Subscribe:

Tentang Template :

Kanker Mulut Rahim

Pendahuluan


Kanker mulut rahim (kanker serviks)  merupakan penyebab kematian terbesar di kalangan perempuan di Indonesia. Diperkirakan sekitar 8000 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap tahunnya akibat kanker tersebut, melebihi kematian akibat kanker payudara. Amat disayangkan dan menyedihkan karena kanker mulut rahim ini seringkali terlambat diketahui dan akibatnya juga terlambat diobati. Padahal, apabila kanker ini lebih cepat diketahui, angka harapan hidup akan menjadi lebih baik, demikian pula dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien.



Bagaimana kanker mulut rahim berkembang


Kanker mulut rahim memerlukan waktu cukup lama, bertahun-tahun, untuk berkembang. Pada awalnya, akan terjadi perubahan pada sel-sel mulut rahim. Sel-sel yang abnormal tersebut bukan sel kanker, dalam bahasa asing disebut sebagai cervical intra-ephithelial neoplasia (CIN) atau disebut juga sel pra-kanker. Itu berarti bahwa sel tersebut mungkin berkembang menjadi kanker pada perempuan tertentu bila tidak diobati. Perlu dipahami, kebanyakan perempuan dengan CIN tersebut tidak berkembang menjadi kanker.


Kondisi pra-kanker atau CIN tersebut biasanya merupakan akibat dari infeksi virus, yakni human papilloma virus (HPV). Virus tersebut merupakan virus tersering yang dapat mempengaruhi sel-sel mulut rahim. Virus tersebut masuk saat terjadi senggama. Namun demikian, pada sebagian besar perempuan virus tersebut akan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh mereka. Pada beberapa perempuan, virus tersebut akan menetap bertahun-tahun di mulut rahim dan pada sebagian kecil dari mereka, CIN kemudian akan berkembang menjadi kanker bila tidak diobati


Vitamin E sebagai Antioksidan

Vitamin E adalah antioksidan larut lemak dan merupakan salah satu pertahanan tubuh terhadap radikal bebas. Peran utamanya adalah menghantikan reaksi rantai radikal bebas yang memproduksi lebih banyak radikal bebas. Vitamin E melindungi sel-sel dan membran dari kerusakan. Vitamin E tidak hanya melindungi sebagai antioksidan yang asam lemak jenuh ganda, namun juga melindungi senyawa larut lemak lain (seperti vitamin A). Vitamin E mengurangi risiko penyakit jantung dengan melindungi LDL dan mengurangi inflamasi.


Kekurangan vitamin E karena asupan yang kurang pada manusia jarang terjadi. Kekurangan vitamin E biasanya terjadi karena adanya penyakit yang terkait dengan malabsorpsi lemak.


Vitamin E banyak terdapat pada makanan. Sumber vitamin E yang utama adalah minyak sayur dan hasil olahannya seperti margarin dan salad dressings. Kuning telur, sayuran hijau, dan kacang-kacangan juga merupakan sumber vitamin E.Vitamin E rusak karena proses pemanasan seperti menggoreng dan oksidasi. Untuk itu sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi sumber vitamin E segar (sebelum melalui pemanasan yang berarti)  untuk mendapatkan sumber vitamin E yang baik. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk vitamin E adalah 15 mg/hari untuk orang dewasa.

Undang-undang No.23 Tentang Abortus Buatan

Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan tersebut butir-butir yang berkaitan dengan abortus buatan legal sebagai berikut:


Pasal 15
1. Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.


2. Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan:
a. berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut;
b. oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli;
c. dengan persetujuan ibu hamil yang besangkutan atau suami atau keluarganya:
d. pada sarana kesehatan tertentu.


3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat ( I) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.


Tips untuk Tetap Sehat di Masa Tua

Berikut ini akan diuraikan beberapa tips untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik dan sehat di usia senja :



  1. Dianjurkan untuk selalu mengkonsumsi makanan padat gizi sesuai kebutuhan. Anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan pola makan dan komposisi makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan anda.

  2. Pertahankan berat badan anda tetap ideal

  3. Tetap lakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan, seperti berjalan, lari, berenang, dansa, atau bersepeda

  4. Kurangi stres (tingkatkan rasa percaya diri, selalu berfikir positif, atur waktu anda dengan baik, ketahui keterbatasan anda, hilangkan ketegangan, dan berbuatlah sesuatu yang positif)

  5. Untuk para wanita, konsultasikan dengan dokter anda terlebih dahulu untuk menggunakan terapi hormon pengganti. Mintalah dokter anda menjelaskan keuntungan dan risiko menggunakan hormon tersebut

  6. Bagi anda yang merokok, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter untuk membuat program dan strategi agar anda dapat berhenti merokok

  7. Selalu menjaga dan melindungi diri agar terhindar dari kecelakaan. Tidak dianjurkan untuk bepergian seorang diri terutama bagi anda yang sudah memiliki gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, dan pendengaran

  8. Dianjurkan untuk selalu menikmati kehidupan sex anda. Pelajari dan ketahui cara serta strategi baru untuk meningkatkan kehidupan sex anda

  9. Pergunakanlah kaca mata dan alat bantu pendengaran jika anda memerlukannya. Hal tersebut diperlukan agar anda dapat lebih jelas melihat dan mendengar segala sesuatu dalam kehidupan anda

Vitamin D pada Usia Lanjut

Vitamin D adalah vitamin larut lemak yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Dalam metabolisme kalsium dan tulang, fungsi utama vitamin D adalah mengontrol penyerapan kalsium dan fosfat usus agar dapat memertahankan kadar kalsium darah sehingga mineralisasi tulang tetap terpelihara.  Kekurangan vitamin D akan meningkatkan hormon paratiroid yang selanjutnya akan meningkatkan risiko terjadinya patah tulang. Kekurangan vitamin D yang berat akan menyebabkan gangguan mineralisasi tulang sehingga terjadi penyakit Rickets pada anak-anak dan osteomalasia pada orang usia lanjut. Selain itu, kekurangan vitamin D juga akan menurunkan massa otot dan kelemahan otot yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan dan memudahkan terjadinya jatuh.


Belakangan ini diketahui pula bahwa vitamin D berhubungan dengan berbagai penyakit seperti penyakit asma, diabetes melitus, hipertensi, artritis reumatoid, keganasan kolon, payudara, prostat, dsb.


Angka kejadian kekurangan vitamin D pada usia lanjut di berbagai negara Eropa, Amerika, dan Asia (Singapura, Jepang dan Hongkong) bervariasi, dari 5-25% pada usia lanjut yang mandiri, sampai 60-80% pada usia lanjut yang tinggal di panti dan rumah sakit. Data penelitian dr. Siti Setiati di Indonesia menunjukkan angka kekurangan vitamin D pada perempuan usia lanjut yang tinggal di panti jompo sebesar 35,1%.


Kencing Manis

Apakah yang dimaksud dengan kencing manis ?


Kencing manis adalah penyakit kronis dimana pankreas hanya memproduksi sedikit atau tidak sama sekali insulin dan atau tubuh kehilangan kemampuan untuk merespon insulin secara normal (resistensi insulin). Insulin dibutuhkan untuk mentransport glukosa ke sel yang akan digunakan sebagai energi dan sisimpan sebagai gula. Insulin juga menstimulasi sintesisprotein dan penyimpanan asam lemak bebas di dalam cadangan lemak. Terdapat dua jenis diabetes, yaitu tipe 1 (tergantung insulin) dan tipe 2 (tidak tergantung insulin atau kencing manis pada dewasa)


Apa yang menyebabkan kencing manis tipe 2?


Secara normal, sebagai respon terhadap peningkatan kadar gula darah, pankreas akan melepaskan insulin. Pada diabetes tipe 2, masalah timbul ketika insulin tidak cukup diproduksi atau ketika sel tubuh resisten terhadap insulin sehingga membuat glukosa lebih sulit untuk memasuki sel. Sebagai hasil, sel tidak mendapatkan energi cukup. Hal ini menyebabkan glukosa dalam pembuluh darah meningkat, yang mengakibatkan kerusakan pada seluruh organ tubuh.



Sembelit I

Sembelit atau buang air besar (BAB) tidak lancar atau dalam istilah medis disebut sebagai konstipasi, merupakan gejala yang seringkali dikeluhkan pasien, yang mencerminkan asumsi subyektif terhadap adanya gangguan fungsi usus besar. Dalam praktik di klinik, konstipasi umumnya didefinisikan sebagai frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu. Keluhan ini terutama terjadi pada anak-anak dan orang berusia lanjut.


Terdapat berbagai macam penyebab sembelit, namun penyebab tersering adalah faktor fungsional atau tidak diketahui penyebabnya (idiopatik). Sembelit yang berkepanjangan atau berlangsung lama dapat menurunkan kualitas hidup seseorang dan mungkin menunjukkan adanya masalah medis serius sebagai penyebab, seperti gangguan pergerakan (dismotilitas) usus besar atau tumor.


Proses BAB meliputi pergerakan tinja di dalam usus besar menuju lubang pelepasan (anus), mengenali adanya tinja di dalam bagian akhir usus besar (rektum), dan kesadaran untuk melakukan BAB. Konstipasi secara garis besar dapat disebabkan oleh hambatan aliran tinja di dalam usus besar (akibat kelainan anatomi atau fungsi) atau kurangnya aktivitas pergerakan usus besar (akibat efek samping obat, penyakit metabolik atau penyakit saraf/ otot yang menimbulkan hambatan pergerakan usus besar)


Antioxidant, Proses Menua, dan Teh Hijau

Proses menua merupakan proses penurunan fungsi organ yang progresif. Terdapat berbagai teori yang menjelaskan proses menua, diantaranya adalah teori radikal bebas. Teori radikal bebas merupakan teori yang mengatakan bahwa proses menua terjadi akibat kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas ini dihasilkan oleh tubuh selama proses metabolisme normal. Kerusakan jaringan (yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit kronik) terjadi akibat antioksidan (zat yang dapat melawan radikal bebas) tidak cukup banyak untuk melawan radikal bebas yang ada. Untuk itu asupan makanan yang mengandung cukup antioksidan menjadi penting untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronik.


Teh (teh hijau dan teh hitam) merupakan sumber utama flavonoid. Flavonoid dalam teh merupakan antioksidan yang cukup kuat. Diasumsikan bahwa kadar flavonoid yang tinggi pada teh hijau dan teh hitam dapat melindungi sel dan jaringan dari kerusakan akibat radikal bebas. Jenis flavonoid yang ada dalam teh adalah catechins seperti epicatechin (EC), epicatechin-3-gallate (ECG), epigallocatechin (EGC), dan epigallocatechin-3-gallate (EGCG). Kandungan catechin dalam teh tergantung pada berbagai faktor sebelum daun teh dikeringkan seperti lokasi geografis tanaman teh tumbuh dan kondisi pertumbuhan pohon teh.


Tuberkulosis pada Dewasa

Penyakit tuberkulosis atau TBC dapat terjadi pada semua usia dari semua strata sosial dan ekonomi, termasuk pada perempuan hamil. Penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara berkembang, namun sejalan dengan semakin meningkatnya kasus HIV/AIDS di dunia, penyakit TBC mulai kembali menjadi momok di negara maju. Di Indonesia, dilaporkan sekitar 627.000 kasus baru dan diperkirakan terjadi 143.000 kematian setiap tahunnya.


Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menular melalui percikan ludah pasien yang menderita TBC dan mengandung kuman TBC dalam dahaknya, manakala batuk, bersin, atau berbicara. Penyakit TBC terutama menyerang paru, namun juga dapat menyerang hampir seluruh alat tubuh, seperti selaput paru, selaput otak, otak, usus, ginjal, sendi, tulang, kelenjar, kulit, dan banyak alat tubuh lain.


Risiko untuk timbulnya penyakit tuberkulosis setelah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis tergantung pada kerentanan seseorang terhadap penyakit dan tingkat fungsi kekebalan selularnya. Sebagian besar orang dewasa yang menderita TBC terkena infeksinya pada masa bayi atau anak. Infeksi tersebut dapat “sembuh” dengan sendirinya, namun kemudian muncul kembali saat dewasa manakala daya tahan tubuhnya turun.


Pengapuran Sendi Lutut (Osteoarthritis)

Diperkirakan kurang lebih 25% orang berusia 55 tahun atau lebih mengalami nyeri lutut yang terjadi hampir setiap hari dalam satu bulan. Pengapuran sendi lutut atau istilah medisnya dikenal sebagai osteoarthritis sendi lutut, meningkat prevalensinya sejalan dengan bertambahnya usia dan lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan pria. Faktor risiko terjadinya pengapuran sendi lutut meliputi kegemukan (obesitas), trauma daerah lutut, riwayat operasi daerah lutut, pekerjaan yang membuat seseorang membungkuk dan mengangkat beban.


Perjalanan penyakit pengapuran sendi lutut ini sangat bervariasi. Penyakit dapat membaik pada beberapa pasien, tetap stabil tidak berubah pada pasien lain, atau penyakit memburuk secara perlahan-lahan pada pasien lainnya. Pengapuran sendi lutut merupakan penyebab tersering terjadinya gangguan mobilitas pada orang usia lanjut. Banyak orang dengan nyeri pada sendi lututnya mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari, seperti mandi, berpakaian, menggunakan jamban, berjalan, dan sebagainya.


Pengapuran sendi lutut memengaruhi seluruh struktur di dalam sendi, tidak hanya menyebabkan hilangnya lapisan hialin rawan sendi, namun perubahan bentuk tulang atau pembesaran tulang juga terjadi, yang disertai pula dengan teregangnya kapsul sendi dan kelemahan otot-otot di sekitar sendi lutut.


Asma

Apa yang dimaksud dengan Asma ?


Asma adalah penyakit kronik paru dimana aliran udara menyempit sehingga meyulitkan untuk bernafas. Saluran udara pada orang dengan penyakit asma sangat sensitif  terhadap beberapa faktor pemicu. Ketika distimulasi oleh pemicu ini, saluran udara bereaksi dengan inflamasi abnormal yang menyebabkan menelan, peningkatan sekresi mukus, dan kontraksi otot dari saluran udara. Gejala bisa berubha-ubah dan dapat timbul kembali beberapa jam setelah serangan pertama.



Siapa yang mendapatkan Asma ?


Setiap orang bisa menderita asma. Penyakit ini merupakan penyakit yang non-contagious yang memengaruhi jutaan manusia di seluruh dunia, tanpa memperhatikan budaya, ras, jenis kelamin, atau usia. Jika terdapat riwayat keluarga asma dan adanya alergi akan meningkatkan risiko seseorang menderita asma.



Tahap Serangan Asma


Ringan :




  • Kesulitan bernafas ringan

  • Bersin


Sedang :




  • Kesulitan bernafas pada saat istirahat

  • Menggunakan otot ekstra untuk bernafas

  • Sedikit perubahan udara


Berat :




  • Kesulitan bernafas tetap

  • Menggunakan otot tambahan untuk bernafas

  • Bersin berkurang atau meningkat


Obesitas

Apakah yang dimaksud dengan obesitas ?


Obesitas sering kali didefinisikan sebagai lemak tubuh yang berlebihan. Persentase lemak tubuh bervariasi menurut jenis kelamin dan usia. Seseorang dikatakan obesitas jika berat badan 20% atau lebih diatas berat badan ideal. Obesitas berat adalah jika berat badan 50% atau lebih diatas berat badan ideal. Obesitas merupakan penyakit jangka panjang yang meningkatkan risiko berkembangnya penyakit yang lebih serius, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol darah meningkat, diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung, dan strok.




Penyebab Obesitas


Obesitas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama, yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetik. Obesitas biasanya disebabkan oleh lebih dari satu penyebab. Penyebab utama obesitas adalah ketidaseimbangan energi, yaitu ketika asupan makanan (kalori) berlebih sedangkan aktifitas fisik kurang. Hal tersebut menghasilkan peningkatan berat badan dan kelebihan energi disimpan sebagai lemak. Faktor lain yang berkontribusi terhadap berat badan seseorang adalah usia, jenis kelamin, genetik, faktor lingkungan, faktor psikologis, penyakit, dan obat-obatan.


Tips Pemberian ASI

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi hingga berusia 6 bulan. Komposisi zat gizi dan zat yang melindungi tubuh (memberikan kekebalan tubuh) yang terkandung dalam ASI menyebabkan bayi tumbuh dan berkembang secara optimal selama tahun pertama. ASI lebih mudah untuk dicerna oleh bayi  dibandingkan dengan susu formula, oleh karena itu frekuensi pemberian ASI biasanya lebih sering pada bayi yang mendapatkan ASI dibandingkan dengan frekuensi pemberian susu formula pada bayi yang tidak mendapatkan ASI. Selama beberapa minggu pertama setelah kelahiran, bayi memerlukan sekitar 8-12 kali pemberian ASI. Selanjutnya pemberian ASI dilakukan apabila ada permintaan dari bayi yang ditandai dengan adanya tanda awal rasa lapar, seperti bayi terlihat gelisah atau mengisap/mengecap.Menangis merupakan salah satu tanda bayi merasa sangat lapar.



Pemberian makanan yang adekuat untuk bayi adalah bila bayi yang mendapatkan ASI setiap 2-3 jam sekali dan tidur diantara waktu pemberian ASI tersebut. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, lambung bayi akan semakin membesar dan produksi ASI juga akan semakin banyak. Hal tersebut akan menyebabkan jarak waktu pemberian ASI semakin lama.


Kolostrum dan Air Susu Ibu

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi selama beberapa bulan. ASI terdiri atas tiga tingkatan jenis susu, yaitu kolostrum, susu transisi (transitional milk), dan susu yang sudah matang (nature milk). Kolostrum diproduksi selama kehamilan dan berlanjut sampai beberapa hari saat awal menyusui. Kolostrum berwarna kuning ke arah orange, lengket, dan kental. Kolostrum memiliki komposisi rendah lemak, tinggi karbohidrat dan protein, serta mengandung immunoglobulin yang melindungi bayi. Immunoglobulin merupakan antibodi yang berasal dari ibu dan diberikan ke bayi melalui ASI. Immunoglobulin memberikan kekebalan tubuh pasif yang melindungi bayi dari berbagai penyakit yang disebabkan bakteri dan virus. Dua hingga empat hari setelah melahirkan, kolostrum akan digantikan oleh transitional milk.


Kolostrum sangat mudah untuk dicerna, sehingga menjadi makanan yang sangat baik untuk bayi. Jumlah (volume) kolostrum tidak banyak, namun mengandung zat gizi yang sangat baik untuk bayi. Manfaat lain dari kolostrum adalah efek laksatif yang membantu bayi untuk buang air besar pertama kali. Hal ini akan membantu bayi mengeluarkan bilirubin dari dalam tubuh dan mencegah nayi menjadi kuning.


Sangat dianjurkan bagi para ibu untuk memberikan kolostrum kepada bayinya. Saat ini terdapat teknik menyusui yang sangat dianjurkan yaitu Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Dengan melakukan IMD, ibu dapat memberikan kolostrum kepada bayinya. Inisiasi menyusu dini adalah teknik dimana bayi dibiarkan merangkak di dada ibunya untuk menyusu segera setelah dilahirkan.


Nutrisi Selama Menyusui

Menyusui merupakan proses fisiologis yang dapat dilakukan oleh setiap ibu. Air susu ibu merupakan makanan untuk bayi yang paling dianjurkan selama empat sampai enam bulan pertama. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari menyusui :


Untuk bayi :



  • Mendapatkan zat gizi dengan komposisi yang tepat dan seimbang dengan biovaibilitas yang tinggi

  • Mendapatkan hormon yang memicu perkembangan fisiologis

  • Meningkatkan perkembangan kognitif

  • Terlindungi dari berbagai penyakit infeksi

  • Terlindungi dari berbagai penyakit kronik, seperti diabetes tipe 1, dan hipertensi di kemudian hari

  • Terlindungi dari alergi makanan


Untuk ibu :



  • Kontraksi uterus

  • Memperlambat terjadinya ovulasi, sehingga memperpanjang interval kehamilan

  • Mengembalikan cadangan zat besi (Fe)

  • Terlindungi dari kanker payudara dan kanker ovarium


Lainnya :



  • Penghematan biaya karena bayi terhindar dari penyakit sehingga tidak perlu dibawa ke pelayanan kesehatan

  • Penghematan biaya karena tidak perlu membeli susu formula bayi



Agar dapat menyusui dengan baik diperlukan zat gizi yang cukup. Seorang ibu yang akan menyusui bayinya sebaiknya tetap mengkonsumsi makanan padat gizi selama masa menyusui. Makanan yang cukup dan adekuat diperlukan untuk menjaga stamina, kesabaran, dan percaya diri selama memenuhi kebutuhan air susu untuk bayi. Makanan yang dikonsumsi ibu tidak hanya untuk memnuhi kebutuhan gizi dirinya, tetapi juga digunakan untuk produksi air susu ibu (ASI).