawan sering sarapan setelah sampai di kantor. Sisi negatif dari membeli makanan adalah kita tidak tahu sampai sejauh mana kebersihan makanan tersebut. Untuk menghindari penyakit akibat makanan yang kotor, upayakan untuk memilih mengkonsumsi makanan yang sehat yang mengandung kandungan gizi yang cukup. Pilih makanan dalam kemasan yang tertutup agar dapat dipastikan makanan tersebut tidak dihinggapi lalat atau nyamuk yang membawa bibit peyakit.

Upayakan juga untuk menghindari makanan yang kurang sehat atau yang berminyak di menu sarapan yang dibeli. Misalnya Anda dapat menghindari mengkonsumsi jeroan saat bersantap bubur. Hindari santan saat menikmati bubur kacang hijau, hindari kerupuk saat bersantap nasi atau saat makan ketoprak. Tetapi, jangan lupa untuk tidak membiasakan diri dengan bersantap gorengan sebagai menu sarapan pagi karena kalori yang tinggi dan penggunaan minyak goreng yang kurang baik.

Kini, tidak ada alasan lagi untuk memulai hari tanpa sarapan karena ternyata ada banyak manfaat yang bisa didapat bila kita sarapan sehat secara rutin. Hal ini juga dapat dilatih pada anak-anak agar mereka terbiasa untuk sarapan yang akan memberikan energi bagi mereka untuk mengikuti kegiatan sekolah yang padat, membantunya berkonsentrasi dan memahami pelajaran yang diberikan. Maka, upayakan untuk menyediakan menu sarapan yang sehat dan lezat yang akan dinikmati seluruh anggota keluarga.

Asuhan Persalinan Normal Kala II Aman

A.    Pengertian Persalinan Kala II
Persalinan kala II merupakan salah satu dari serangkaian tahap persalinan, di mana pada tahap ini dimulai saat pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan lahirnya seluruh tubuh janin.
Lamanya kala dua adalah 50 menit untuk primigravida dan 30 menit untuk multigravida.




B.    Tanda-tanda Persalinan Kala II
1.    Ibu merasa ingin meneran (dorongan meneran/doran)
2.    Perineum menonjol (perjol)
3.    Vulva vagina membuka (vulka)
4.    Adanya tekanan pada spincter anus (teknus)
5.    Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
6.    Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
7.    Kepala telah turun didasar panggul
8.    Ibu merasa ingin buang air besar
Diagnosis pasti :
1.    Pembukaan serviks telah lengkap
2.    Tampak bagian kepala janin melalui introitus vagina

C.    Asuhan Sayang Ibu Kala II
Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan ibu.
Berikut Asuhan Sayang Ibu pada kala II :
1.    Pendampingan keluarga
Selama proses persalinan berlangsung, ibu membutuhkan teman dari keluarga. Biasa dilakukan oleh suami, orang tua, atau kerabat yang disukai oleh ibu. Dukungan dari keluarga yang mendampingi ibu selama proses persalinan sangat membantu mewujudkan persalinan yang lancar.

2.    Libatkan keluarga
Keterlibatan keluarga dalam asuhan antara lain membantu ibu berganti posisi, teman bicara, melakukan rangsangan taktil, memberikan makanan da minuman, membantu dalam mengatasi nyeridengan memijat bagian lumbal/pinggang belakang. Bila persalinan dilakukan dirumah, keluarga dapat membantu menyiapkan tempat dan peralatan yang digunakan dalam persalinan.

3.    KIE proses persalinan
Memberikan pengertian tentang tahapan dan kemajuan proses persalinan atau kelahiran janin pada ibu dan keluarga agar ibu tidak cemas menghadapi persalinan. Mengurangi rasa cemas dengan cara memberi penjelasan tentang prosedur dan maksud dari setiap tindakan yang akan dilakukan, memberi kesempatan ibu dan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas, menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan bila perlu dengan alat peraga, memberi informasi apa yang dialami oleh ibu dan janinnya dalam hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

4.    Dukungan psikologi.
Dukungan psikologi dapat diberikan dengan bimbingan dan menanyakan apakah ibu perlu pertolongan. Meningkatkan perasaan aman dengan memberikan dukungan dan memupuk rasa kepercayaan dan keyakinan pada diri ibu bahwa ia mampu untuk melahirkan. Berikan kenyamanan, berusaha menenangkan hati ibu dalam menghadapi dan menjalani proses persalinan. Memberikan perhatian agar dapat menurunkan rasa tegang sehingga dapat membantu kelancaran proses persalinan.

5.    Membantu ibu memilih posisi.
Posisi pada saat meneran tergantung pada keinginan ibu dalam memilih posisi yang paling nyaman dirasakan ibu.
Adapun posisi-posisi meneran, yaitu:
Duduk atau setengah duduk
Dengan posisi ini penolong persalinan lebih leluasa dalam membantu kelahiran kepala janin serta lebih leluasa untuk dapat memperhatikan perineum.

Merangkak
Posisi merangkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit pada punggung, mempermudah janin dalam melakukan rotasi serta peregangan pada perineum berkurang.

Jongkok atau berdiri
Posisi jongkok atau berdiri memudahkan penurunan kepala janin, memperluas panggul sebesar 28% lebih besar pada pintu bawah panggul, memperkuat dorongan meneran. Namun posisi ini berisiko terjadinya laserasi (perlukaan jalan lahir).

Berbaring miring ke kiri
Posisi berbaring miring ke kiri dapat mengurangi penekanan pada vena cava inferior sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia, karena suplay oksigen tidak terganggu, dapat member suasana relaksasi bagi ibu yang mengalami kecapekandan dapat pencegahan terjadinya laserasi/robekan jalan lahir.

Hindari posisi terlentang
Pada posisi terlentang dapat menyebabkan:
  1. Hipotensi dapat berisiko terjadinya syok dan berkurangnya suplay oksigen dalam sirkulasi uteroplacenta sehingga dapat menyebabkan hipoksia pada janin.
  2. Rasa nyeri yang bertambah.
  3. Kemajuan persalinan bertambah lama.
  4. Ibu mengalami gangguan untuk bernafas.
  5. Buang air kecil terganggu.
  6. Mobilisasi ibu kurang bebas.
  7. Ibu kurang semangat.
  8. Resiko laserasi jalan lahir bertambah.
  9. Dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung.

6.    Bimbingan cara meneran (mengejan)
Penolong persalinan menganjurkan ibu untuk meneran bila ada dorongan yang kuat dan spontan untuk meneran. Membimbing pernafasan yang adekuat, penolong tidak diperkenankan meminta ibu untuk meneran secara terus-menerus tanpa mengambil  nafas saat meneran atau tidak boleh meneran sambil menahan nafas. Penolong sebaiknya menyarankan ibu untuk beistirahat dalam waktu relaksasi kontraksi. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi agar ibu tidak kelelahan dan menghindari resiko asfiksia karena suplay oksigen melalui plasenta berkurang.

7.    Pemberian nutrisi
Ibu bersalin perlu diperhatikan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan nutrisi. Hal ini untuk mengantisipasi ibu mengalami dehidrasi. Dehidrasi pada ibu bersalin dapat berpengaruh terhadap gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang penting artinya dalam menimbulkan kontraksi uterus.

8.    Menjalankan prinsip pencegahan infeksi.

9.    Mengusahakan kandung kencing kosong
Dengan cara membantu dan memacu ibu mengosongkan kandung kencing secara teratur.

Pemantauan terhadap kesejahteraan ibu :
  1. Mengevaluasi his (kontraksi uterus) berapa kali terjadi dalam 10 menit (frekuensi his), lamanya his dan kekuatan his serta kaitan antara ketiga hal tersebut dengan kemajuan persalinan.
  2. Mengkaji keadaan kandung kencing dengan menganamnese ibu dan melakukan palpasi kandung kencing untuk memastikan kandung kencing kosong.
  3. Mengevaluasi upaya meneran ibu efektif atau tidak.
  4. Pengeluaran pervaginam serta penilaian serviks meliputi effasment (pendataran serviks) dan dilatasi serviks (pembukaan).

Observasi terhadap kesejahteraan janin.
  1. Penurunan kepala, presentasi dan sikap.
  2. Mengkaji kepala janin adakah caput atau moulage.
  3. Denyut jantung janin (DJJ) meliputi frekuensi, ritmenya dan kekuatannya.
  4. Air ketuban meliputi warna, baud an volume.
Saat bayi lahir
Nilai kondisi bayi (0-30 detik) dengan menjawab 2 pertanyaan, apakah bayi menangis kuat dan atau tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak aktif atau lemas?

Kondisi yang harus diatasi sebelum penatalaksanaan kala II
  1. Syok
  2. Dehidrasi
  3. Infeksi
  4. Preeklampsia/eklampsia
  5. Inersia uteri
  6. Gawat janin
  7. Penurunan kepala terhenti
  8. Adanya gejala dan tanda distosia bahu
  9. Pewarnaan mekonium pada cairan ketuban
  10. Kehamilan ganda/kembar
  11. Tali pusat menumbung/lilitan tali pusat


D.  Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan yang berisi mengenai persalinan Kala II yang aman, terdapat pada standar 10.
Hal yang perlu diperhatikan dalam persalinan Kala II yang aman yaitu 3 Bersih:
  1. Tangan Bersih,
  2. Tempat pertolongan persalinan bersih,
  3. Pengikatan dan pemotongan tali pusat dilakukan secara bersih.

Lagu APN

TANDA GEJALA KALA II
Do-ran, tek-nus, per-jol, vul-ka
SIAPKAN ALAT SIAPKAN DIRI
Celemek, cuci, sarung, oksi
PASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP
Bersih, PD, celup, DJJ
SIAP IBU DAN KELUARGA
Beritahu ibu bapak

PIMPINAN IBU NTUK MENERAN
2,3,1 langkah
SIAP SIAP UNTUK MENOLONG
Handuk, bokong, buka sarung
TOLONG KEPALA, BAHU, BADAN
3,1,2, langkah
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
2,3,2,2 langkah

MANAJEMEN AFTIP KALA III
Ini materi utama
PTT, PLASENTA, MASSAGE
3,2,1,
PERDARAHAN SEGERA PERIKSA
Plasenta dan robekan
PASCA TINDAKAN TUJUH BELAS
Empat, eval, bersih, aman, parto


Mencegah Alergi Pada Bayi

Kadang-kadang, bayi tidak mengalami reaksi alergi hebat yang membahayakan hidupnya, saat pertama kali ia diberi makanan bayi tertentu. Namun, bila timbul bentol-bentol merah dan gatal di seluruh tubuh, mulut, leher dan lidahnya membengkak sehingga sulit bernafas, carilah segera bantuan medis. Jika perlu, berikan pertolongan pertama. Reaksi ini dianggap berkaitan erat dengan makanan yang membuat bayi peka, baik saat dalam kandungan maupun selama di beri ASI. Karena itu, janganlah sekali-sekali memberi bayi atau anak anda makanan yang membahayakan tersebut meskipun hanya untuk dicicipi. Bila kelak anda ingin mengenalkan makanan tersebut, lakukan di bawah pengawasan dokter.


Jika keluarga anda pernah terkena alergi, mungkin anda perlu mengurangi jenis makanan tertentu untuk bayi anda. Hal ini tentu saja dapat menghilangkan banyak nutrisi dari makanannya. Berkonsultasilah dulu dengan dokter anak yang akan memberi nasihat tentang jenis nutrisi yang dibutuhkan bayi anda selama masa penyapihan.

Mencegah Alergi
Langkah-langkah berikut membantu mecegah bayi alergi:
  • Masa bahaya terhadap kepekaan adalah empat sampai enam bulan pertama, jadi tundalah penyapihan dan teruskan memberi ASI atau susu formula selama masa ini. Bayi anda akan mendapat semua nutrisi yang dibutuhkan dari ASI atau susu formula sampai usianya enam bulan.
  • Selama memberi ASI anda pun harus berhati-hati terhadap makanan yang berpotensi menimbulkan alergi, untuk menghindarkan bayi dari alergi melalui ASI.
  • Perkenalkan bayi pada makanan padat satu demi satu. Beri jarak waktu beberapa hari untik setiap jenis makanan baru agar anda dapat mengeceknya bila suatu reaksi alergi.
  • Jika aleri mengenai keluarga anda, perhatikan saat pengenalan selai kacang dan makanan lain dari kacang.
  • Hindari bayi dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi, seperti asap, rokok, debu ruam, sebuk sari, dan binatang piaraan.

Formula Khusus
Jika bayi anda alergi terhadap susu sapi dan anda tidak dapat memberinya ASI, coba gunakan susu bayi dari kacang kedelai. Susu ini juga diberikan pada bayi yang tidak tahan terhadap laktosa. Sayangnya, kedelai sendiri jadi pencetus alergi. Selama masa penyapihan, susu kacang kedelai dapat diberikan sebagai minuman dalam cangkir.
  • Susu formula dari kacang kedelai mengandung gula bukan dari susu. Waspadalah kesehatan gigi bayi dan jangan berikan susu dalam botol setelah usianya satu tahun. Hindari pemberian susu formula diantara waktu makan dan waktu tidur.
  • Susu kedelai biasanya (bukan susu kedelai bayi), tidak boleh diberikan pada bayi yang sedang disapih karena tidak mengandung cukup kalori, vitamin, dan kalsium
  • Ada pula susu bayi yang menggunakan protein susu sapi yang telah dimodifikasi secara khusus untuk bayi yang punya kecenderungan alergi.
  • Susu domba atau kambing terkadang dianggap kurang menimbulkan alergi. Namun belum ada bukti ilmiah tentang hal ini. Dalam keadaan apapun, sebaiknya jangan berikan susu ini pada bayi di bawah usia satu tahun karena susu ini tidak mengandung cukup nutrisi penting seperti Vitamin A, D, asam folat dan zat besi